Soal PAI Kelas 10 Bab 2 Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dengan Syu’abul (Cabang) Iman

Posting Komentar

Soal PAI Kelas 10 Bab 2 Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dengan Syu’abul (Cabang) Iman.

Dengan mempelajari Bab 2 ini, harapannya semoga wawasan keislaman kita semakin bertambah. Kita menjadi bertambah dan mengetahui Wawasan Keislaman tentang:

1. Definisi Iman

2. Definisi Syu’abul Iman

3. Dalil Naqli tentang Syu’abul Iman

4. Macam- Macam Syu’abul Iman

5. Tanda-tanda Orang yang Beriman

6. Problematika Praktik Keimanan di Sekitar Kita

7. Hikmah dan Manfaat Syu’abul Iman

Soal PAIBP Kelas 10 Bab 2 ini Sekolahmuonline rujuk dari Buku PAIBP Kelas X SMA/SMK. Silahkan dibaca dan dipelajari, semoga bermanfaat.

Soal PAIBP Kelas X Bab 2 Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dengan Syu’abul (Cabang) Iman

Soal Pembuka

1. Jelaskan pengertian iman!

Jawaban:

Iman berasal dari bahasa Arab dari kata dasar amana - yu’minu - imanan, yang berarti beriman atau percaya.

Adapun definisi iman menurut bahasa berarti kepercayaan, keyakinan, ketetapan atau keteguhan hati.

Imam Syafi’i dalam sebuah kitab yang berjudul al-‘Umm mengatakan, "sesungguhnya yang disebut dengan iman adalah suatu ucapan, suatu perbuatan dan suatu niat, di mana tidak sempurna salah satunya jika tidak bersamaan dengan yang lain.

2. Apa saja yang termasuk pilar-pilar keimanan? Sebutkan dalil yang melandasi pokok pilar-pilar iman!

Jawaban:

Pilar-pilar keimanan tersebut terdiri dari enam perkara yang dikenal dengan rukun iman yang wajib dimiliki oleh setiap muslim. Beriman tanpa mempercayai salah satu dari enam rukun iman tersebut maka gugurlah keimanannya, sehingga mempercayai dan mengimani keenamnya bersifat wajib dan tidak bisa ditawar sedikit pun. Enam pilar iman itu antara lain adalah: 

1) iman kepada Allah Swt., 2) meyakini adanya rasul-rasul utusan Allah Swt.,

3) mengimani keberadaan malaikat-malaikat Allah Swt.,

4) meyakini dan mengamalkan ajaran-ajaran suci dalam kitab-kitab-Nya,

5) meyakini akan datangnya hari akhir dan

6) mempercayai qada dan qadar Allah Swt.

Pokok pilar iman ini sebagaimana yang disebutkan dalam QS. an-Nisa/4: 136 yang artinya sebagai berikut: "Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

3. Jelaskan pengertian syu'abul iman!

Jawaban:

Syu'ab: cabang-cabang

Syu'abul iman: cabang-cabang iman

Menurut Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi dalam kitab Qamiuth-hughyan ‘ala Manzhumati Syu’abu al-Iman, iman yang terdiri dari enam pilar seperti tersebut di atas, memiliki beberapa bagian (unsur) dan perilaku yang dapat menambah amal manusia jika dilakukan semuanya, namun juga dapat mengurangi amal manusia apabila ditinggalkannya. 

Terdapat 77 cabang iman, di mana setiap cabang merupakan amalan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang yang mengaku beriman (mukmin). Tujuh puluh tujuh cabang itulah yang disebut dengan syu’abul iman. Bilamana 77 amalan tersebut dilakukan seluruhnya, maka telah sempurnalah imannya, namun apabila ada yang ditinggalkan, maka berkuranglah kesempurnaan imannya.

Jika setiap muslim mampu menghayati dan mengamalkan tiap-tiap cabang iman yang berjumlah 77 tersebut, maka niscaya ia akan merasakan nikmat dan lezatnya mengimplementasikan hakikat iman dalam kehidupan

4. Jelaskan pengertian Dalil Naqli!

Sebutkan Dalil Naqli tentang Syu’abul Iman!

Jawaban:

Dalil Naqli adalah dalil yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist.

Amalan-amalan yang merupakan cabang dari iman sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Hurairah RA: Artinya: Dari Abu Hurairah ra.berkata, Rasulullah Saw. bersabda: Iman itu 77 (tujuh puluh tujuh) lebih cabangnya, yang paling utama adalah mengucapkan laa ilaha illallah, dan yang paling kurang adalah menyingkirkan apa yang akan menghalangi orang di jalan, dan malu itu salah satu dari cabang iman (HR. Muslim).

Sabda Rasulullah Saw. yang lain terkait dengan cabang-cabang iman adalah sebagai berikut:

Dari Anas r.a., dari Nabi Saw. beliau bersabda, tiga hal yang barang siapa ia memilikinya, maka ia akan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah Swt. dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai (sesuatu) semata-mata karena Allah Swt. dan benci kepada kekufuran, sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka. (HR. Bukhari Muslim)

A. Soal Pilihan Ganda PAIBP Kelas X Bab 2 Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dengan Syu’abul (Cabang) Iman

Jawablah soal-soal berikut ini dengan memilih huruf A B C D atau E pada jawaban yang benar dan tepat!

1) Iman, Islam dan ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan yang kemudian disebut dengan agama Islam. Berikut ini yang merupakan pengertian dari iman adalah….

A. mempercayai dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan meragukan dengan perbuatan

B. mempercayai setengah hati, mengucapkan dengan lisan dan meragukan dengan perbuatan

C. mempercayai dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan membuktikan dengan perbuatan

D. mempercayai dengan hati, menolak dengan ucapan dan membuktikan dengan perbuatan

E. mempercayai dengan hati, menyangkal dengan lisan dan membuktikan dengan perbuatan 

Jawaban: C

Pembahasan:

Iman berasal dari bahasa Arab dari kata dasar amana - yu’minu - imanan, yang berarti beriman atau percaya.

Adapun definisi iman menurut bahasa berarti kepercayaan, keyakinan, ketetapan atau keteguhan hati.

Imam Syafi’i dalam sebuah kitab yang berjudul al-‘Umm mengatakan, "sesungguhnya yang disebut dengan iman adalah suatu ucapan, suatu perbuatan dan suatu niat, di mana tidak sempurna salah satunya jika tidak bersamaan dengan yang lain.


2) Seorang mukmin, adalah seorang yang beriman yang melaksanakan ibadah dengan sangat ikhlas, seakan-akan Allah Swt. melihatnya, meskipun ia tidak melihat Allah Swt. Pernyataan tersebut merupakan definisi dari ….

A. Ihsan

B. Iman

C. Islam

D. Ikhlas

E. Istishab

Jawaban: A


Pembahasan:

Dalam Hadits riwayat imam Bukhari Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan tentang pengertian Islam, Iman, dan Ihsan.


عَنْ  أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ فَقَالَ: مَا الْإِيمَانُ؟ قَالَ: الْإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ. قَالَ: مَا الْإِسْلَامُ؟ قَالَ: الْإِسْلَامُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكَ بِهِ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ. قَالَ: مَا الْإِحْسَانُ؟ قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. رواه البخاري

Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam suatu hari keluar menuju khalayak, lalu datanglah Jibril dan ia berkata, ”Apakah iman itu?” Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, ”Iman adalah, Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, pertemuan dengan-Nya, para rasul-Nya, dan engkau beriman dengan hari kebangkitan.” Jibril pun berkata, ”Apakah Islam itu?” Rasulullah Shalallalahu Alaihi Wasallam bersabda, ”Islam adalah, Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang diwajibkan dan melaksanakan puasa Ramadhan.” Jibril pun berkata, ”Apakah ihsan itu?” Rasulullah Shallallahu Alalihi Wasallam bersabda,” Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihatmu,” (Riwayat Al Bukhari)


3) Perhatikan pernyataan berikut!

a) Mahmud hanya mengerjakan salat jamaah saat berada di sekolah saaat dilihat oleh guru dan teman-temannya

b) Mamad selalu berbuat baik, berkata jujur, tetapi tidak pernah salat

c) Malik senantiasa mendirikan salat, berkata baik dan rajin bersedekah

d) Maman selalu istiqamah dalam beribadah dan gemar membantu orang tuanya

e) Marwan adalah ketua Rohis di sekolah tetapi saat di rumah sering berbohong kepada orang tuanya

Dari pernyataan tersebut, yang perilakunya selaras dengan iman, Islam dan ihsan adalah….

A. Malik dan Maman

B. Mamad dan Malik

C. Maman dan Marwan

D. Mahmud dan Mamad

E. Marwan dan Mahmud

Jawaban: A


4) Dimensi dari keimanan itu menyangkut tiga ranah yaitu ma'rifatun bil qalbi, iqrarun bil lisan dan amalun bil arkan. Dari contoh-contoh amalan di bawah ini yang merupakan cabang iman dalam ranah ma'rifatun bil qalbi adalah….

A. belajar dan menuntut ilmu

B. membaca kalimat thayyibah

C. membaca kitab suci Al-Qur`an

D. mengajarkan ilmu kepada orang lain

E. mencintai dan membenci karena Allah Swt.

Jawaban: E


Pembahasan:

Para ahli hadis ini menjelaskan dan merangkum 77 cabang keimanan tersebut menjadi 3 kategori atau golongan berdasarkan pada hadis Ibnu Majah dan Thabrani Rahimahumallah berikut ini:

Artinya: "Dari Ali bin Abi halib r.a. berkata, Rasulullah Saw. bersabda: iman adalah tambatan hati, ucapan lisan dan perwujudan perbuatan" (H.R. Ibnu Majah).

Dengan kata lain, dimensi dari keimanan itu menyangkut tiga ranah yaitu:

1. Ma'rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati

2. Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan

3. ‘Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan anggota badan


5) Beriman pada hakikatnya adalah satu padunya niat, ucapan dan perbuatan. 

Berikut ini yang bukan merupakan cabang iman dari ranah perbuatan adalah….

A. mengurus perawatan jenazah

B. menghindari bacaan yang sia-sia

C. menunaikan dan membayar hutang

D. meluruskan muamalah dan menghindari riba

E. menjadi saksi yang adil dan tidak menutupi kebenaran

Jawaban: B


6) Perhatikan pernyataan berikut ini!

a) Belajar dan menuntut ilmu

b) Membaca kitab suci Al-Qur`an

c) Mengajarkan ilmu kepada orang lain

d) Berbakti dan menunaikan hak orang tua

e) Menikah untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan haram

Dari pernyataan tersebut, yang merupakan cabang iman dari ranah niat, hati dan akidah adalah….

A. a) – b) – c)

B. a) – c) – d)

C. a) – d) – e) 

D. b) – c) – d)

E. b) – d) – e) 

Jawaban: A


7) Berikut ini yang bukan merupakan tanda-tanda orang yang beriman adalah….

A. istiqamah dan tertib menjalankan salatnya

B. bila disebutkan nama Allah swt. hatinya bergetar

C. menakahkan sebagian hartanya di jalan Allah swt.

D. berjihad di jalan Allah swt. dengan harta dan jiwanya 

E. mempengaruhi orang lain untuk memerangi orang kair

Jawaban: E


8) Orang yang beriman, tidak akan luput dari ujian dan godaan yang terhadap keimanannya. Semakin beriman seseorang, semakin bersar pula ujian dari Allah Swt. baginya. Berikut ini yang bukan merupakan ujian bagi seorang mukmin adalah….

A. mukmin yang saling membenci satu sama lain

B. mukmin yang saling mendukung satu sama lain

C. datangnya orang munaik yang membenci kaum mukmin

D. godaan hawa nafsu dari dalam diri setiap mukmin itu sendiri

E. orang kair yang memerangi kaum mukmin dengan tipu dayanya

Jawaban: B


9) Hamid adalah seorang muslim yang taat beribadah dan berperilaku baik di sekolah. Sejak SMP dia bercita-cita untuk melanjutkan ke sekolah favorit di kotanya. Bahkan dia pernah bernadzar apabila ia diterima di sekolah tersebut, ia akan berpuasa sunah selama tiga hari. Namun hingga saat ini, Hamid belum juga menunaikan nadzar tersebut, karena setiap kali hendak berpuasa, selalu saja ada halangannya untuk menunda. Hal ini merupakan contoh ujian keimanan bagi Hamid yang datangnya dari ….

A. bisikan setan

B. bisikan orang kair

C. bisikan dari kaum munaik

D. bisikan orang mukmin lainnya

E. bisikan dari dalam hatinya sendiri

Jawaban: E


10) Orang yang beriman secara kafah, akan senantiasa berhati-hati dalam kehidupannya. Ia akan menempatkan Allah Swt. sebagai tujuan utama dari setiap aktivitasnya. Dengan demikian, hikmah iman bagi seorang mukmin adalah….

A. membuat seseorang menjadi resah dan gelisah hidupnya

B. mudah terserang ujub, riya dan sum’ah dalam hidupnya

C. membuat seseorang hanya mengharap rida Allah swt.

D. membuat seseorang terhindar dari keberuntungan

E. membuat seseorang tergantung kepada makhluk

Jawaban: C


B. Soal Essay PAIBP Kelas X Bab 2 Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dengan Syu’abul (Cabang) Iman

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar dan tepat!


1) Perhatikan HR. Ibnu Majah dan habrani RA berikut ini!



Jelaskan apakah maksud dari hadis tersebut?

Jawaban:

Dimensi dari keimanan itu menyangkut tiga ranah yaitu:

1) ‘Tashdiqun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati

2) Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan

3) ‘Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan 

perbuatan anggota badan


2) Sebutkan lima cabang iman dari ranah tashdiqun bil qalbi!

Jawaban:

1. Iman kepada Allah Swt.

2. Iman kepada malaikat Allah Swt.

3. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt.

4. Iman kepada rasul-rasul Allah Swt.

5. Iman kepada takdir baik dan takdir buruk Allah Swt.

(Minimal jawaban, bisa juga dari 25 cabang iman yang lain)


3) Sebutkan lima cabang iman dari ranah iqrarun bil lisan!

Jawaban:

1. Membaca kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang 

baik)

2. Membaca kitab suci Al-Qur`an

3. Belajar dan menuntut ilmu

4. Mengajarkan ilmu kepada orang lain

5. Dzikir kepada Allah Swt. termasuk istighfar

(Minimal jawaban, bisa juga dari 2 cabang iman yang lain)


4) Sebutkan lima cabang iman dari ranah ‘amalun bil arkan!

Jawaban:

1. Bersuci atau thaharah termasuk di dalamnya kesucian 

badan, pakaian dan tempat tinggal

2. Menegakkan shalat baik salat fardlu, salat sunah maupun mengqada salat

3. Bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim, membayar zakat itrah dan zakat mal, memuliakan tamu serta membebaskan budak.

4. Menjalankan puasa wajib dan sunah

5. Melaksanakan haji bagi yang mampu


5) Jelaskan masalah-masalah keimanan yang terjadi saat ini. Uraikan mengapa hal tersebut bisa terjadi dan bagaimana solusinya menurutmu!

Jawaban:

Masalah-masalah keimanan yang terjadi saat ini:

1) Mukmin yang saling mendengki

2) Kaum munaik yang membenci kaum mukmin

3) Orang kair yang memerangi kaum mukmin

4) Tipu muslihat setan yang selalu menyesatkan

5) Godaan hawa nafsu dari dalam diri setiap mukmin

Hal tersebut bisa terjadi, karena iman yang dimiliki oleh seorang muslim, belum menyeluruh dalam setiap aspek mulai dari hati, lisan dan perbuatan sehingga belum bisa istiqamah untuk selalu berada pada jalan-jalan kebenaran.

Demikian postingan Sekolahmuonline yang menyajikan soal mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP) Kelas 10 Bab 2 Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dengan Syu’abul (Cabang) Iman lengkap dengan jawaban dan pembahasannya.

Materi Sekolah Lengkap


Materi Kelas 4


Materi Kurikulum Merdeka Kelas 7


PTS 12 2023


CP


Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter

Iklan