Materi IPS Kelas 7 Tema 01 Keluarga Awal Kehidupan

Posting Komentar

Berikut ini Materi IPS Kelas 7 Tema 01 Keluarga Awal Kehidupan pada kurikulum merdeka. mari simak selengkapnya.


Tujuan dan Indikator Capaian Pembelajaran

Setelah melakukan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:


• Mendeskripsikan sejarah asal-usul keluarga.

• Menjelaskan interaksi antarwilayah.

• Menguraikan proses sosialisasi di lingkungan keluarga dan masyarakat.

• Menganalisis pengaruh keluarga dan masyarakat terhadap pembentukan karakter dan gaya hidup.


Kata Kunci: Sejarah keluarga, sejarah lisan, peta, kebutuhan manusia, sosialisasi


Tema 01. Keluarga Awal Kehidupan

A. Keberadaan Diri dan Keluarga

B. Mengenal Lokasi Tempat Tinggal
  • Lokasi
  • Kondisi Wilayah Indonesia
  • Pemahaman Lokasi Melalui Peta
C. Sosialisasi dalam Masyarakat
  • Sejarah Lisan
  • Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral
  • Sosialisasi
  • Nilai dan Norma
  • Interaksi Antarwilayah
D. Aktivitas Memenuhi Kebutuhan
  • Kebutuhan Hidup Manusia

Tema 02.Keberagaman Lingkungan Sekitar

Tema 03. Potensi Ekonomi Lingkungan

Tema 04. Pemberdayaan Masyarakat


 

A. Keberadaan Diri dan Keluarga


Keluarga merupakan lingkungan pertama dan terdekat bagi sebagian besar kehidupan kita. Kalian pasti pernah merasakan waktu bersama keluarga begitu menggembirakan. Keluarga menjadi tempat untuk tumbuh dan berkembang yang disertai dengan cinta dan kasih. Kalian patut bersyukur hingga saat ini bersama keluarga.

 

B. Mengenal Lokasi Tempat Tinggal


1. Lokasi

Untuk memahami lokasi, kalian perhatikan gambar peta Indonesia berikut ini! Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah!

 



Isilah titik-titik berikut berdasarkan data pada gambar!

Batas utara …. ºLU

Batas selatan 11 ºLS

Batas barat …. ºBT

Batas timur ….. ºBT


Lokasi merupakan letak objek di permukaan bumi. Lokasi dibedakan menjadi lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut merupakan letak yang bersifat tetap terhadap sistem koordinat. Contoh dari lokasi absolut yaitu Indonesia terletak pada 6ºLU–11ºLS dan 95ºBT–141ºBT. Letak ini tidak akan berubah selama sistem koordinat yang digunakan sebagai dasar perhitungan masih menggunakan garis ekuator dan meridian Greenwich.

 

Lokasi relatif merupakan letak tempat yang dapat berubah karena keadaan di sekitarnya. Sebagai contoh, awalnya Kabupaten Tanatidung termasuk dalam Provinsi Kalimantan Timur, tetapi saat ini merupakan Kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara. Selain itu, lokasi relatif memiliki pengaruh pada nilai suatu objek. Lokasi di dekat jalan raya memiliki harga tanah yang lebih mahal tetapi kurang sesuai untuk tempat tinggal karena suara bising dan bahaya polusi udara dari kendaraan bermotor. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa lokasi yang berkaitan dengan keadaan sekitarnya memiliki kelebihan dan kekurangan.

 

2. Kondisi Wilayah Indonesia


a. Letak dan Luas

Indonesia adalah negara terluas di Asia Tenggara dengan luas daratan sebesar 1.910.932,37 km² dan luas lautan mencapai 5,8 juta km². 

 

Letak geografis adalah posisi suatu wilayah berdasarkan kenyataan di permukaan bumi. Secara geografis, Indonesia berada di antara dua benua dan dua samudra yaitu Benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik. Letak geografis tersebut memberikan keuntungan bagi Indonesia seperti:

  • Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional
  • Memiliki kebudayaan yang beragam, salah satunya bahasa, karena adanya akulturasi budaya asing dan lokal.
  • Transportasi laut semakin berkembang dan mendapat perhatian karena sebagai jalur perdagangan internasional.

 

Letak astronomis merupakan posisi suatu tempat yang didasarkan pada garis lintang dan bujur. Garis lintang merupakan garis khayal yang melingkari bumi secara horizontal. Garis bujur merupakan garis khayal yang melingkari bumi secara vertikal serta menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan.


Sebagai contoh, Indonesia memiliki letak astronomis 6ºLU–11ºLS dan 95ºBT–141ºBT. Dampak letak ini menyebabkan perbedaan waktu sehingga terdapat tiga pembagian zona waktu di Indonesia.

 


Penetapan tiga zona waktu seperti sekarang ini dimulai sejak 1 Januari 1988. Penetapan zona waktu tersebut menyebabkan perbedaan waktu beribadah, jam beraktivitas, dan tantangan komunikasi antarzona waktu. Berikut merupakan pembagian wilayah berdasarkan zona waktu di Indonesia:


1) Waktu Indonesia Barat (WIB)

Zona waktu ini berdasarkan garis meridian pangkal 105ºBT. Wilayah zona waktu ini mencakup provinsi di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.


2) Waktu Indonesia Tengah (WITA)

Zona waktu ini didasarkan pada meridian pangkal 120ºBT. Cakupan wilayahnya meliputi Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi.


3) Waktu Indonesia Timur (WIT)

Zona waktu yang didasarkan pada meridian pangkal 135ºBT. Wilayah zona waktu ini mencakup provinsi di Pulau Papua dan Maluku.

 

b. Cuaca dan Iklim


Cuaca merupakan kondisi rata-rata udara di suatu wilayah yang relatif sempit dan dalam waktu yang singkat. Sedangkan iklim merupakan kondisi cuaca rata-rata tahunan pada wilayah dengan cakupan yang luas. Contoh dari cuaca yaitu: suhu udara di Kabupaten Bantul pagi ini mencapai 24ºC, kemarin Kabupaten Berastagi diguyur hujan deras, sore ini terjadi hujan lebat disertai angin di Kabupaten Bogor dengan arah angin dari selatan dan kecepatan mencapai 25 km/jam. Contoh iklim yaitu: Indonesia beriklim tropis, pada tahun 2017 suhu udara rata-rata di Yogyakarta yaitu 26,05 ºC, dan rata-rata curah hujan terjadi pada bulan November sebanyak 692,50 mm³ .

 

Indonesia memiliki iklim tropis yang terdiri dari dua musim yaitu musim hujan dan kemarau. Musim hujan biasa terjadi antara Oktober-Maret, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan April-September.


Arus angin yang banyak mengandung uap air bergerak dari Samudra Pasifik melewati Laut Cina Selatan menyebabkan musim hujan di Indonesia terutama wilayah bagian barat. Semakin ke timur curah hujan semakin rendah karena hujan telah banyak jatuh dan menguap di bagian barat.


Keadaan iklim dapat diamati dengan memperhatikan unsur-unsur cuaca dan iklim. Unsur-unsur tersebut antara lain, penyinaran matahari, suhu udara, kelembaban udara, angin, dan hujan. Iklim berpengaruh dalam kehidupan manusia seperti pada sektor pertanian. Tanaman tropis memiliki banyak varietas yang kaya akan hidrat arang terutama tanaman bahan makanan pokok. 


Berikut pengaruh unsur-unsur iklim terhadap tanaman:


• Penyinaran matahari

Penyinaran matahari adalah lamanya matahari bersinar cerah yang dihitung dari matahari terbit hingga terbenam. Lamanya penyinaran matahari dapat memengaruhi fotosintesis tanaman dan dapat meningkatkan suhu udara.


• Suhu

Suhu merupakan derajat panas atau dingin yang diukur dengan skala tertentu. Pengaruh suhu terhadap tanaman yaitu mengurangi kadar air sehingga cenderung menjadi kering.


• Kelembaban

Kelembaban udara adalah kemampuan udara dalam mengandung uap air. Tingkat kelembaban udara dipengaruhi kandungan jumlah uap air dalam udara. Pengaruh kelembaban udara terhadap tanaman yaitu membatasi hilangnya air.


• Angin

Angin adalah pergerakan alami udara yang sejajar dengan permukaan bumi. Faktor terjadinya angin yaitu perbedaan tekanan atmosfer dari satu tempat dengan tempat lainnya. Pengaruh angin terhadap tanaman yaitu membantu proses penyerbukan secara alami, mengurangi kadar air.


• Curah Hujan

Curah hujan merupakan intensitas air hujan yang jatuh ke permukaan bumi akibat kondensasi selama periode waktu tertentu. Pengaruh hujan terhadap tanaman yaitu dapat meningkatkan kadar air dan mengikis tanah.


c. Kondisi Geologis


Letak geologis adalah posisi suatu wilayah yang didasarkan pada struktur geologi atau susunan batuan di sekitarnya. Secara geologis, Indonesia dilalui dua jalur pegunungan dunia yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Letak tersebut menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung api aktif. Jalur pegunungan di Indonesia membentang dari ujung utara Sumatra memanjang melalui pantai barat Sumatra, melewati Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Banda, Sulawesi, dan Halmahera. Jumlah gunung aktif di Indonesia sebanyak 127 gunung api.

 

Aktivitas vulkanik yang intens di Indonesia terjadi karena pertemuan tiga lempeng dunia. Lempeng Eurasia di sebelah utara, Lempeng Indo Australia di sebelah selatan, dan Lempeng Pasifik di sebelah timur.


Pertemuan lempeng tektonik dapat menyebabkan patahan, retakan, dan kerusakan pada kerak bumi yang memungkinkan magma mengalir ke permukaan bumi dan terbentuk gunung api.


Aktivitas ketiga lempeng tersebut juga membuat Indonesia menjadi wilayah yang rawan terjadi gempa bumi. Selain dampak negatif, letak geologis Indonesia juga memberikan dampak positif seperti

 

3. Pemahaman Lokasi Melalui Peta


a. Komponen Peta

Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar menggunakan skala tertentu. Prihandito mendefinisikan peta sebagai penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan keruangan berbagai perwujudan yang diwakili. Pembuatan peta memerlukan pengetahuan khusus mengenai penggambaran permukaan bumi yang biasa disebut ilmu kartografi dan orang yang ahli membuat peta dinamakan kartografer.


 Judul peta

Judul peta merupakan identitas untuk mengetahui dan meng[1]interpretasikan daerah yang tergambar dalam peta. Penulisan judul di[1]letakkan di bagian tengah atas untuk memudahkan pengguna dalam membaca peta.


 Skala peta 

Skala merupakan perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya. Skala terdiri dari tiga jenis yaitu, skala numerik, skala verbal, dan skala grafis. Skala numerik merupakan skala yang dinyatakan dengan angka pecahan seperti 1:100.000. Skala verbal merupakan skala yang menunjukan jarak inci di peta sesuai jumlah mil di lapangan seperti one inch to four mile yang berarti 1 inci di peta mewakili 4 mil jarak sebenarnya di lapangan. Skala grafis merupakan skala yang ditunjukan dengan garis atau grafik.

Contoh:


Skala tersebut menyatakan bahwa setiap 1 cm pada peta mewakili 2 km pada jarak sebenarnya. Perhitungan skala dapat dilakukan dengan rumus:


a) Membandingkan jarak di peta dengan jarak sebenarnya



Contoh: jarak di lapangan Provinsi A dengan Provinsi C adalah 30 km, sedangkan jarak di peta 50 cm. Tentukan skalanya! 

Jawab: 

Jadi, skala peta tersebut adalah 1:60.000


b) Membandingkan dengan peta lain yang telah diketahui skalanya



d1: Jarak pada peta yang sudah ada skalanya

d2: Jarak pada peta yang belum ada skalanya

P1: Penyebut skala peta yang telah diketahui

P2: Skala peta yang akan dicari


Contoh: 

Berdasarkan jarak dalam dua peta tersebut tentukanlah skala pada

Peta A!

Jawaban 

 


Jadi, skala pada Peta A yaitu 1:8000.000


 Simbol peta

Simbol peta mewakili objek sebenarnya di lapangan. Berikut merupakan jenis-jenis simbol yang ada di peta:

a) Simbol titik: untuk menggambarkan tempat atau data personal. Contoh: Ibukota kabupaten

b) Simbol garis: untuk menggambarkan kenampakan yang berhubungan dengan jarak. Contoh: rel kereta api, sungai

c) Simbol area: untuk menggambarkan objek yang memiliki luas tertentu. Contoh: rawa, danau.


 Warna peta

Warna peta menggambarkan kenampakan yang ada di peta. Berikut merupakan warna yang biasa digunakan untuk menggambarkan berbagai kenampakan dalam peta:

Biru : Perairan, daerah dingin

Kuning : Gurun, dataran tinggi, vegetasi yang kering

Hijau : Hutan, dataran rendah, vegetasi

Coklat : Daerah perbukitan, kontur

Merah : Gunung api, kota, jalan protokol

Hitam : Batas wilayah


 Legenda

Legenda merupakan keterangan simbol-simbol yang ada dalam peta untuk mempermudah pengguna dalam membaca dan menginterpretasikan peta. Letak legenda berada di sisi kanan atau kiri bagian bawah peta


b. Fungsi Peta


Pembuatan peta ditujukan untuk mempermudah pengguna dalam mencari informasi. Informasi yang didapat ini bisa digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan. Berikut merupakan fungsi peta:

1) Memperlihatkan letak suatu tempat dengan tempat lainnya di permukaan bumi.

2) Menunjukan ukuran suatu objek seperti jarak dan luas daerah.

3) Menampilkan bentuk objek di permukaan bumi misalnya bentuk benua dan negara.

4) Menyajikan data mengenai potensi suatu daerah.

5) Memudahkan suatu pekerjaan seperti untuk perencanaan pembangunan jalan.

Seiring perkembangan teknologi, peta tidak hanya berwujud dalam bentuk kertas tetapi digital. Berbagai sektor telah memanfaatkan dalam rangka menunjang usahanya. Tanpa disadari, kalian juga telah memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti dimanfaatkan untuk:


 Pengembangan transportasi berbasis online

Sebelum adanya transportasi berbasis online, pengguna transportasipublik harus mencari dan mendatangi langsung untuk memesannya.

Selain itu, pengguna juga harus bernegoisasi dengan pemilik transportasi untuk menyepakati harga. Ini membutuhkan waktu lebih lama. Adanya transportasi berbasis online dapat memberikan kemudahan kepada pengguna untuk menemukan transportasi di sekitarnya dengan tarif yang telah disepakati sesuai aplikasi yang digunakan.


 Perhitungan estimasi biaya ekspedisi pengiriman barang secara cepat

Salah satu faktor yang memengaruhi biaya pengiriman adalah jarak lokasi pengiriman dengan lokasi tujuan. Perusahaan ekspedisi pengiriman memanfaatkan data jarak untuk mengetahui estimasi biaya pengiriman. Penjual dan pembeli juga tidak perlu datang ke ekspedisi pengiriman untuk menanyakan estimasi biaya pengiriman barang. Penjual dan pembeli dapat melakukan pengecekan secara mandiri melalui aplikasi ekspedisi pengiriman yang digunakan.


 Perhitungan perkiraan lama waktu yang dibutuhkan untuk barang sampai pada alamat tujuan

Perkiraan lama waktu pengiriman ini memiliki sistem yang mirip dengan perhitungan estimasi biaya pengiriman. Data jarak, lalu lintas, dan jenis transportasi saling terintegrasi sehingga dapat menghasilkan estimasi waktu pengiriman hingga barang dapat sampai pada alamat tujuan.


 Memudahkan menemukan alamat tujuan

Ketika memesan makanan secara online melalui aplikasi pemesanan, penggunaan peta digital memudahkan pengemudi (driver) dalam menemukan restoran yang dituju. Setelah makanan siap diantarkan, pengemudi akan mengantarkan makanan ke alamat pemesan yang juga memanfaatkan peta digital. Selain itu, posisi pengemudi juga dapat terpantau dari layar handphone.

 

Peta digital juga dimanfaatkan sebagai pengganti denah dalam undangan. Penulisan alamat tujuan pada undangan biasanya dilengkapi dengan denah. Seiring perkembangan teknologi, banyak undangan yang dibuat dalam bentuk digital. Alamat tujuan yang dicantumkan dalam undangan digital memanfaatkan peta digital yang dibuat dalam bentuk barcode atau tautan yang akan menghubungkan dengan alamat tujuan.


 Menyajikan berbagai alternatif jalan yang dapat dipilih agar waktu lebih efisien.

Seseorang yang akan menuju lokasi tertentu dapat memilih dari berbagai rute jalan yang disajikan. Kondisi kepadatan lalu lintas juga dapat ditampilkan sehingga pengguna dapat memilih rute yang efisien dan cepat untuk sampai ke tujuan.

 

C. Sosialisasi dalam Masyarakat


1. Sejarah Lisan

Budaya tradisi lisan sudah diturunkan dari masa lalu oleh nenek moyang kalian. Cerita rakyat yang kalian sudah tuliskan pada kolom atas merupakan cerita yang sudah turun-temurun dilestarikan. Kalian kelak juga akan menurunkan cerita-cerita tersebut kepada anak cucu kalian nanti.

Cerita rakyat pada mulanya tidak dibuat untuk anak-anak. Namun pada abad ke-19, cerita rakyat dibuat untuk digunakan sebagai bahan pendidikan bagi anak-anak. Seperti cerita Si Pitung dari Jakarta yang mengajarkan untuk kebaikan, tolong menolong, dan berani. Cerita rakyat yang turun-temurun sudah disesuaikan untuk pembaca dan pendengar.

Cerita rakyat dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu mitos (myth), legenda (legend), dan dongeng (folktale).

Jejak-jejak masa lampau sebagai sumber sejarah digolongkan dalam tiga jenis yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda (artefak).

Sumber tertulis diantaranya prasasti, silsilah keluarga (dokumen tertulis), surat kabar, buku harian, piagam, babad, dokumen, biografi, jurnal, surat, laporan, notulen rapat, dan sebagainya. Sumber benda dalam sejarah yaitu monumen (piramid, masjid, candi, makam, gereja, patung, lukisan), ornamen (relief, gambar-gambar), dan grafis (peta, perencanaan kota, sketsa topografis, sidik jari, tabel statistik, dan lain-lain), dan fonografis (rekaman suara).


Sementara sumber lisan dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, kesaksian lisan oleh pelaku yang terlibat secara langsung dalam peristiwa sejarah (oral history). Pada saat melakukan wawancara dengan saksi sejarah direkam dan ditranskripkan ke dalam kertas.

Sumber lisan yang kedua berupa tradisi lisan (oral tradition), misalnya mitos, legenda, dongeng, dan cerita rakyat. Tradisi lisan lebih sulit untuk dianalisis oleh seorang sejarawan karena perlu menangkap kenyataan di belakang ceritanya yang didukung dokumen seperti arsip atau buku.


Mitos adalah cerita yang dianggap benar terjadi dan suci oleh masyarakat pemilik cerita tersebut. Legenda merupakan cerita rakyat jaman dahulu yang dianggap benar-benar terjadi oleh pemilik cerita.

Dongeng merupakan prosa yang dianggap tidak benar-benar terjadi oleh yang memiliki cerita. Isi dongeng kebanyakan penuh dengan khayalan.

Melalui cerita rakyat nenek moyang kalian menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dari anak-anak mereka atau cucu-cucu mereka.

Seperti contoh ketika sudah malam anak-anak tidak diperbolehkan bermain di luar rumah karena akan diculik oleh hantu. Penjelasan ilmiahnya adalah ketika malam dan suasana gelap maka anak-anak akan kesulitan untuk melihat keadaan sekitar. Anak-anak yang bermain dikhawatirkan akan mengalami kecelakaan atau kehilangan arah untuk pulang. 


Cerita rakyat mempunyai ciri-ciri di antaranya:

a. Penyebaran dan pelestariannya dilakukan dengan tradisi lisan yaitu melalui penuturan dari orang ke orang lain.

b. Bersifat tradisional dan disebarkan antargenerasi dalam waktu yang cukup lama.

c. Cerita rakyat itu ada dengan versi-versi dan perbedaan dari setiap daerah sehingga menjadi berbeda alur dari ceritanya satu sama lain.

d. Penciptanya tidak diketahui.

e. Menjadi milik bersama.

f. Mempunyai kegunaan dalam kehidupan.

g. Mempunyai logika sendiri yang membedakan dengan logika umum.


Cerita rakyat memiliki banyak nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan nilai-nilai budi pekerti seperti keimanan, jujur, adil, bekerja keras, rendah hati, bekerja sama, keberanian, rela berkorban, tolong menolong, kerurukunan, dan sebagainya .


2. Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral

a. Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial dapat diartikan bahwa manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Manusia memiliki keterbatasan sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya sehingga manusia saling bergantung satu dengan lainnya.


b. Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral

Kebutuhan manusia yang tidak terbatas membuat manusia melakukan berbagai cara agar tujuan kebutuhannya dapat terpenuhi. Keinginan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya merupakan perwujudan manusia sebagai makhluk ekonomi. Dalam pemenuhan kebutuhannya, manusia dibatasi oleh hak-hak orang lain sebagai perwujudan makhluk bermoral. 


Sebagai makhluk ekonomi yang bermoral, manusia setidaknya memiliki empat ciri-ciri sebagai berikut:

1) Melakukan tindakan rasional.

2) Fokus pemenuhan kebutuhan untuk kepentingan diri sendiri tanpa mengabaikan norma/nilai/aturan yang berlaku di masyarakat.

3) Pengambilan keputusan dalam rangka memenuhi kebutuhan sesuai dengan tujuan.

4) Sulit merasa puas.

5) Ada preferensi pribadi dalam menentukan aktivitas pemenuhan kebutuhan.

 

3. Sosialisasi

Manusia adalah makhluk sosial yang menghabiskan kehidupan dengan cara berinteraksi dengan individu lain. Sosialisasi adalah proses sosial seumur hidup untuk mempelajari pola budaya, perilaku, dan harapan.

Melalui sosialisasi, kita mempelajari nilai-nilai budaya, norma, dan peran.


a. Hakikat Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses interaksi yang dilakukan secara terus-menerus sehingga membentuk kepribadian seorang individu. Dapat dikatakan, sosialisasi merupakan proses seumur hidup yang berkaitan dengan cara individu mempelajari nilai dan norma sosial yang ada atau berlaku di masyarakat agar dapat diterima kelompoknya. Sosialisasi dapat dilakukan oleh berbagai individu termasuk orang tua, guru, teman sebaya, saudara kandung lewat sekolah, televisi, internet, ataupun media sosial.

 

b. Agen Sosialisasi

Sosialisasi terjadi di seluruh rentang hidup dan sampai batas tertentu. Interaksi sosial meliputi perpindahan individu dari satu tempat ke tempat yang lain, peran dalam hidup mereka mulai dari lulus sekolah, memperoleh pekerjaan menikah, memiliki anak, hingga pensiun. 


Berikut merupakan agen-agen sosialisasi:


Keluarga

Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama dan terpenting. Agen sosialisasi keluarga terdiri dari sistem keluarga inti (nuclear family) dan sistem kekerabatan (extended family). Keluarga inti meliputi ayah, ibu, dan saudara kandung maupun angkat yang tinggal dalam satu rumah. Sedangkan sistem kekerabatan meliputi kakek, nenek, paman, dan bibi. Keluarga termasuk kelompok primer yang memiliki intensitas tinggi dalam mengawasi anggota keluarganya. Sosialisasi dalam keluarga dapat memengaruhi pembentukan kepribadian anak


Sekolah

Individu dihadapkan pada berbagai pengalaman berbeda di sekolah. Mereka berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang agama, kelas sosial, ras, etnis, dan kebudayaan. Sosialisasi di sekolah memiliki tujuan menanamkan nilai kedisiplinan yang berorientasi mempersiapkan peran peserta didik pada masa mendatang.

Agen sosialisasi sekolah merupakan bentuk dari sosialisasi sekunder.


Kelompok Sepermainan

Sosialisasi juga terjadi di antara kelompok sepermainan, baik teman sebaya maupun tidak sebaya. Kelompok sepermainan dapat memengaruhi kebiasaan belajar, selera musik, sudut pandang, dan bahkan gaya ber[1]pakaian. Agen sosialisasi kelompok sepermainan merupakan bentuk dari sosialisasi sekunder

 

Media Massa

Media massa adalah sarana komunikasi satu arah ke masyarakat luas. Informasi yang di[1]sampaikan melalui media dapat menyebar secara cepat dan luas ke seluruh lapisan dan golongan masyarakat. Jenis media massa dapat berupa televisi, surat kabar, majalah, film, ra[1]dio, dan media sosial digital lainnya. Individu akan dihadapkan pada berbagai perilaku, ide, kepercayaan, dan nilai melalui media. Agen sosialisasi media massa merupakan bentuk dari sosialisasi sekunder.

 

b. Proses Sosialisasi


Berdasarkan teori perkembangan kognitif Jean Piaget, proses sosialisasi menekankan pada kemampuan anak untuk memahami dunia. Piaget menjelaskan adanya perbedaan tahap anak-anak dalam belajar untuk berpikir tentang diri mereka sendiri dan lingkungan mereka. Tahapan tersebut di antaranya:


 Sensorimotor (0-2 tahun)

Sensorimotor merupakan tahap pertama bayi belajar terutama dengan menyentuh benda, memanipulasinya, dan secara fisik menjelajahi lingkungannya. Pencapaian utama pada tahap ini adalah pemahaman anak bahwa lingkungannya memiliki sifat yang berbeda dan stabil.


 Pra-operasional (2-7 tahun)

Pada tahap ini anak sudah menguasai bahasa dan menggunakan kata-kata untuk merepresentasikan objek dan gambar secara simbolis. Anak-anak berbicara bersama tetapi tidak dengan satu sama lain dalam arti yang sama seperti orang dewasa.


 Operasional konkret (7-11 tahun)

Pada fase ini, anak-anak telah memahami pengertian logis seperti hubungan sebab dan akibat. Seorang anak pada tahap perkembangan ini akan mengenali alasan yang salah dan mampu melaksanakan operasi hitungan matematika sederhana (mengalikan, membagi, dan mengurangi).


 Operasional formal (11-15 tahun)

Tahap ini merupakan tahap remaja. Selama masa remaja, anak yang beranjak dewasa lebih mampu memahami ide-ide yang sangat rumit. Ketika dihadapkan pada suatu masalah, anak-anak pada tahap ini mampu meninjau semua cara yang mungkin untuk dilakukan dan melaluinya secara teoritis untuk mencapai solusi.

 

4. Nilai dan Norma


a.  Definisi Nilai dan Norma

Nilai dapat dilihat sebagai sesuatu yang absolut, melekat pada objek, hadir dalam diri manusia, dan identik dengan perilakunya. Franz mengemukakan, norma dapat dilihat sebagai kumpulan perilaku verbal dan nonverbal. 


Norma merupakan aturan atau cara yang diterapkan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat setempat. Sebagai contoh, norma berpakaian atau etika berpakaian akan sama dengan tata cara berpakaian. Seorang individu harus menyesuaikan dengan nilai yang dianut masyarakat dalam berpakaian.


Norma diturunkan dari nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat. Stolley menyatakan bahwa masyarakat akan membutuhkan norma untuk memelihara tatanan sosial yang stabil. Norma dapat berubah-ubah seiring berjalannya waktu, misalnya dahulu wanita yang memakai celana dianggap melanggar norma tetapi saat ini merupakan hal yang biasa.


b. Jenis-Jenis Nilai dan Norma


 Jenis-Jenis Nilai

Jenis-jenis nilai berkembang menjadi beraneka ragam, tergantung pada kategori penggolongannya. Notonagoro membagai nilai menjadi tiga macam, yaitu:

a) nilai material adalah segala hal yang bermanfaat bagi jasmani manusia, seperti makanan dan pakaian.

b) nilai vital merupakan segala hal yang bisa digunakan manusia untuk melakukan kegiatan atau aktivitas, misalnya jaring untuk nelayan, payung ketika musim hujan, dan lain sebagainya.

c) nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi rohani manusia, meliputi:

  • Nilai Kebenaran: bersumber dari unsur akal manusia. Contoh nilai kebenaran yaitu hakim yang bertugas memberi putusan pengadilan.
  • Nilai Keindahan: berasal dari perasaan dan estetis manusia. Contoh mengoleksi perangko, menanam tanaman hias, dan membeli lukisan.
  • Nilai Kebaikan/Moral: berasal dari kehendak atau kemauan manusia. Contohnya tidak memotong pembicaraan orang lain, meminjamkan pulpen kepada teman yang lupa membawa alat tulis.
  • Nilai Religius: merupakan nilai ketuhanan yang tertinggi dan mutlak. Contohnya, beribadah tepat waktu, menjalankan perintah yang diajarkan dalam agama yang dianut.

 

Jenis-jenis Norma


Norma Agama

Norma agama atau religi memuat aturan yang menata kehidupan manusia yang bersumber dari Tuhan. Norma agama terdiri dari sekumpulan perintah dan larangan manusia untuk berlaku, yang oleh pemeluknya diyakini kebenaran dan konsekuensinya. Norma tersebut tidak hanya mengatur hubungan vertikal, antara manusia dan Tuhan (ibadah), tetapi juga hubungan horizontal, yakni hubungan sesama manusia.


Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan berasal dari hati nurani yang dipraktikkan secara berulang dan menjadi kebiasaan. Norma kesusilaan merupakan susunan dari aturan-aturan hidup tentang cara manusia bertingkah laku dalam kehidupan. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan seringkali diangap se[1]bagai pelanggaran terhadap ajaran agama. Contohnya membentak atau melawan orang tua dinilai sebagai tindakan yang melanggar kesusilaan dalam berbagai agama. Pelanggaran terhadap norma kesusilaan artinya mengingkari hati nuraninya sendiri.


Norma Kesopanan

Norma kesopanan berisi seperangkat atur[1]an yang menjadi panduan tingkah laku seseorang agar sesuai dengan kaidan sopan santun untuk dapat diterima untuk hidup dalam lingkungan masyarakat. Norma ini bersumber dari budaya dan adat istiadat masyarakat. Perbuatan yang dianggap sopan oleh suatu kelompok masyarakat mungkin dapat dianggap tidak sopan bagi kelompok masyarakat lainnya. Sebagai contoh: duduk di kursi sedangkan orang tua duduk di lantai dapat dianggap melanggar norma kesopanan di beberapa wilayah, tetapi hal tersebut belum tentu melanggar norma kesopanan di wilayah lain.

Norma kesopanan dapat berubah seiring dengan sifat masyarakat yang juga dinamis dan mengalami perubahan. Pelanggaran terhadap norma kesopanan akan memperoleh sanksi yang berupa sindiran, celaan, teguran cemoohan, bahkan diasingkan oleh masyarakat.


Norma Hukum

Norma hukum tersusun atas aturan-atur[1]an yang dibuat lembaga-lembaga resmi tertentu, seperti lembaga pemerintah suatu negara. Norma hukum bersifat memaksa, tegas, dan mengikat warga negara. Contoh dari norma hukum yaitu adanya aturan mengenai hukuman bagi pelanggaran lalu lintas.

 

c. Peranan Nilai dan Norma

Nilai dan norma dibutuhkan dalam kehidupan untuk menjaga kestabilan kehidupan dalam masyarakat. Berikut peran nilai dan norma lainnya:

1. Mengatur kehidupan masyarakat untuk membentuk pola perilaku masyarakat yang tidak merugikan atau merusak tatanan yang ada dalam masyarakat.

2. Menyeimbangkan hak dan kewajiban dalam masyarakat, sehingga tidak ada pihak yang merasakan ketidakadilan atas perilaku pihak lain.

3. Nilai berfungsi sebagai alat motivasi dan kontrol sosial. Norma merupakan pedoman bagi individu untuk berlaku di dalam masyarakat. Norma juga berperan untuk mengatur, mengendalikan, memberi sanksi serta memaksa anggotanya untuk bertingkah laku di tengah masyarakat.

 

5. Interaksi Antarwilayah

Fenomena perbedaan satu tempat dengan tempat lain menjadikan tempat tersebut unik. Interaksi merupakan peristiwa saling memengaruhi daya, objek, atau tempat satu wilayah dengan wilayah lainnya. Setiap wilayah memiliki potensi sumber daya dan kebutuhan yang berbeda dengan tempat lain. Hal inilah yang mendasari terjadinya interaksi antarwilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan. 


Kalian melihat bahwa berbagai karakteristik muka bumi dapat memengaruhi mata pencaharian. Setiap wilayah dapat menghasilkan barang kebutuhan yang berbeda dengan wilayah lain karena adanya berbedaan bentuk muka bumi. Selain itu, interaksi antarruang seperti kawasan pesisir yang menghasilkan hasil laut dengan dataran tinggi yang menghasilkan berbagai sayuran tidak hanya dipengaruhi karena perbedaan bentuk muka bumi. Jaringan jalan dan transportasi juga memengaruhi interaksi tersebut. Hal ini menyebabkan terjadi interaksi antarwilayah dalam rangka memenuhi kebutuhan lain yang tidak ada di wilayahnya.


Sebagai contoh, perdesaan menghasilkan sumber pangan yang dibutuhkan penduduk perkotaan. Kota menghasilkan berbagai barang industri yang dibutuhkan penduduk perdesaan. Interaksi juga dapat terjadi antara satu kota dan kota lain berupa pertukaran barang dan jasa. Interakasi antara perdesaan dan perkotaan didasari atas perbedaan karakteristik wilayah yang memengaruhi hasil produksi dan didukung oleh jaringan jalan yang baik sehingga dapat terjadi pertukaran barang.

Berikut merupakan perbandingan karakteristik wilayah perdesaan dan perkotaan:


Penggunaan lahan di perdesaan didominasi lahan pertanian termasuk perkebunan dan perikanan sehingga memiliki ruang terbuka yang lebih luas dibandingkan areal terbangun. Sedangkan penggunaan lahan di perkotaan memiliki heterogenitas yang lebih tinggi dibandingkan wilayah perdesaan. Hal ini membuat wilayah perdesaan dapat menghasilkan bahan pangan yang dibutuhkan penduduk perkotaan.

Misalnya, Kabupaten Brebes memiliki komoditi pertanian bawang merah dan Kabupaten Wonosobo menghasilkan komoditi pertanian Kentang. Kedua wilayah tersebut saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kabupaten Wonosobo mengirimkan hasil pertanian berupa kentang ke Kabupaten Brebes dan sebaliknya. Interaksi antara Kabupaten Brebes dan Wonosobo ini merupakan contoh dari interaksi antarwilayah dalam rangka mencukupi dan memenuhi kebutuhan di bidang pangan.

 

D. Aktivitas Memenuhi Kebutuhan


1. Kebutuhan Hidup Manusia

Manusia memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup. Kebutuhan manusia ini berbeda antarindividu serta sifatnya hampir tidak terbatas. Kebutuhan yang hampir tidak terbatas ini perlu diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yang memadai. Namun faktanya, alat pemuas kebutuhan yang ada bersifat terbatas dan memerlukan pengorbanan ekonomi untuk memperolehnya. Lalu, apa yang dimaksud dengan kebutuhan?


a. Pengertian Kebutuhan

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebutuhan berasal dari kata “butuh” yang bermakna yang diperlukan atau yang dibutuhkan. Sedangkan arti kata kebutuhan sendiri merupakan sesuatu yang dibutuhkan dapat berupa tempat, orang, atau semua benda dan yang dibendakan.

Kebutuhan merupakan keinginan atas barang dan jasa yang menuntut adanya pemenuhan, ketika barang dan jasa yang diinginkan tidak terwujud akan berpengaruh terhadap kehidupannya. Misalnya seseorang yang lapar dan ingin makan, ketika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka kelangsungan hidup orang tersebut akan terpengaruh.

Kebutuhan dan keinginan merupakan hal yang berbeda. Philip Kotler menyatakan, keinginan merupakan kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang. Contoh kebutuhan adalah makanan, tempat tinggal, pakaian, komunikasi, pendidikan, dan kesehatan sedangkan contoh keinginan adalah makanan yang enak, rumah mewah, mobil baru, handphone canggih, dan sebagainya.

Manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas dan selalu diberi pilihan untuk memilih kebutuhan mana yang akan dipenuhi terlebih dahulu. Dalam menentukan pilihan, seharusnya manusia memperhatikan jenis kebutuhan yang paling mendesak dengan membuat skala prioritas kebutuhan. Skala prioritas merupakan daftar kebutuhan yang tersusun berdasarkan tingkat kepentingan paling mendesak hingga kebutuhan yang dapat ditunda pemenuhannya. Misalnya seorang siswa memiliki tiga jenis penugasan yang diberikan oleh guru yaitu Matematika, Bahasa Inggris, dan Ekonomi. Siswa tersebut sangat menyukai mata pelajaran Matematika dan tidak menyukai Bahasa Inggris, tetapi tugas mata pelajaran Bahasa Inggris akan dikumpulkan hari Senin, Bahasa Inggris hari Rabu, dan Matematika hari Kamis. Bagaimanakah skala prioritas pengerjaan tugas yang harus dilakukan oleh siswa tersebut? Skala prioritas dalam pengerjaan tugas diurutkan berdasarkan waktu pengumpulan tugas paling cepat, meskipun mata pelajaran tersebut tidak disukai atau diminati oleh siswa


b. Jenis-jenis Kebutuhan Manusia

Kebutuhan manusia dapat dikelompokan berdasarkan tingkat kepentingan, waktu pemenuhan kebutuhan, sifat, atau subjek pemenuh kebutuhan.


 Kebutuhan Berdasarkan Tingkat Kepentingan

Kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan atau biasa disebut dengan kebutuhan berdasarkan intensitasnya ini membedakan kebutuhan berdasarkan tingkat seberapa penting seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingannya dibedakan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier.

 

a) Kebutuhan Primer

Kebutuhan primer merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia, apabila tidak terpenuhi atau pemenuhannya ditangguhkan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidupnya. Kebutuhan primer disebut juga dengan kebutuhan utama.

Kebutuhan primer meliputi kebutuhan akan makan, pakaian, tempat tinggal. Makan merupakan kebutuhan utama manusia, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka kelangsungan hidup seseorang akan terganggu.


Pakaian juga merupakan kebutuhan utama karena tanpa pakaian yang memadai akan mengganggu manusia dalam aktivitas sosialnya. Selain itu tempat tinggal juga merupakan kebutuhan primer bagi manusia, karena tempat tinggal berfungsi sebagai tempat untuk beristirahat, berlindung dan berteduh.

 

b) Kebutuhan Sekunder

Kebutuhan sekunder termasuk dalam kebutuhan pelengkap karena kebutuhan ini akan dipenuhi dan diusahakan setelah kebutuhan primer dapat terpenuhi. Apabila kebutuhan sekunder belum bisa terpenuhi maka tidak akan menganggu kelangsungan hidup seseorang. Misalnya TV, radio, dan buku

 

c) Kebutuhan Tersier

Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan terhadap barang yang dianggap mewah. Kebutuhan ini termasuk kebutuhan ketiga setelah kebutuhan primer dan sekunder. Misalnya membeli jam, tas atau mobil mewah untuk meningkatkan status sosialnya di masyarakat.

Tingkat kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung dari aktivitas sehari-hari, pendapatan, status sosial, kondisi ekonomi dan lingkungan. Misalnya bagi seorang siswa, kebutuhan akan buku, seragam dan alat tulis adalah kebutuhan pokok dan harus terpenuhi.

Jika siswa tidak memiliki buku, seragam, dan alat tulis maka kegiatan belajarnya akan terganggu. Bagi ibu rumah tangga kebutuhan akan perhiasan, baju dan gadget terbaru merupakan kebutuhan tersier untuk menunjang penampilannya. Bagi seorang pejabat mereka membutuhkan jam dan mobil mewah untuk meningkatkan status sosialnya di masyarakat.


Kebutuhan Berdasarkan Waktu Pemenuhan Kebutuhan

Kebutuhan berdasarkan waktu pemenuhan kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu, kebutuhan sekarang dan kebutuhan masa mendatang. 


a) Kebutuhan Sekarang

Kebutuhan sekarang merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat dibutuhkan. Artinya kebutuhan ini harus dipenuhi pada saat itu juga dan tidak dapat ditunda pemenuhannya, apabila tidak dapat dipenuhi akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup seseorang. Misalnya seseorang yang sakit maka membutuhkan obat atau dilakukan perawatan, ketika obat tidak diberikan pada saat itu, akan menimbulkan resiko yang bisa memengaruhi kelangsungan hidup seseorang. Selain itu dalam bidang jasa, kebutuhan akan petugas pemadam kebakaran saat terjadi kebakaran.

Apabila kebutuhan akan petugas kebakaran tidak dipenuhi pada waktu tersebut akan mengganggu kelangsungan hidup seseorang.


b) Kebutuhan Masa Mendatang

Kebutuhan masa mendatang merupakan kebutuhan yang waktu pemenuhannya bisa dilakukan pada masa mendatang. Untuk memenuhi kebutuhan masa mendatang dapat dipersiapkan dan direncanakan mulai sekarang. Misalnya seseorang yang ingin melakukan ibadah haji di masa mendatang, dapat menabung mulai saat ini.

 

c) Kebutuhan Mendesak

Kebutuhan mendesak merupakan kebu[1]tuhan yang terjadi secara tiba-tiba dan sifat[1]nya insidental. Seseorang perlu mempunyai dana darurat untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendesak.

Misalnya masyarakat yang terkena musibah banjir bandang membutuhkan pertolongan berupa makanan siap makan dan pakaian bersih saat itu juga.


d) Kebutuhan Sepanjang Waktu

Kebutuhan sepanjang waktu merupakan kebutuhan yang dipenuhi sepanjang waktu sampai seseorang tersebut tidak membutuhkannya lagi. Misalnya kebutuhan akan pendidikan. Seseorang terus menerus belajar sampai akhir hayatnya


 Kebutuhan Berdasarkan Sifat

Kebutuhan berdasarkan sifatnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu kebutuhan jasmani dan rohani.


a) Kebutuhan Jasmani

Kebutuhan jasmani (kebutuhan fisik) me[1]rupakan kebutuhan yang pemenuhan kebutuhannya akan memberikan kepuasan kepada badan atau jasmani seseorang. Jenis alat pemuas kebutuhan ini biasanya berupa benda atau kegiatan fisik yang berfungsi untuk menyegarkan badan seperti olahraga.

Contoh lain berupa makanan dan obat-obatan yang manfaatnya langsung dirasakan oleh jasmani seseorang.


b) Kebutuhan Rohani

Kebutuhan rohani merupakan kebu[1]tuhan yang pemenuhan kebutuhannya akan memberikan kepuasan kepada rohani atau batin seseorang. Kebutuhan ini diperlukan untuk menjaga kesehatan mental dan rohani seseorang. Contoh kebutuhan ini adalah rekreasi setelah bekerja terus menerus atau kajian rohani rutin untuk meningkatkan keimanan. Jika kebutuhan rohani ini terpenuhi, biasanya seseorang akan merasa lebih tenang, puas dan merasa aman.


 Kebutuhan Berdasarkan Subjek

Berdasarkan subjeknya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi dua yaitu kebutuhan individu dan kebutuhan kelompok.

a) Kebutuhan Individu

Kebutuhan individu merupakan kebutuhan yang kepuasan dan tujuan pemenuhannya dirasakan oleh individu atau seseorang. Jika kebutuhan ini terpenuhi maka individu tersebut yang merasakan manfaatnya.

Kebutuhan setiap individu berbeda-beda. Contoh, makanan bagi yang lapar, obat bagi yang sakit atau mobil bagi supir taksi online.

b) Kebutuhan Kelompok

Kebutuhan kelompok merupakan kebutuhan yang kepuasan dan tujuan pemenuhannya dirasakan oleh kelompok atau golongan masyarakat tertentu. Karena manfaat kebutuhan ini dirasakan oleh semua kelompok, biasanya dalam proses pemenuhannya juga dilakukan secara bersama[1]sama. Contoh: pembangunan tempat ibadah untuk masyarakat suatu daerah, perbaikan jalan pedesaan atau pembangunan jembatan penghubung antardesa.

c. Faktor yang Memengaruhi Kebutuhan

Setelah mempelajari berbagai jenis kebutuhan, dalam perkembangannya kebutuhan manusia satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan. Misalnya, mobil akan menjadi kebutuhan pokok bagi supir taksi online, karena tanpa mobil tidak dapat melakukan pekerjaannya. Di sisi lain, mobil akan menjadi kebutuhan sekunder bagi karyawan swasta yang bekerja di dalam kantor seharian. Sementara itu mobil mewah akan menjadi kebutuhan tersier bagi pejabat atau artis untuk meningkatkan status sosialnya di masyarakat. Perbedaaan kebutuhan setiap individu tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:


 Jenis Kelamin

Jenis kelamin memengaruhi kebutuhan individu. Kebutuhan antara laki[1]laki dan perempuan akan sangat berbeda dalam beberapa hal, misalnya pakaian. Wanita membutuhkan tas, baju, aksesoris, sepatu dan juga riasan wajah untuk bekerja atau sekadar bepergian. Sedangkan laki-laki memiliki kebutuhan yang lebih simpel seperti baju, sepatu dan tas.


 Tingkat Pendidikan

Perbedaan tingkat pendidikan antar individu akan memengaruhi kebutuhan. Siswa SD membutuhkan buku dan alat tulis untuk belajar dan mengerjakan tugas. Siswa SMA/SMK membutuhkan buku, alat tulis dan laptop untuk mengerjakan tugas. Dan tentu akan berbeda lagi dengan kebutuhan mahasiswa.


 Lingkungan Tempat Tinggal

Lingkungan tempat tinggal yang berbeda mengakibatkan perbedaan kebutuhan. Seseorang yang tinggal di wilayah pegunungan cenderung membutuhkan pakaian yang hangat, sebaliknya orang yang tinggal di wilayah dengan cuaca panas cenderung membutuhkan pakaian yang lebih tipis.

 

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memengaruhi kebutuhan seseorang. Jika pada tahun 2000-an masyarakat hanya membutuhkan telepon kabel, kemudian dengan perkembangan teknologi masyarakat membutuhkan telepon tanpa kabel, pada perkembangan selanjutnya masyarakat membutuhkan telepon yang dilengkapi dengan kamera, dan pada perkembangan saat ini telepon tidak hanya menyajikan komunikasi dua arah melainkan dengan beberapa orang sekaligus dalam satu waktu yang sama, bahkan menjadi produk multiguna yang juga bisa digunakan untuk membeli barang, transaksi pembayaran dan fotografi dengan hasil maksimal.


 Pendapatan

Besarnya pendapatan seseorang akan berpengaruh terhadap ke[1]butuhannya, semakin besar pendapatan seseorang maka kebutuhannya juga semakin besar. Sebaliknya seseorang dengan pendapatan rendah akan memiliki kebutuhan yang cenderung lebih sedikit.


 Status Sosial

Seseorang yang memiliki status sosial tinggi di masyarakat akan memiliki kebutuhan yang semakin tinggi pula.


 Selera

Selera setiap orang berbeda-beda sehingga kebutuhannya pun akan berbeda. Seseorang akan memenuhi kebutuhannya berdasarkan selera yang dimiliki.


 Adat Istiadat

Indonesia merupakan negara yang kaya akan adat istiadat. Setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda dengan daerah lain dan memengaruhi kebutuhan masyarakatnya.

 

d. Jenis-jenis Alat Pemuas Kebutuhan

Alat pemuas kebutuhan dapat berupa barang maupun jasa. Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan ini, manusia membutuhkan pengorbanan ekonomis atau uang, tetapi ada juga yang didapatkan secara gratis. Adapun klasifikasi jenis-jenis alat kebutuhan adalah sebagai berikut:


 Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Cara Memperolehnya

Berdasarkan cara memperolehnya, alat pemuas kebutuhan dibagi menjadi dua yaitu barang bebas dan barang ekonomis.

 

a) Barang Bebas

Barang bebas merupakan barang se[1]bagai alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya banyak bahkan tidak ter[1]batas serta tidak perlu pengorbanan untuk memperolehnya. Setiap orang bebas untuk mendapatkan barang ini tanpa batasan tertentu. Misalnya udara, sinar matahari, air laut.

 

b) Barang Ekonomis

Barang ekonomis merupakan barang yang membutuhkan pengorbanan untuk mendapatkannya. Pengorbanan dapat berupa uang, pengorbanan fisik, pengorbanan waktu atau pe[1]ngorbanan lainnya. Misalnya untuk mendapatkan uang seseorang harus bekerja dengan pengorbanan fisik dan waktu, sedangkan untuk membeli baju seseorang mengorbankan uang yang dimilikinya.


c) Barang Illith

Barang illith merupakan barang yang ketika jumlah barangnya terbatas dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, sedangkan ketika jumlah barang ini berlimpah justru menyebabkan bencana bagi manusia.

Misalnya api yang jumlahnya terbatas bisa digunakan untuk memasak, sumber penerangan dan penghangat ruangan. Namun, ketika api jumlahnya banyak justru dapat menjadi bencana bagi manusia karena dapat menimbulkan kebakaran.

 

Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Hubungannya dengan Barang Lain

Berdasarkan hubungannya dengan barang lain, alat pemuas kebutuhan dapat dibedakan menjadi barang substitusi dan barang komplementer.


1) Barang Substitusi

Barang substitusi merupakan alat pemuas kebutuhan yang berfungsi sebagai pengganti barang lainnya dengan syarat barang tersebut memiliki kegunaan sama. Misalnya nasi dan mi instan di mana keduanya merupakan sumber karbohidrat yang bermanfaat bagi tubuh, seseorang yang tidak bisa makan nasi bisa menggantinya dengan mi instan. Contoh lain adalah pertalite dan pertamax yang merupakan bahan bakar kendaraan, keduanya bisa saling menggantikan kebutuhan bahan bakar kendaraan.


2) Barang Komplementer

Barang komplementer merupakan alat pemuas kebutuhan yang berfungsi sebagai pelengkap barang lainnya. Jika barang lain tidak tersedia, tingkat kepuasan konsumsi barang tersebut mengalami penurunan. Misalnya kopi dan gula, seseorang yang mengkonsumsi kopi membutuhkan gula agar kopi tersebut terasa manis. Contoh lain adalah handphone dan charger, handphone tidak dapat berfungsi jika tidak ada charger untuk mengisi daya baterai handphone.


 Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Tujuan Penggunaanya

Berdasarkan tujuan penggunaanya, alat pemuas kebutuhan dapat dibedakan menjadi barang produksi dan barang konsumsi.

1) Barang Produksi

Barang produksi merupakan barang yang digunakan sebagai alat bantu atau bahan baku untuk menghasilkan barang lain. Misalnya, mesin yang digunakan untuk memproduksi makanan, minuman atau pakaian. Contoh lain adalah tanah yang digunakan untuk menanam sayuran dan berbagai buah.

 

2) Barang Konsumsi

Barang konsumsi sering disebut barang jadi. Barang konsumsi merupakan barang yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan secara langsung. Barang konsumsi digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari dan sangat beragam. Misalnya adalah pakaian, makanan, barang elektronik, motor, dan lain-lain.


 Alat Pemuas Kebutuhan Berdasarkan Proses Pembuatannya

Berdasarkan proses pembuatannya, alat pemuas kebutuhan dibedakan menjadi barang mentah, barang setengah jadi dan barang jadi.

 

a) Barang Mentah

Barang mentah sering disebut dengan bahan baku. Barang mentah merupakan barang yang perlu melalui proses produksi sebelum digunakan oleh masyarakat. misalnya adalah kayu gelondongan yang perlu diolah untuk dapat digunakan sebagai meja dan pintu, padi yang perlu diolah menjadi nasi, biji kapas yang perlu diolah agar dapat digunakan untuk kecantikan, gandum yang perlu diolah menjadi tepung gandum.


b) Barang Setengah Jadi

Barang setengah jadi adalah barang yang belum dapat dikonsumsi dan masih dalam proses produksi. Misalnya adalah tepung gandum yang masih perlu diproses untuk membuat roti, kayu potong yang perlu diolah untuk menjadi meja dan kursi.

 

c) Barang Jadi

Barang jadi merupakan barang yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan ma[1]nusia. Barang jadi merupakan hasil akhir dari pengolahan barang mentah dan barang setengah jadi. Misalnya adalah roti, kapas kemasan, meja, furnitur, dan kursi. 

Materi Sekolah Lengkap


Materi Kelas 4


Materi Kurikulum Merdeka Kelas 7


PTS 12 2023


CP


Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter

Iklan