Puisi dua pagi di satu malam, bagaimana cerita puisi pagi dan kata kata malam dalam bait-bait puisi yang dipublikasikan ini, untuk lebih jelasnya tentang maksud dan makna puisi dua pagi satu malam disimak saja puisinya dibawah ini.
Puisi Dua Pagi di Satu MalamKarya: Bagus Priono
Embun bersembunyi
Mengintip dari celah tabir hujan
Menjejak udara sujud ke bumi
Sejenak, degup alam menemani dingin merayap pelan
Resah telah basah
Noktah memecah, begah
Bermandi keringat pekat laktat, komat-kamit cericit sunyi
Dua tangan berpegang satu lepas dua dua
Belah satu jadi dua dua
Beradu pandang dua dua berlaga nyali
Sembilunya menekan dua dua saling ukur saling eja jadi satu
Haruskah terhenti pertikaian dua dua merunding diri memilah gerimis
Limbung dalam bimbang
Tercekik gemetar tertusuk ragu
Dua dua gerimis gugur satu satu
Satu satu meragu
Dua dua mengawang berazam
Haruskah basah jalan yang terhampar
Tak terbendung oleh nostalgia tangisan semalam
Jerit kemarin kering jatuh rebah ditanah
Langkah satu satu tertunduk iba
Meronta menggegas pagi terang bumi
Lalu tumbuh tunas-tunas yang basah oleh sisa embun semalam
Sisa hujan membasuh beningnya
Sejuk segar mengaliri rongga-rongga kering
Membuka celah-celah, berpenampang
Hunjamkan, masuk menembus ruh-ruh kejujuran yang terkebiri
Meringkuk rindu
Menunduk
Lututnya terpahat
Matanya lindap
Dua dua beredar mengapung mengawang
Meminta satu jawaban
Menanti pagi
Dua jiwa jadi satu
Pontianak, 25 Maret 2018-0330
Demikianlah puisi dua pagi disatau malam, baca juga puisi-puisi lainnya yang terlag diterbitkan Katabijake.com seperti kumpulan puisi pagi dan puisi malam. semoga puisi diatas menghibur.
Posting Komentar
Posting Komentar