Materi Prakarya Kelas 11 SMA BAB 1 Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar, untuk pembelajaran di semester 1 kurikulum 2013.
Sahabat Pendidikan, pada kesmpatan kali ini saya akan memberikan sajian ringkasan materi yang juga di lengkapi dengan rangkuman materi yang terdapat pada mata pelajaran prakarya kelas 11 BAB 1 semester 1.
Sebagai seorang pendidik dan pelajar untuk mempelajari sesuatu hal maka tentunya di butuhkan bahan pembelajaran . bahan pembelajaran disini dapat berupa buku paket, modul atau sarana lainnya yang bisa menjadi jembatan dalam menggali ilmu pengetahuan. Nah jika di sekolah maka guru dan siswa tentunya belajar dari buku paket yang telah disiapkan.
Sama halnya saat akan belajar mata pelajaran prakarya di kelas 11 SMA maka guru dan siswa bisa mempelajarinya dari buku paket k13 prakarya kelas 11 namun untuk lebih memudahkannya maka pastinya membutuhkan sebuah ingkasan materi dan rangkuman materi agar dapat memiliki waktu yang lebih cepat dalam memhami materi yang akan di pelajari.
Dengan adanya ringkasan dan rangkuman materi juga tentunya bisa memudahkan para pelajar dalam mempelajarinya sebab inti dari materi akan mudah dicerna dan ditangkap jika apa yang di pelajari tidak terlalu banyak. Bagi para pelajar ataupun pendidik yang emmbutuhkan ringkasan dan rangkuman materi prakarya kelas 11 SMA khususnya untuk BAB 1 tentang Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar yang akan di pelajari di semester 1, maka melalui postingan ini saya akan menyiapkannya untuk anda semua.
Adapun ringkasan dan rangkuman materi yang akan di sajikan pada postingan ini ialah bersumber dari buku paket prakarya kelas 11 SMA kurikulum 2013 edisi revisi terbaru.
Baiklah bagi anda yang ingin melihat ringkasan dan rangkuman materinya maka berikut ini sajian dari ringkasan dan rangkuman materi prakarya kelas 11 BAB 1 semester 1 :
RINGKASAN MATERI PRAKARYA KELAS 11 SMA BAB 1
Sebelum saya menyajikan ringkasan materinya maka berikut ini yang perlu anda ketahui tentang tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran prakarya kelas 11 SMA BAB 1 ini.
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi wirausaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, siswa mampu:
- Membuat perencanaan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar di wilayah setempat dan lainnya untuk membangun semangat berwirausaha.
- Mengapresiasi keanekaragaman karya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dan pengemasannya di wilayah setempat dan lainnya, sebagai ungkapan rasa bangga dan wujud rasa syukur sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengidentifikasi potensi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar di wilayah setempat dan lainnya berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.
- Merancang produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dan pengemasannya dengan menerapkan prinsip perencanaan produksi kerajinan serta menunjukkan perilaku santun, jujur, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, dan mandiri.
- Membuat produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dan pengemasannya berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya berdasarkan orisinalitas ide dan cita rasa estetis diri sendiri.
- Menghitung titik impas (break event point) usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar yang ada di wilayah setempat dan lainnya untuk membangun semangat berwirausaha.
- Melakukan promosi usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar di wilayah setempat dan lainnya dengan sikap bekerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif
- Membuat laporan kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar berdasarkan analisis kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar yang ada di wilayah setempat dan lainnya.
Setelah memahami tujuan pembelajaran yang akan di capai pada pembelajaran prakarya kelas 11 BAB 1 yang ada di atas, maka bagi anda yang membutuhkan ringkasan materi prakarya kelas 11 BAB 1 Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar maka dibawah ini penyajian rangkuman materinya :
BAB 1 WIRAUSAHA KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN DATAR
Secara umum ada dua macam limbah yang harus dikenali, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
Limbah organik adalah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk. Limbah organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kulit buah, sayuran, kotoran manusia, dan hewan. Sedangkan limbah anorganik adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan sulit untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Limbah anorganik relatif sulit terurai. Beberapa bisa terurai, tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam yang berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel.
A. Perencanaan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
1. Ide dan Peluang Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Berikut ini Persiapan yang dapat dilakukan dalam menganalisis peluang usaha yaitu sebagai berikut:
a. Meneliti berapa luas usaha yang akan dipilih.
b. Bentuk usaha apa yang akan dipilih.
c. Jenis usaha apa yang akan ditekuni.
d. Informasi usaha yang akan diterima.
e. Ada atau tidaknya peta usaha yang menguntungkan.
Menganalisis peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha yang dapat dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha tersebut dapat bertahan.
Menganalisis peluang usaha bertujuan untuk mencari dan melaksanakan kegiatan usaha yang menguntungkan. Rencana dalam berwirausaha perlu dianalisis untuk mengenali kelemahan-kelemahan yang dapat mengakibatkan kesulitan-kesulitan keberlangsungan usaha. Analisis usaha ini juga dapat digunakan untuk mencari strategi alternatif dalam bidang penjualan, bauran produk, investasi, pengembangan staf, pengendalian usaha, pengendalian biaya, dan lain-lain.
Secara rinci ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis peluang usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, sebagai berikut:
a. Penetapan Kelayakan Usaha
Pada tahap analisis kelayakan usaha produk kerajinan ini ada beberapa langkah yang harus kalian lakukan.
1) Analisis Kelayakan Teknis
2) Analisis Peluang Pasar
3) Menentukan Segmen Pasar
4) Sumber Informasi Pasar
5) Uji Coba Menjual
6) Studi Kelayakan Pasar
b. Analisis Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan finansial merupakan landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan.
Ada dua langkah dasar sebagai alternatif dalam analisis kelayakan finansial, yaitu:
1) Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana yang diperlukan untuk operasional Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama dari usaha produk kerajinan baru. Selanjutnya diperlukan juga proyeksi.
2) Penentuan sumber daya finansial yang tersedia Langkah kedua dalam analisis kelayakan finansial ini adalah proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan. Dalam menentukan sumber daya finansial potensial yang tersedia harus dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan jangka Panjang.
c. Membedakan Persaingan
Semua usaha produk kerajinan akan menghadapi persaingan baik persaingan langsung yaitu dari produk kerajinan yang sejenis maupun dengan produk perusahaan kerajinan lain pada pasar yang sama. Analisis persaingan ini sangat penting dalam rangka pengembangan dan keberlanjutan usaha produk kerajinan yang dikembangkan.
Tujuan dalam mengembangkan ide dan peluang usaha pada produk kerajinan sebagai berikut.
a. Ide dalam pembuatan produk agar diminati konsumen.
b. Ide dalam pembuatan produk agar dapat memenangkan persaingan.
c. Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produksi.
d. Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen di dalam pembelian dan penggunaan produk.
e. Ide dalam pembuatan desain, model, corak, warna produk agar disenangi konsumen
2. Sumber Daya yang Dibutuhkan dalam Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Dalam perencanaan proses produksi diperlukan pengelolaan yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikategorikan atas enam tipe sumber daya (6M), sebagai berikut:
a. Man (Manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan
b. Money (Uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu, uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.
c. Material (Fisik)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, tetapi membeli dari pihak lain. Untuk itu manajer perusahaan berusaha untuk memperoleh bahan mentah dengan harga paling murah, menggunakan cara pengangkutan yang murah dan membuat proses pengolahan seefisien mungkin.
d. Machine (Teknologi)
Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi. Setelah revolusi industri, banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat menyebabkan penggunaan mesin semakin meningkat.
e. Method (Metode)
Metode sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama.
f. Market (Pasar)
Jika barang yang diproduksi tidak laku, proses produksi barang akan berhenti. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai, kualitas barang harus sesuai dengan selera konsumen dan harga terjangkau oleh daya beli konsumen.
3. Perencanaan Administrasi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Pencatatan semua kegiatan usaha yang diperlukan bagi kelancaran dan pengelolaan perusahaan merupakan tugas administrasi. Tugas tersebut meliputi pencatatan data-data transaksi bisnis, keuangan, produksi, persediaan produksi, dan lain-lain.
Adapun maksud dan tujuan dari adanya administrasi adalah agar wirausahawan dapat:
a. memonitor kegiatan administrasi perusahaannya,
b. mengevaluasi kegiatan-kegiatan pengorganisasian perusahaannya,
c. menyusun program pengembangan usaha dan kegiatan pengorganisasian perusahaannya, dan
d. mengamankan kegiatan-kegiatan usaha dan organisasi perusahaannya.
Perencanaan administrasi usaha kerajinan pada dasarnya terdiri dari perizinan usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi barang/jasa, pencatatan transaksi keuangan, dan pajak pribadi serta pajak usaha.
a. Perizinan Usaha
Surat-surat harus yang disiapkan ketika akan membuka usaha sebagai berikut.
1) Surat Izin Gangguan (HO) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
2) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
b. Surat Menyurat
Kegiatan surat-menyurat adalah salah satu kegiatan dalam bentuk hubungan dengan pihak lain, seperti pemasok dan pelanggan. Jenis surat yang digunakan dalam kegiatan usaha disebut juga dengan surat niaga.
c. Pencatatan Transaksi Barang/Jasa
Secara umum, bukti transaksi perusahaan terbagi menjadi dua, yaitu bukti transaksi intern dan bukti transaksi ekstern.
1) Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang dibuat oleh dan untuk intern perusahaan.
2) Bukti transaksi ekstern adalah bukti transaksi yang berhubungan dengan pihak luar.
d. Pencatatan Transaksi Keuangan
Transaksi keuangan dicatat dalam laporan keuangan yang disusun secara berkala.
e. Pajak
Setiap wajib pajak harus memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), yaitu nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda mengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannnya.
4. Perencanaan Pemasaran Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Philip Kotler dan Gary Amstrong dalam bukunya Dasar-Dasar Pemasaran mendefinisikan pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannnya. Dengan demikian, pemasaran tidak hanya bagaimana memasarkan produk supaya laku, tetapi juga harus memiliki nilai lebih bagi pelanggannya.
Beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek pemasaran sebagai berikut.
a. Memahami seni menjual
Bagian penjualan merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga jual yang profesional. Harus pula diingat bahwa penjual itu tidak hanya menjual produk atau bisnisnya saja, tetapi juga menjual kualitas produk tersebut
b. Menetapkan harga jual
Menjual produk dengan harga mahal akan berisiko produk tidak laku dijual. Sebaliknya, menjual dengan harga murah juga akan berdampak pada persepsi konsumen terhadap kualitas produk. Untuk itu penetapan harga harus disesuaikan dengan target pasar, segmen pasar, dan posisi produk di pasar
c. Menganalisis kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk (hasil) yang bisa dirasakan dan sesuai dengan harapannya.
d. Promosi
Promosi adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna mengomunikasikan, mengenalkan, dan mempopulerkan kepada pasar sasarannya.
B. Sistem Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Secara umum jenis bahan limbah untuk produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu bahan limbah berbentuk bangun datar dan bahan limbah berbentuk bangun ruang.
1. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Berikut ini dijelaskan beberapa produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar.
a. Kerajinan dari Limbah Kulit Jagung
Kulit jagung merupakan limbah pertanian dari tanaman jagung. Kulit jagung kerap kali tidak diperhatikan, bahkan dianggap sampah sehingga biasanya dibuang.
Berikut contoh produk kerajinan dari limbah kulit jagung.
b. Kerajinan dari Limbah Plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar limbah plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.
Berikut ini contoh kerajinan dari limbah plastik.
2. Manfaat Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Manfaat produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat produk kerajinan sebagai benda pakai dan manfaat produk kerajinan sebagai benda hias.
a. Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Pakai Sebagai benda pakai.
produk kerajinan yang dibuat mengutamakan fungsinya, adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
Berikut contoh karya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar sebagai benda pakai
b. Manfaat Produk Kerajinan sebagai Benda Hias
Produk kerajinan sebagai benda hias meliputi segala bentuk kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan.
Berikut contoh karya kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar sebagai benda hias.
3. Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Di bawah ini merupakan contoh hasil limbah berbentuk bangun datar yang dapat dimanfaatkan untuk kerajinan, dilihat dari kondisi wilayahnya.
a. Daerah pesisir pantai atau laut
b. Daerah pegunungan
c. Daerah pertanian
d. Daerah perkotaan
Proses pengolahan limbah berbentuk bangun datar untuk produk kerajinan pada umumnya sebagai berikut:
a. Pemilahan bahan limbah
b. Pembersihan limbah
c. Pengeringan
d. Pewarnaan
4. Perencanaan Produksi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Untuk membuat produk kerajinan diperlukan perencanaan yang matang. Perencanaan produk kerajinan harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.
Produk kerajinan umumnya diproduksi ulang atau diperbanyak dalam skala home industry. Oleh karena itu, dibutuhkan persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dalam proses perancangannya.
a. Menentukan Bahan/Material Produksi
b. Menentukan Teknik Produksi
5. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan dalam Memproduksi Kerajinan dari Limbah Berbentuk Bangun Datar
Beberapa alat yang digunakan dalam berkarya kerajinan antara lain :
a. Pensil, yaitu alat yang biasanya digunakan untuk membuat sketsa.
b. Spidol, biasanya dibuat dengan berbagai warna dan ukuran.
c. Komputer, untuk kepentingan merancang karya dengan teknik digital.
Bahan berkarya kerajinan adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya kerajinan tersebut. Ada bahan yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang. Ketika membuat karya kerajinan hiasan dari bahan limbah kertas, maka kertas bekas sebagai bahan utamanya serta cat dan lem sebagai bahan penunjang.
Bahan untuk berkarya kerajinan dari bahan bekas dapat dikategorikan menjadi bahan alami dan bahan sintetis. Bahan baku alami adalah material yang bahan dasarnya berasal dari alam.
Bahan baku olahan adalah bahan-bahan alam yang telah diolah melalui proses industri tertentu menjadi bahan baru yang memiliki sifat dan karakter khusus.
6. Proses Produksi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Dalam proses produksi kerajinan seorang pengrajin harus memperhatikan 3 hal, yaitu:
a. Bentuk
b. Fungsi
c. Bahan
7. Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Tujuan pengemasan produk kerajinan, sebagai berikut.
- Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen.
- Kemasan dapat mendukung program pemasaran. Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk lainnya.
- Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin.
Manfaat pengemasan produk kerajinan, sebagai berikut.
- Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
- Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya (ciri pembeda produk).
- Kemasan yang menarik dapat memikat dan menarik perhatian konsumen (menambah daya tarik produk). d. Kemasan dapat menambah nilai jual produk.
C. Perhitungan Titik Impas (Break Event Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
1. Pengertian dan Manfaat Titik Impas (Break Event Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi.
Manfaat dari Break Even Point (BEP) sebagai berikut.
a. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
b. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
c. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
d. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.
2. Komponen Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Break Event Point memerlukan komponen penghitungan dasar berikut ini.
a. Fixed Cost.
Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dan lain-lain.
b. Variabel Cost.
Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.
c. Selling Price.
Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
3. Menghitung Biaya Pokok Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
BEP dapat dihitung dengan dua cara berikut.
a. Break Even Point (BEP) Penjualan dalam Unit
b. Break Even Point (BEP) Rupiah
4. Evaluasi Hasil Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Analisis break even point adalah suatu alat atau teknik yang digunakan oleh manajemen untuk mengetahui tingkat penjualan tertentu perusahaan sehingga tidak mengalami laba dan tidak pula mengalami kerugian (Sigit, 2002:1). Impas adalah suatu keadaan perusahaan dimana total penghasilan sama dengan total biaya (Supriyono, 2000:332). Perencanaan laba adalah perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat mencapai tujuan dari perusahaan yaitu memperoleh laba.
D. Strategi Promosi Produk Hasil Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
1. Pengertian Promosi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Promosi pada hakikatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2001 : 219).
Menurut Sistaningrum (2002 : 98) promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang.
Tujuan dari promosi penjualan sangat beraneka ragam yakni merangsang permintaan, meningkatkan hasrat konsumen untuk mencoba produk, membentuk goodwill, meningkatkan pembelian konsumen, juga bisa mendorong konsumen untuk membeli lebih banyak serta meminimalisir perilaku berganti-ganti merek, atau mendorong konsumen untuk mencoba pembelian produk baru. Tujuan lainnya adalah untuk mendorong pembelian ulang produk, dapat menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba produk baru.
Secara umum tujuan dari promosi penjualan sebagai berikut.
a. Meningkatkan permintaan dari para pemakai industri dan/atau konsumen akhir.
b. Meningkatkan kinerja perusahaan.
c. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan
2. Menentukan Strategi Promosi Produk Hasil Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Fungsi dari strategi promosi penjualan adalah untuk mencapai tujuan komunikasi
Ada lima jenis kegiatan promosi, antara lain : (Kotler, 2001:98-100)
a. Periklanan (Advertising)
b. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling)
c. Publisitas (Publisity)
d. Promosi Penjualan (Sales promotion)
e. Pemasaran Langsung (Direct marketing)
3. Melakukan Promosi Produk Hasil Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan.
Ada banyak pilihan yang bisa dilakukan untuk memasarkan produk kerajinan. Ada beberapa cara pemasaran produk kerajinan lewat internet secara online.
Beberapa strategi promosi secara online:
a. Mulai dari Facebook
b. Berbagi foto di Pinterest
c. Selalu aktif di situs media social
d. Membuat blog
e. Buat jaringan sesama pebisnis
f. Blogwalking
g. Mengirimkan Alamat Web Kita di Status Facebook.
h. Menggunakan Iklan.
i. Menulislah di Media Online Lain
E. Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
1. Pengertian dan Manfaat Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Laporan kegiatan usaha dibuat dan disusun secara sistematis, cermat, dan logis. Penyusunan laporan kegiatan usaha, merupakan penyampaian informasi tentang maju mundurnya pengelolaan usaha, sehingga akan tercipta komunikasi antara yang melaporkan dengan fihak yang diberi laporan.
Tujuan penyusunan laporan kegiatan usaha adalah untuk memberi keterangan tentang masalah kegiatan usaha sehingga dapat diketahui oleh pemimpin/bagian yang menyusun laporan kegiatan usaha. Dengan kata lain penyusunan laporan kegiatan usaha ialah untuk mengetahui posisi tenaga kerja, keuangan, peralatan, bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, pendistribusian, promosi, likuiditas, solvabilitas, dan rehabilitas usaha.
2. Menganalisis Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Laporan kegiatan usaha adalah penyampaian informasi sehingga tercipta komunikasi antara yang melaporkan dan pihak yang diberi laporan. Laporan pelaksanaan kegiatan hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
Pada dasarnya yang perlu dianalisa dalam pelaksanaan kegiatan usaha sebagai berikut:
a. Bidang kegiatan usaha
b. Rugi/laba
c. Bidang keuangan
d. Bidang permodalan
a. Bidang administrasi dan pembukuan
b. Bidang ketenagakerjaan
c. Bidang pemasaran
d. Bidang organisasi.
3. Pembuatan Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Laporan kegiatan usaha adalah sarana untuk menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha, laporan tersebut hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
Itulah ringkasan materi yang dapat saya sajikan buat para pelajar yang akan menggunakannya sebagai bahan pembelajaran. Tentunya dengan mempelajari ringkasan materi maka akan mengurangi waktu dalam memahami materi yang di pelajari dan tentunya tidak akan mengurangi manfaat dari keseluruhan materi yang ada.
Setelah mempelajari dan melihat penyajian ringkasan materi diatas, maka berikut ini kumpulan rangkuman materi dari mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan kelas 11 SMA BAB 1 Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar, yang akan disajikan berikut ini :
o Secara umum ada 2 macam limbah yaitu jenis limbah organik dan jenis limbah anorganik
o Limbah organik adalah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk, sedangkan limbah anorganik adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan sulit untuk di uraikan atau tidak bisa membusuk.
o Limbah berbentuk bangun datar adalah limbah yang berbentuk bangun yang berdimensi dua, yaitu bahan limbah yang memiliki sisi panjang dan lebar sehingga tidak mempunyai ruang. Limbah berbentuk bangun datar dapat berupa bidang beraturan seperti lingkaran, segi empat, segi tiga, dan bidang tidak beraturan.
o Menganalisis peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha yang dapat dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha tersebut dapat bertahan.
o Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal untuk menentukan strategi yang terbaik, kemudian dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan.
o Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikatagorikan atas enam tipe sumber daya (6M), yaitu: man (manusia), money (manusia), material (fisik), machine (teknologi), method (metode), market (pasar).
o Perencanaan administrasi usaha kerajinan, pada dasarnya terdiri dari perizinan usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi barang/jasa, pencatatan transaksi keuangan, dan pajak pribadi serta pajak usaha.
o Pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannnya
o Merencanakan jenis usaha adalah merencanakan kegiatan yang dijalankan oleh setiap perusahaan baik besar maupun kecil untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
o Analisis kebutuhan pasar produk kerajinan diarahkan pada kondisi pemasaran, tingkat berapa produk akan di jual, mutu produk apa saja yang akan dijual, kepada siapa produk akan dijual, dan jalur pemasaran yang bagaimana yang digunakan.
o Manfaat produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat produk kerajinan sebagai benda pakai dan manfaat produk kerajinan sebagai benda hias.
o Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai estetika, keunikan (craftmanship), keterampilan, dan efisiensi, sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis).
o Bahan berkarya kerajinan adalah material habis pakai yang digunakan untuk mewujudkan karya kerajinan tersebut. Ada bahan yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang.
o Tindakan pemeriksaan dan pengendalian usha adalah untuk membandingkan standar kualitas dengan hasil proses dan berusaha menemukan sebab-sebab penyimpangan kualitas yang terjadi. Hasil analisa ini menjadi pedoman untuk melakukan tindakan perbaikan kearah kualitas yang semestinya harus dicapai, dapat juga merupakan peningkatan kualitas yang mungkin dilaksanakan.
o Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya.
o Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi.
o Analisa break even point memberikan penerapan yang luas untuk menguji tindakan-tindakan yang diusulkan dalam mempertimbangkan alternatif-alternatif atau tujuan pengambilan keputusan yang lain.
o Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala sesuatu mengenai barang yang dihasilkan untuk konsumen.
o Laporan kegiatan usaha adalah sarana untuk menentukan keberhasilan dan kegagalan usaha, laporan tersebut hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
Demikianlah informasi mengenai ringkasan dan rangkuman materi prakarya kelas 11 BAB 1 semester 1 tentang Wirausaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar yang bisa saya sajikan melalui postingan ini, kiranya bisa bermanfaay bagi pelajar dan siapapun yang membutuhkannya.
Posting Komentar
Posting Komentar