Rangkuman Materi IPS Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Tema 2 Keberagaman Lingkungan Sekitar ini harap disimak dengan baik.
- Berkenalan dengan Alam
- Berkenalan dengan Masyarakat
- Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Udara
- Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Air
- Pembiasaan Melestarikan Sumber Daya Tanah
- Aktivitas Manusia Zaman Praaksara
- Mengenal Leluhur Bangsa Indonesia
- Diaspora Bangsa Indonesia
- Pembangunan Berkelanjutan
- Karakteristik Pembangunan Berkelanjutan
- Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
- Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas
- Faktor yang Menyebabkan Kelangkaan
- Dampak Ekonomi atas Kelangkaan Sumber Daya
- Langkah Pencegahan Kelangkaan Sumber Daya
- Masalah Pokok Ekonomi
A. Berkenalan dengan Lingkungan Sekitar.
Ketika awal penciptaan makhluk hidup, kondisi memengaruhi perkembangan bumi kita sudah stabil dan dapat ditempati dengan baik oleh makhluk hidup.
Proses perkembangan bumi sebagai pembabakan sejarah berdasarkan ilmu geologi dibagi ke dalam empat zaman, antara lain:
- Zaman Arkaekum/Arkeozoikum
- Zaman Primer/Paleozoikum
- Zaman Sekunder/Mesozoikum
- Zaman Hidup Baru/Neozoikum
Zaman Arkaekum merupakan zaman tertua yang berlangsung sekitar 2.500 juta tahun lalu dan belum ada kehidupan. Zaman Paleozoikum atau zaman hidup tua telah berlangsung sekitar 340 juta tahun lalu dan ditandai dengan kemunculan makhluk hidup berupa organisme bersel satu. Zaman Mesozoikum adalah zaman hidup pertengahan yang sudah berlangsung sekitar 140 juta tahun silam dan disini lah dinosaurus hidup.
Zaman Neozoikum atau zaman hidup baru dibagi menjadi dua, yaitu:
- Tersier
- Kuartier
Zaman tersier terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu, disini dinosaurus sudah punah dan digantikan mamalia. Zaman kuartier mulai terdapat tanda-tanda kehidupan manusia.
Ketika melakukan interaksi dengan alam, manusia seringkali melakukan pencemaran, antara lain:
- Pencemaran Udara : seperti asap kendaraan
- Pencemaran Air : seperti membuang limbah ke sungai
- Pencemaran Tanah : seperti menggunakan pestisida berlebihan
Berkenalan dengan Masyarakat, Pengertian Interaksi Sosial. Secara umum, interaksi sosial merupakan suatu proses dalam bertindak dan bereaksi dengan keberadaan orang-orang yang berada di sekitar kita.
Menurut Goffman, studi tentang bentuk-bentuk interaksi sosial itu sangat penting, karena:
- rutinitas sehari-hari kita, dengan interaksi yang hampir konstan dengan orang lain,
- memberikan struktur dan bentuk pada apa yang kita lakukan.
- mengungkapkan kepada kita bagaimana manusia dapat bertindak secara kreatif untuk membentuk realitas.
- mempelajari interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari, menyoroti sistem dan institusi sosial yang lebih besar.
Syarat Interaksi Sosial. Nah syarat terjadinya interaksi sosial yaitu: Kontak sosial dan Komunikasi.
Macam Macam Interaksi Sosial. Interaksi sosial sendiri bisa kita kategorikan ke dalam dua besar, yaitu: Interaksi Sosial Asosiatif dan Interaksi Sosial Disosiatif.
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang positif karena mengarah pada kesatuan. Bentuk dari interaksi sosial asosiatif adalah: Kerjasama, Akomodasi, Asimilasi dan Akulturasi.
Kerjasama. Beberapa bentuk kerjasama: Bargaining, Coalition, Joint Venture dan Cooptation.
Bargaining adalah bentuk kerjasama dengan melakukan perjanjian untuk pertukaran barang atau jasa diantara organisasi-organisasi, baik dua pihak atau lebih. Coalition (Koalisi), merupakan bentuk kerja sama yang penggabungan antara organisasi dua atau lebih yang berusaha dalam mencapai tujuan bersama yang telah disepakati. Joint Venture adalah kerjasama dalam bentuk pendirian atau penyelesaian dalam suatu proyek-proyek yang dirancang sebelumnya. Cooptation (Kooptasi) merupakan penerimaan suatu unsur yang baru dalam suatu kepemimpinan baru di dalam suatu organisasi atau aktivitas politik.
Akomodasi. Akomodasi adalah suatu proses seorang individu atau kelompok dalam tahap penyesuaian akibat pertentangan yang terjadi sebelum akomodasi, dalam rangka mengatasi ketegangan, bentuk-bentuk akomodasi yaitu: Toleration, Coercion, Arbitration, Mediation dan Conciliation.
Toleration (toleransi) merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan bersama. Coercion (koersi) adalah bentuk dari akomodasi yang prosesnya dilaksanakan secara paksaan, di mana salah satu pihak menguasai pihak lain. Arbitration (perwasitan) suatu bentuk penyelesaian masalah melalui pihak ketiga, apabila masing-masing pihak yang bertentangan tidak mampu menyelesaikan sendiri. Mediation (mediasi) penyelesaian sengketa yang menyerupai arbritation, tetapi pihak ketiga hanya sebagai perantara dan tidak mempunyai kewenangan mengambil prakarsa. Conciliation (konsiliasi) adalah usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang berselisih, agar tercapai persetujuan bersama.
Asimilasi. Asimilasi merupakan pembaruan dari dua kebudayaan yang disertai dengan suatu ciri khas kebudayaan asli yang hilang, sehingga terbentuk kebudayaan baru.
Akulturasi. Akulturasi adalah percampuran kebudayaan tanpa berpengaruh pada budaya yang sudah ada.
Interaksi Sosial Disosiatif. Interaksi sosial disosiatif memiliki hasil akhir yang negatif atau berujung pada perpecahan antar individu maupun kelompok. Bentuk interaksi disosiatif adalah: Persaingan dan Kontravensi.
Kontravensi merupakan sikap untuk menuju suatu ketidaksenangan. Kontravensi mempunyai beberapa macam bentuk, antara lain: kontravensi umum, kontrvensi sederhana, kontravensi intensif, kontravensi rahasia dan kontravensi taktis.
Pembentukan Karakteristik Budaya (Kebiasaan) Masyarakat Daerah. Kebudayan adalah segala sesuatu yang tercipta dan dimiliki oleh seorang manusia pada saat berinteraksi secara bersama-sama. Kita tentu tau bahwa budaya itu sangat beragam di dunia ini. Namun tentu harus disikapi dengan baik ya, kita harus sadar bahwa setiap orang memiliki kebudayaan masing-masing yang harus dihormati dan dihargai.
B. Pembiasaan Diri untuk Melestarikan Lingkungan.
Banyak cara untuk melestarikan lingkungan, seperti:
- Menanam pohon agar udara lebih baik
- Melakukan pengaturan siklus hidrologi untuk menjaga ketersediaan air
- Menggunakan pupuk organik agar tanah lebih sehat
Aktivitas Manusia Zaman Praaksara. Secara garis besar, zaman praaksara dapat dibagi menjadi: Paleolithikum, Mesolithikum, Neolithikum dan Perundagian / Logam
Paleolithikum, Manusia pada masa ini hidup berpindah-pindah dengan berkelompok. Mereka hidup berpindah-pindah dan menghuni gua-gua serta cerukan. Manusia pada masa ini masih berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana. Tentu saja ketika berburu dan mengumpulkan makanan perlu alat, antara lain:
- Alat dari batu seperti kapak perimbas, kapak penetak, pahat genggam, dan kapak genggam.
- Alat serpih-bilah seperti pisau, peraut, gurdi, dan mata panah.
- Alat terbuat dari tulang dan tanduk.
- Zaman paleolithikum dapat dibedakan menjadi dua kebudayaan, yaitu kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
Mesolithikum, Pada masa ini manusia masih berburu dan mengumpukan makanan, namun sudah tingkat lanjut yang bergantung pada faktor alam. Faktor-faktor tersebut antara lain: kesuburan, iklim dan terdapatnya sumber makanan (hewan dan tumbuhan).
Mereka sudah mulai menetap cukup lama di gua-gua (abris sous roche) dan cerukan di tepi pantai. Mereka yang tinggal dipantai meninggalkan jejak yaitu berupa sampah dapur berupa kulit kerang atau disebut kjokkenmoddinger. Namun, tradisi berpindah dan mengumpukan makanan masih dominan dan menjadi aktivitas keseharian mereka. Alat-alat yang digunakan masih sama dengan masa sebelumnya namun sudah lebih halus.
Neolithikum, Manusia pada masa ini sudah tidak berpindah-pindah lagi. Pada masa ini mereka sudah mulai dapat bercocok tanam dengan membuka lahan baru. Pada masa ini mulai ada pola-pola perkampungan dan sudah hidup menetap secara berkelompok dengan beberapa keluarga. Mereka terbiasa bekerja sama dengan dipimpin oleh seorang pemimpin di perkampungan.
Komunikasi pun sudah lebih baik karena penggunaan bahasa sudah menciptakan komunikasi yang berkembang menjadi bahasa yang berkembang hingga saat ini. Karena bercocok tanam tentu saja alat yang digunakan juga berbeda, antara lain: beliung persegi, kapak lonjong, kapak batu, mata panah, mata tombak dan alat obsidian
Adapun peninggalan pada masa mesolithikum yaitu: menhir, dolmen, sarkofagus, kubur berundak, peti kubur batu, palung, lesung batu dan patung-patung batu
Perundagian, Perundagian berasal dari kata dasar undagi, yang dalam bahasa Bali artinya seseorang atau sekelompok orang atau golongan masyarakat yang mempunyai keterampilan dan/atau kepandaian suatu jenis usaha tertentu dalam membuat gerabah, perhiasan dari kayu/sampan/batu.
Manusia pada zaman ini sudah tidak lagi berpindah. Manusia sudah mengenal teknik dalam mengecor logam. Perhiasan-perhiasan diciptakan beraneka ragam seperti cincin, gelang, kalung, penutup lengan dan sebagainya. Manusia juga sudah ulung dalam berlayar. Perdagangan pun dilakukan dengan sistem barter atau tukar menukar. Barang-barang yang laku kala itu adalah nekara perunggu dan perhiasan-perhiasan dari logam dan manik-manik.
Mengenal Leluhur Bangsa Indonesia. Asal-usul leluhur berdasarkan bukti arkeologis dapat dibagi menjadi: bukti linguistik (kebahasaan), bukti arekologis dan bukti genetik yang ditemukan.
Berdasarkan kepada bukti linguistik (kebahasaan) para ahli menduga bahwa orang-orang yang menggunakan bahasa Austronesia di kepulauan Indonesia sama dengan yang ada di daerah Pasifik Barat Daya.
Berdasarkan kepada bukti arkeologis para ahli berdasarkan kepada bukti terbaru berpendapat bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari daerah sekitar Taiwan dan menamakan teorinya dengan Out of Taiwan.
Berdasarkan kepada bukti genetika menunjukkan di daerah kepulauan Indonesia sudah didiami oleh penduduk sebelum bangsa Austronesia datang bermigrasi dari Taiwan.
Diaspora Bangsa Indonesia. Kalian pasti pernah dengar lagu “Nenek Moyangku Seorang Pelaut” kan? Pada catatan sejarah, bangsa Indonesia tercatat pandai dalam mengarungi samudra, jadi lagu tersebut bukan hanya isapan jempol belaka.
C. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan masa kini dengan meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan sehingga kualitas kehidupan saat ini tidak terganggu dan sumber daya alam akan tetap terjaga untuk menopang kehidupan generasi mendatang.
Karakteristik pembangunan berkelanjutan berbeda dengan pembangunan lainnya yakni:
- setiap tindakan harus memperkirakan dampak terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup
- mendorong perilaku manusia yang mendukung pemanfaatan dan manajemen sumber daya alam secara berkesinambungan
- menjunjung tinggi rasa tanggung jawab terhadap alam
- berperan aktif dalam menjaga alam dalam melakukan kegiatan sosial dan ekonominya
Berdasarkan hasil Deklarasi SDGs terdapat 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang kemudian dikelompokan menjadi 4 pilar, yaitu: pilar sosial, pilar ekonomi, pilar lingkungan hidup dan pilar tata kelola
Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas. Kelangkaan terjadi ketika sumber daya alam yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan manusia. Karena manusia hampir tidak pernah puas dan tidak mampu mengimbangi ketersedian sumber daya. Kelangkaan apa saja yang dapat terjadi?
Berikut ini macam macam kelangkaan: Kelangkaan Sumber Daya Alam, Kelangkaan Tenaga Kerja, Kelangkaan Modal, dan Kelangkaan Keterampilan Kewirausahaan.
Posting Komentar
Posting Komentar