22 Soal (Esai) Analisis Data Lengkap Jawaban

Posting Komentar
Latihan Soal (Essay/Uraian) Bab Analisis Data
  1. Tuliskan program utilitas yang digunakan oleh DBA!
  2. Terangkan perbedaan antara generalisasi dan analogi dalam sebuah hasil hasil pengamatan!
  3. Mengapa fakta dapat dikatakan sebagai unsur dasar penalaran ilmiah?
  4. Jelaskan yang dimaksud koding secara tekstual!
  5. Tuliskan hubungan antara manajemen data dengan penelitian kualitatif!
  6. Uraikan permbangan teknologi informasi (IT) pada dua dasa warsa terakhir!
  7. Tuliskan hubungan antara elemen dalam sistem pengolahan data dengan bahasa pemrograman!
  8. Terangkan pengertian data dalam ruang lingkup sistem pengolahan data!
  9. Terangkan hubungan antara sistem informasi dengan semua elemen-elemen komponen fisik!
  10. Jabarkan komponen Economy dalam akurasi data!
  11. Tuliskan tentang Data Inconsistency!
  12. Tuliskan bentuk-bentuk kesalahan deduktif!
  13. Mengapa urutan logis sangat penting?
  14. Terangkan pengertian penalaran!
  15. Jabarkan hubungan antara penalaran induktif dengan pengamatan khusus!
  16. Uraikan komponen keakuratan data/informasi yang berkaitan dengan Completeness!
  17. Jabarkan hubungan mendasar file basis data antara Security Problem!
  18. Jelaskan yang dimaksud interprestasi data!
  19. Mengapa performing statistics sangat penting dilakukan?
  20. Tuliskan beberapa bentuk pengolahan data yang sering digunakan!
  21. Bagaimanakah posisi penempatan Field dalam sebuah data base?
  22. Uraikan mengenai proses mengolah data kompleks!
Kunci Jawaban:
  1. Beberapa program utilitas yang digunakan DBA diantaranya sebagai berikut.
    a. Loading Routines untuk membangun versi utama dari basis data
    b. Reorganization Routines untuk mengatur/mengorganisasikan kembali basis data
    c. Journaling Routines untuk mencatat semua operasi pemakaian basis data.
    d. Recovery Routines untuk menempatkan kembali data sebelum terjadinya kerusakan.
    e. Statistical Analysis Routines untuk membantu memonitor kehandalan sistem.
  2. Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagaian dari gejala serupa itu. Adapun, analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat adalah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab-akibat, akibat-sebab, dan akibat-akibat.
  3. Jumlah fakta tak terbatas sifatnya pun beraneka ragam. Banyak diantara fakta-fakta itu saling berkaitan, baik secara fungsional maupun dalam hubungan sebab akibat. Hubungan itu kadang-kadang sangat erat atau dalam suatu rangkaian yang rumit sehingga sulit untuk mengenalinya. Guna memahami fakta-fakta yang sangat banyak itu, terlebih dahulu kita perlu mengenali fakta-fakta itu secara sendiri-sendiri. Ini berarti bahwa kita harus mengetahui ciri-ciri sejumlah fakta dengan melihat perbedaan-perbedaan serta persamaan-persamaan yang terdapat diantara fakta-fakta itu. Dengan demikian, mungkin juga dapat dikenali hubungan yang terdapat diantaranya. Pengenalan hubungan tersebut kerap kali mengalami kesulitan, sehingga kadang-kadang harus dilakukan melalui penelitian.
  4. Keseluruhan material atau data yang sudah berupa teks di-manage berdasarkan tema tertentu yang relevan dengan fokus penelitian. Proses pengklasifikasian teks sesuai tema disebut analis tematik. Pada tahap data tekstual direduksi atau diseleksi sesuai kebutuhan penelitian. Koding adalah proses pengidentifikasian tema dari hasil transkrip yang sudah dibaca. Data yang di-koding diberi lebel untuk kemudahan analisis. Perlu diingat bahwa proses koding merupakan proses yang intensif, tidak linear dan sekali jalan langsung jadi. Perlu pemeriksaan terhadap maisng-masing naskah transkip secara hati-hati dan berulang. Setelah data tertentu dipecah menjadi bagian-bagian sesuai tema dan diberi label, tak jarang analis melihat kembali naskah transkrip tersebut untuk diperiksa lagi. Analis atau peneliti juga memeriksa rangkaian hasil koding antar transkip dan mencari hubungan antara teks yang berbeda label. Dengan demikian, proses koding adalah proses silang dan bolak-balik dari transkip ke hasil koding, ke label, ke transkip lain dan seterusnya sampai tidak ada data yang relevan yang tersisa.
  5. Penelitian kualitatif biasanya menggunakan wawancara dan observasi partisipatoris sebagai instrument pengumpulan datanya. Hal ini menjadikan data kualitatif bisanya berupa teks atau narasi tekstual, tak terkecuali riset kualitatif yang mengaplikasikan analis wacana sebagai metode penelitiannya. Analis wacana dan riset kualitatif lainnya menggunakan teks sebagai unit analisis. Data selain teks harus dikonversi terlebih dahulu menjadi teks. Proses ini dinamakan dengan transkripsi. Hasil wawancara yang berupa rekaman audio atau video perlu di transkrip guna keperluan analisis. Proses transkripsi menjadi bagian awal dan krusial dalam tahap manajemen data penelitian kualitatif. Selain transkrip, proses yang lumrah dilakoni yaitu translasi. Tentu saja jika data tekstual memerlukan translasi.
  6. Perkembangan teknologi yang emmanfaatkan Teknologi Informasi (IT) dirasa sangat pesat terutama pada dua dasa warsa terakhir. Perkembangan yang sangat cepat tidak bisa dilepaskan dari perangkat lunak yang berjalan diatas hardware. Tidak ada alasan yang membuat keamanan pada sistem aplikasi dirasa tidak penting. Hampir semua sistem yang dikendalikan oleh perangkat lunak, atau ketika aplikasi menjadi pengendali utamanya, memiliki potensi ancaman dari berbagai celah keamanan. Mulai dari aplikasi yang mengandalkan jaringan internet untuk berjalan lancer, aplikasi pengelola komunikasi dan sumber daya yang bisa dikendalikan darimana saja, aplikasi sekali pakai yang butuh akan perlindungan source code. Software Engineers sangat berperan besar dalam pengembangan software ini diharapkan peka terhadap hal-hal rawan dan menghasilkan sistem yang memiliki ketahanan yang bisa dipercaya, tentu saja dengan tidak melupakan tujuan utama dari pembuatan program.
  7. Bahasa pemograman atau sering diistilahkan bahasa komputer adalah teknik komando/instruksi standar untuk memerintah komputer. Bahasa ini memberi peluang kepada seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.
  8. Data adalah kumpulan fakta atau kejadian yang digunakan sebagai penyelesaian masalah dalam bentuk informasi. Data juga berlaku sebagai kumpulan fakta yang mewakili suatu objek, misalnya manusia, barang dan sebagainya yang direkam ke dalam bentuk huruf, angka, symbol, teks, bunyi, gambar, ataupun kombinasinya.
  9. Suatu sistem informasi terdiri dari beberapa elemen-elemen penting yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen-elemen ini merupakan komponen fisik. Dengan demikian-elem-elemen komputer sangat penting dan berhubungan satu sama lain. Jika beberapa elemen tersebut ada satu yang tak bisa bersatu maka konsekuensinya mungkin bisa jadi system tidak akan berjalan sempurna berbeda dengan seumpama elemen-elemen itu saling terhubung antara satu dengan yang lainnya sehinga bisa menimbulkan sistem yang berjalan sangat dinamis dan juga efisien
  10. Komponen ini bahwa kualitas dari informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat di dalamnya.
  11. Munculnya data yang tidak konsisten pada area yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama. Ketidakkonsistenan ini mungkin terjadi akibat kesalahan dalam penusukan data (data entry), yaitu proses mengupdate data, tetapi akibatnya muncul data yang tidak konsisten.
  12. Bentuk kesalahan deduktif adalah sebagai berikut.
    a. Dalam cara berfikir deduktif kesalahan yang biasa terjadi adalah kesalahan premis mayor yang tidak dibatasi.
    b. Kerap kali pula terjadi kesalahan berupa kesimpulan terlalu luas/kesimpulan lebih luas dibandingkan premis. Premis mayor partikular dan kesimpulan merupakan universal
    c. Kesalahan deduktif selanjutnya adalah kesimpulan dan premis-premis negative.
    d. Dalam hal ini term tengah dalam premis minor tidak merupakan bagian dari term mayor pada premis mayor atau memang tidak ada hubungan antara kedua pernyataan
  13. Suatu karangan harus merupakan kesatuan. Ini berarti bahwa karangan itu harus dikembangkan dalam urutan yang sistematik, jelas, dan tegas. Dalam hal ini, urutan dapat disusun berdasarkan urutan waktu (kronologis), urutan ruang(spasial), urutan alur penalaran, dan urutan kepentingan.
  14. Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Dlaam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesendens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
  15. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang diyakini sebagai model menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip dianggap dapat berlaku secara umum. Perbedaan dari penalaran deduktif memberlakukan prinip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan spesifik, sementara penalaran induktif menguji informasi spesifik yang mungkin berupa banyak potongan informasi sepesifik untuk menarik suatu kesimpulan umum. Adapun salah nalar adalah kesalahan struktur atau proses formal penalaran dalam menurunkan kesimpulan sehingga kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Berdasarkan pengertian tersebut, salah nalar bisa terjadi jika pengambilan kesimpulan tersebut menjadi tidak valid. Terdapat beberapa bentuk salah nalar yang sering dijumpai yaitu menegaskan yaitu menegaskan konsekuen, menyangkal antiseden, pentaksaan, perapatan-lebih, parsialitas, pembutikan analogis, perancuan urutan kejadian dengan penyebaban, serta pengambilan konklusi pasangan.
  16. Komponen ini dapat berarti bahwa informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik. Hal tersebut dapat terjadi karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan. Jadi akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu maslaah yang terjadi dalam suatu organisasi tersebut.
  17. Data jenis ini berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data. Pada prinsipnya, file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai tertentu yang memilikin wewenang untuk mengaksesnya. Pembatasan ini dikendalikan secara intern dalam program aplikasi yang digunakan. Teknik yang bisa digunakan adalah pemakaian password pada awal proses maupun password berlapis yang diberikan pada awal setiap proses. Adapun, untuk melindungi data dari kerusakan biasanya dapat dibuat backup data.
  18. Proses interprestasi data sebenarnya sudah dilakukan bersamaan ketika koding. Saat mengklarifikasi, peneliti membacar transkrip dengan teliti lalu memecahnya ke dalam beberapa tema yang sudah diturunkan dari rumusan masalah penelitian. Ketika mengklarifikasi itulah upaya interprestasi data dilakukan. Langkah memahami data sosial secara interpretatif ini mengindikasikan adanya unsur subjektivitas peneliti dalam analisis data kualitatif. Sebagaimana proses koding, usaha menginterprestasi data tidak dilakukan sekali saja, tetapi berulang. Data tekstual yang sudah dikategorisasi sesuai tema diinterprestasi kembali dalam rangka mencari hubungan antartema dalam label atau kode yang berbeda. Riset sosial selalu melibatkan interprestasi. Di satu sisi, interprestasi mengindikasikan unsur subjektif dalam penelitian. Di sisi lain, justru di situlah kekuatan riset kualitatif dimana peneliti sebagai bagian dari instrument riset berperan sangat penting dalam proses analisis.
  19. Setelah data di-entry ke software statistic siap diterapkan. Tahapan teknis analisis data stastik harus dikuasai oleh peneliti atau pengolah data. Analisis menggunakan SPSS secara teknis tentu saja berbeda dengan STATA atau lainnya. Sesuai dengan keahlian dan tingkat familiaritas peneliti terhadap software statistic, teknik analisis siap diterapkan. Output dari analisis menggunakan SPSS atau STATA bisa ditampilkan dalam beragam bentuk seperti diagram, tabel, grafik, atau lainnya. Sebelumnya, peneliti memeriksa nilai elemen-elemen penting dalam statistic, seperti p-value, outliers, chisquare, dan sebagainya.
  20. Beberapa bentuk pengolahan data yang sering digunakan adalah sebagai berikut.
    a. Pengolahan data dengan pengurutan, pengelompokan, pemilihan, dan pengabaikan data yang tidak diperlukan
    b. Pengelolaan secara aritmatika seperti perkalian, pembagian, penambahan, pengurangan, pembulatan atau penghilangan pecahan
    c. Pengolahan secara statistika seperti rataan, minimum, maksimum, standar deviasi, dan distribusi frekuensi
  21. Field adalah kumpulan dari data karakter yang membentuk satu arti. Jadi, jika terdapat field misalnya seperti nomer barang atau nama barang, maka yang dipaparkan dalam field tersebut harus yang berkaitan dengan nomer barang dan nama barang. Definisi field yang lainnya, yaitu tempat atau kolom yang terdapat dalam suatu tabel untuk mengisikan nama-nama (data) field yang akan diisikan.
  22. Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghindari duplikasi data, hubungan antardata yang tidak jelas, serta update yang rumit. Proses memasukkan dan mengambil data ke dan dari media penyimpanan data memerlukan peranngkat lunak yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System-DBMS). DBMS merupakan sistem perangkat lunak yang memberi peluang pada pengguna database (database user) untuk memelihara, menontrol, dan mengakses data secara praktis dan efisien. Dengan kata lain, semua akses ke basis data akan ditangani oleh DBMS. Terdapat beberapa fungsi yang harus ditangani DBMS, yaitu mengolah pendefinisian data, menangani permintaan pemakai untuk mengakses data, memeriksa sekuriti dan integrii data yang didefinisikan oleh DBA (Database Administrator), menangani kegagalan dalam pengaksesan data yang disebabkan oleh kerusakan sistem maupun disk dan menangani unjuk kerja semua fungsi secara efisien.

Materi Sekolah Lengkap


Materi Kelas 4


Materi Kurikulum Merdeka Kelas 7


PTS 12 2023


CP


Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter

Iklan