Votere | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan kumpulan contoh soal nilai kehidupan karya sastra melayu klasik dilengkapi dengan kunci jawaban terbaru dalam mata pelajaran bahasa Indonesia SMA. Semoga contoh soal yang admin bagikan kali ini dapat membantu Bapak, Ibu Guru, dan peserta didik dalam mencari referensi contoh soal nilai kehidupan karya sastra melayu klasik dilengkapi dengan kunci jawaban terbaru dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Gambar: pixabay.com
1. Bacalah penggalan hikayat berikut!
”Janganlah adinda bertanya jua” jawab baginda dengan sedihnya. ”Pertanyaan itu hanya menambah luka Tuanku jua semata.” ”Ampun, Tuanku, orang yang arif tiada pernah putus asa sekali pun bagaimana juga cobaan yang datang ke atas dirinya. Tiada pula ia bersedih hati karena kesedihan tiada buahnya selain daripada menguruskan badan saja yang sudah ditakdirkan tiada juga akan tertolak olehnya.”
Nilai moral yang tertuang dalam penggalan cerita di atas tampak pada perbuatan....
A. Menghormati orang lain
B. Mendahulukan kepentingan umum
C. Menegur orang dengan bahasa yang sopan
D. Menolong orang yang sedang menderita
E. Membantu orang yang sedang bersedih hati
2. Tuan puteri memandang ke dayang kipas itu. Kesepuluhnya menyembah, lalu mengundurkan diri mengisut ke belakang perlahan-lahan. Bangkitlah Mak Inang, lalu duduk di tepi tilak tujuh bertindih, lalu mengumpulkan bunga melur yang terselit-selit di suara tuan puteri itu.
Nilai yang terdapat pada penggalan tersebut adalah....
A. sosial
B. moral
C. budaya
D. agama
E. estetika
3. Bacalah teks berikut dengan saksama!
(1) Teman-teman Fajar bersorak gembira. (2) Daffa terkulai lemas karena layang-layangnya putus. (3) Senja pun tiba. (4) Ketika terdengar suara adzan, anak-anak mulai membubarkan diri untuk pergi ke masjid. (5) Berita kemenangan Fajar atas Daffa semakin menambah keyakinan anak-anak desa itu bahwa layang-layang milik Fajar memang sakti. (6) Fajar menjadi semakin tinggi hati.
Bukti nilai agama terdapat pada kalimat bertanda nomor....
A. 1
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
4. Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu....
A. Nilai budaya
B. Nilai moral
C. Nilai estetika
D. Nilai pendidikan
E. Nilai sosial
5. Bacalah teks berikut dengan saksama!
Haji soleh yang jadi pemimpin dan juru bicara tampil ke depan. Dan dengan suara yang menggeletar dan berirama indah, Ia memulai pidatonya: “O, Tuhan kami yang Mahabesar, kami yang menghadap-Mu ini adalah umat-Mu yang paling taat beribadat, yang paling taat menyembah-Mu. Kamilah orang-orang yang selalu menyebut nama-Mu, memuji-muji kebesaran-Mu, mempropagandakan keadilan-Mu, dan lain-lainnya…”
Nilai yang menonjol dalam cuplikan cerpen tersebut adalah....
A. agama
B. moral
C. sosial
D. budaya
E. pendidikan
6. Maka baginda pun bimbanglah, tida tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat, iya menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda dan berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu....
A. Nilai Moral
B. Nilai Agama
C. Nilai Pendidikan
D. Nilai Budaya
E. Nilai Sosial
7. Bacalah teks berikut dengan saksama!
"Abu Bakar menangis. Ia tersedu dan gemetar hebat. Ia menahan amarah, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap Pak Yahudi. Lalu dengan terbata-bata, ia sampaikan sebuah rahasia. Kata Abu Bakar kepadanya: Tahukah Bapak, siapa orang yang selalu menyuapimu dengan sabar dan penuh kasih sayang itu? Dialah Rasulullah Muhammad yang engkau benci, yang setiap hari engkau maki. Tapi dia tak pernah sakit hati atau dendam kepadamu, justru memperlakukanmu melebihi cinta kerabatmu."
Nilai yang terkandung dalam cuplikan cerpen tersebut adalah nilai....
A. moral dan budaya
B. moral dan psikologi
C. moral dan agama
D. moral dan pendidikan
E. agama dan budaya
8. Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu. Indera Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang belum memakan nasi sebutir pun.
Pesan yang disampaikan penulis kepada pembaca adalah....
A. Bersyukur atas segala pemberian
B. Saling menolong kepada sesama
C. Memberikan bantuan kepada yang membutuhkan
D. Harus selektif dalam memberi bantuan
E. Jangan pilih-pilih ketika memberi bantuan
9. “Ramai sekali Yah?” Tanya Wahyu saat kami memasuki halaman rumah Datu. Tak ada yang menyadari kedatanganku, semuanya serius memandang ke arah seorang penari. Oh… hatiku ciut. Tanganku tiba-tiba dingin. Desiran darahku semakin kencang. Acara mabbissu, acara ritual yang diperankan oleh para bissu. Orang kebanyakan mengatakan kalau bissu itu “Urane majjiwa makkunrai, tengurane toi temmakunraitoi” (Laki-laki yang berjiwa perempuan, tapi bukan laki-laki juga bukan perempuan). Para bissu berperan sebagai penasihat raja. Pada masa pra- Islam mereka bisa dikatakan sebagai pendeta agama Bugis kuno. Sebagai pelaksana dalam ritual kerajaan, bissulah yang menentukan hari baik untuk memulai sesuatu, seperti turun ke sawah atau membangun rumah.
Nilai budaya yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah....
A. Ritual mabbisu bagi suku Bugis untuk menentukan hari baik untuk memulai sesuatu
B. Para bissu berperan sebagai penasihat raja
C. Pada masa praislam bissu sebagai pendeta agama Bugis kuno
D. Bissu menentukan hari baik untuk memulai sesuatu
E. Bissu itu “Urane majjiwa makkunrai, tengurane toi temmakunraitoi”
10. Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.
Amanat yang tersirat dalam kutipan sastra klasik tersebut adalah....
A. Basmilah jika melihat kejahatan
B. Jangan menyombongkan diri
C. Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan
D. Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan
E. membiarkan dan menyombongkan diri
11. Bacalah kutipan teks hikayat dan cerpen berikut dengan saksama!
Teks I (Hikayat)
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa Qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki.
Teks II (Cerpen)
Semenjak Budiman berangkat ke Jakarta, Ompi bertambah yakin, bahwa setahun demi setahun segala cita-citanya pasti tercapai. Dan benarlah. Ternyata setiap semester Indra Budiman mengirim rapor sekolahnya dengan angka-angka yang baik sekali. Dan setiap tahun ia naik kelas. Hanya dalam tempo dua tahun, Indra Budiman menamatkan pelajarannya di SMA seraya mengantungi ijazah yang berangka baik.
Perbedaan nilai yang terdapat dalam kutipan Teks I dan Teks II tersebut adalah....
A. Teks I terdapat nilai budaya sedangkan Teks II terdapat nilai pendidikan
B. Teks I terdapat nilai pendidikan sedangkan Teks II terdapat nilai budaya
C. Teks I terdapat nilai moral sedangkan Teks II terdapat nilai pendidikan
D. Teks I terdapat nilai budaya
E. Teks I terdapat nilai moral sedangkan Teks II terdapat nilai sosial
12. Watuwe lalu mengingatkan agar Towjatuwa dan keturunannya tidak membunuh dan memakan daging buaya. Apabila larangan itu dilanggar maka Towjatuwa dan keturunannya akan mati. Sejak saat itu Towjatuwa dan anak keturunannya berjanji untuk melindungi bintang yang berada di sekitar sungai Tami dari para pemburu.
Pesan Moral yang terdapat pada cerita tersebut adalah....
A. Harusnya orang makan daging
B. Pentingnya menepati janji
C. Harus menghormati orang lain
D. kita harus pandai membahagiakan orang lain
E. Hendaknya memilih keluarga yang bisa memberikan keturunan
13. Bacalah kutipan teks hikayat dan cerpen berikut dengan saksama!
Teks I (hikayat)
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat.
Teks II (cerpen)
Dia yakin itu, bahwa Indra Budimannya akan mendapat nama tambahan dokter dimuka namanya sekarang. Atau salah satu titel yang mentereng lainnya. Ketika Ompi mulai mengangankan nama tambahan itu, diambilnya kertas dan potlot. Di tulisnya nama anaknya, dr. Indra Budiman. Dan Ompi merasa bahagia sekali. Ia yakinkan kepada para tetangganya akan cita-citanya yang pasti tercapai itu.
Perbedaan penggunaan bahasa dalam kedua teks tersebut adalah....
A. Hikayat menggunakan bahasa daerah sedangkan cerpen menggunakan bahasa Indonesia saat ini
B. Hikayat dipengaruhi oleh bahasa asing sedangkan cerpen menggunakan bahasa Indonesia saat ini
C. Hikayat dipengaruhi bahasa melayu sedangkan cerpen banyak dipengaruhi oleh bahasa asing
D. Hikayat dipengaruhi oleh bahasa daerah sedangkan cerpen banyak dipengaruhi oleh bahasa asing
E. Hikayat menggunakan bahasa melayu sedangkan cerpen menggunakan bahasa Indonesia saat ini
14. Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah. Maka ia pun tiada beranak seorang jua pun. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-orang besar dan orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja menggantikan raja yang telah kembali ke rahmatullah itu. Maka di dalam antara menteri yang banyak itu ada seorang menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian itu. Maka ia pun berkata, katanya: "Adapun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu. Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala saudaraku ini tiada hendak berkata?"
Isi kutipan tersebut menceritakan tentang....
A. Masyarakat sedang berduka atas kematian rajanya
B. Orang tua diberi hak berbicara dalam setiap pertemuan
C. Seorang raja telah meninggal dan tidak memiliki anak
D. Para menteri dan orang besar melakukan musyawarah pemilihan raja
E. Hak orang berpendapat untuk memecahkan masalah dalam suatu musyawarah
15. Maka baginda pun bimbanglah, tida tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat, iya menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda dan berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu....
A. Hikayat Pelanduk Jenaka
B. Hikayat Gunung Indrakila
C. Hikayat Si Pendusta
D. Hikayat Orang Dahulu Kata
E. Hikayat Seekor Binatang
16. Nilai sosial yang terdapat pada kutipan di bawah adalah.... Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah. Maka ia pun tiada beranak seorang jua pun. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-orang besar dan orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja menggantikan raja yang telah kembali ke rahmatullah itu. Maka di dalam antara menteri yang banyak itu ada seorang menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian itu. Maka ia pun berkata, katanya: "Adapun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu.
Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala saudaraku ini tiada hendak berkata?"....
A. Setiap negara memiliki seorang pemimpin yang dipilih rakyat
B. Memberi kesempatan berbicara kepada semua yang hadir dalam musyawarah
C. Kepemimpinan yang dialihkan kepada perdana menteri oleh raja yang berkuasa
D. Orang tua lebih berpengalaman daripada orang muda dalam berbagai hal
E. Bermusyawarah untuk memberi kesempatan berbicara kepada yang berwenang
17. Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.
Amanat yang tersirat dalam kutipan sastra klasik tersebut adalah....
A. Basmilah jika melihat kejahatan
B. Jangan menyombongkan diri
C. Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan
D. Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan
E. Bersyukurlah jika mendapat pertolongan
18. Amanat yang terkandung dalam kutipan berikut adalah... Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah. Maka ia pun tiada beranak seorang jua pun. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-orang besar dan orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja menggantikan raja yang telah kembali ke rahmatullah itu. Maka di dalam antara menteri yang banyak itu ada seorang menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian itu. Maka ia pun berkata, katanya: "Adapun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu
Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala saudaraku ini tiada hendak berkata?"....
A. Setiap manusia pasti akan meninggal dunia, sekalipun seorang raja
B. Sebaiknya seorang raja memiliki keturunan agar ada yang meneruskan kekuasaannya
C. Segala sesuatu harus diputuskan secara musyawarah mufakat
D. Dalam sebuah musyawarah hendaknya meminta pendapat semua anggota yang hadir
E. Orang yang muda diberi kesempatan menyampaikan gagasannya
19. Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu.
Kata-kata arkais yang ditemukan pada teks diatas adalah....
A. upeti dan hatta
B. upeti, hatta, dan nujum
C. raja, elok, dan nujum
D. elok dan nujum
E. upeti, putri, dan nujum
20. Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu. Maka Putri Ratna Sari keluar dari gendang itu. Karakteristik hikayat pada penggalan teks di atas yaitu....
A. disebarluaskan secara lisan
B. statis
C. kesaktian
D. anonim
E. istana sentris
21. Adalah sebuah kolam yang amat elok. Di tepi kolam itu adalah dua ekor burung diam. Kedua burung itupun bersahabat dengan seekor kura-kura. Maka beberapa lamanya dengan hal yang demikian itu datanglah kemarau. Maka air kolam itu keringlah.maka berkatalah burung itu kepada sahabatnya kura-kura itu.”Hai sahabatku. Apakah hal kami sekarang karena air kolam ini telah keringlah. Baikla kami berpindah kepada kolam yang lain supaya dapat kami mencari makan di sana.
Tetapi susah kami meninggalkan tuan hamba di sini. Sebab itu biarlah kami bawa tuan hamba dan kami lepaskan kepada tempat berair supaya senang hati kami. Hendakpun kami menerbangkan tuan hamba tiada boleh karena kulit tuan hamba itu terlalu keras, tiada dapat kami pagut. Akan tetapi adalah suatu bicara kami, kami bawa suatu kayu tuan hamba gigitlah pada sama tengah kayu itu. Maka kami terbangkan seorang suatu penjuru. Tetapi jangan tuan hamba bukakan mulut dari pada kayu itu. Maka sahut kura-kura,”Baiklah, mana kata tuan hamba hemba turutlah.”
Maka dibawalah oleh burung itu sepotong kayu, maka digigitlah oleh kura-kura itu maka oleh burung itu diterbangkanlah seorang suatu penjuru. Setelah sampai burung itu terbang ke atas kampung orang maka heranlah segala orang melihat hal itu, kura-kura terbang di tengah-tengah dan dua ekor burung pada kiri kanannya. Maka sekalian orang itu pun bersoraklah serta menepuk-nepuk tangannya. Apabila didengar kura-kura akan bunyi orang riuh rendah, maka katanya kura-kura, “Apa sebabnya maka orang itu semuanya bersorak?” Demi dibukanya mulutnya, maka jatuhlah ia ke bumi lalu mati.
Karakteristik sastra Melayu Klasik yang paling dominan dalam hikayat di atas adalah....
A. tema
B. latar
C. sudut pandang
D. tokoh
E. alur
22. NIlai-nilai dalam teks hikayat sebagai berikut....
A. Budaya, Religi, Moral
B. Religiusutas, Moril, Seni
C. Sosial, Teroris, Didaktis
D. Kriminal, Pancasila, Moral
E. nilai, moral, pancasila
23. Maka letihlah rasanya tubuh katak itu. Telah dilihatnya anak raja itu, maka katak, “Hai orang muda! Lepaskan apalah hamba ini daripada ular itu; karena Allah kiranya tuan hamba menolong hamba! Karena hamba mencari rezeki akan anak-bini hamba.” Maka anak raja itu pun berkata kepada ular itu, “Hai ular! Pintalah aku katak daripadamu itu.” Maka kata ular itu, “Apalah ada kepada kami, hanyalah dagingku, itulah yang ada padaku. Maka kata ular itu, “Baiklah!” Maka oleh anak raja itu pun diirisnya daging pahanya sebesar katak itu juga.
Nilai paling menonjol yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut adalah....
A. nilai religi
B. nilai moral
C. nilai budaya
D. nilai sosial
E. nilai edukasi
24. Pada zaman dahulu, terdapatlah sebuah kerajaan yang tenteram dan damai, Kutatanggeuhan namanya. Rajanya adil dan bijaksana. Ia bernama Prabu Suwarnalaya. Ia memerintahkan kerajaan dengan di damping oleh permaisurinya yang bernama Ratu Purbamanah.
Isi yang terkandung dalam kutipan hikayat tersebut adalah....
A. terdapat sebuah kerajaan yang tenteram dan damai
B. Raja dan Ratu yang bersama dalam memerintah kerajaan
C. Raja Kutatanggeuhan yang bijaksana
D. Prabu Suwarnalaya dan Ratu Purbamanah
E. ada sebuah kerajaan yang mempunyai raja yang adil
25. Maka letihlah rasanya tubuh katak itu. Telah dilihatnya anak raja itu, maka katak, “Hai orang muda! Lepaskan apalah hamba ini daripada ular itu; karena Allah kiranya tuan hamba menolong hamba! Karena hamba mencari rezeki akan anak-bini hamba.” Maka anak raja itu pun berkata kepada ular itu, “Hai ular! Pintalah aku katak daripadamu itu.” Maka kata ular itu, “Apalah ada kepada kami, hanyalah dagingku, itulah yang ada padaku. Maka kata ular itu, “Baiklah!” Maka oleh anak raja itu pun diirisnya daging pahanya sebesar katak itu juga.
Kemustahilan yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut adalah....
A. Seorang anak raja yang membantu dua ekor binatang
B. Binatang yang dapat berbicara kepada manusia
C. Seorang anak raja yang bersedia berkorban untuk makhluk lain
D. Dua ekor binatang yang saling memangsa
E. Manusia yang rela berkorban demi binatang
26. Bacalah kutipan teks hikayat berikut dengan seksama!
Selang berapa lama, Malim Deman juga ditabalkan menjadi raja. Sejak kematian ayahanda, Malim Daman pun lalai memerintah negeri. Setiap hari ia hanya asyik menyambung ayam saja. Dalam keadaan yang demikian, Puteri Bungsu pun melahirkan seorang anak yang diberi nama Malim Dewana. Malim Dewana besarlah, tapi Malim Demam tidak mau kembali ke istana melihat puteranya. Puteri Bungsu sangat masygul hatinya. Kebetulan pula ia menemukan kembali baju layangnya. Maka ia pun terbang kembali ke kahyangan dengan anaknya Malim Dewana.
Pokok atau isi dari kutipan teks hikayat tersebut adalah....
A. hobi Malim Deman dalam menyambung ayam
B. Puteri Bungsu pun melahirkan seorang anak yang diberi nama Malim Dewana
C. Puteri Bungsu menemukan kembali baju layangnya
D. Malim Demam yang tak mau melihat puteranya
E. Sifat Malim Deman yang tidak bisa berubah dari dahulu
27. Kabarnya sekarang ini Hang Tuah berada di puncak dulu Sungai Perak, di sana ia duduk menjadi raja segala Batak dan orang hutan. Sekarang pun raja ingin bertemu dengan seseorang, lalu ditanyainya orang itu dan ia berkata, “Tidakkah tuan ingin mempunyai istri?” Lalu jawabnya, “Saya tidak ingin mempunyai istri lagi”.
Karakteristik yang terdapat dalam teks di atas adalah....
A. istana sentris
B. kemustahilan
C. kesaktian
D. anonim
E. menggunakan alur berbingkai
28. Nilai yang berkaitan dengan perbuatan/tingkah laku baik dan buruk yang menjadi dasar kehidupan manusia, seperti etika dan budi pekerti. Pernyataan tersebut merupakan definisi dari nilai....
A. Sosial
B. Budaya
C. Moral
D. Agama
E. norma
29. Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke rahmatullah. Maka ia pun tiada beranak seorang jua pun. Maka segala menteri dan hulubalangnya dan orang-orang besar dan orang-orang membicarakan, siapa juga yang patut dijadikan raja menggantikan raja yang telah kembali ke rahmatullah itu. Maka di dalam antara menteri yang banyak itu ada seorang menteri yang tua daripada tuan hamba sekalian itu. Maka ia pun berkata, katanya: "Adapun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu. Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala saudaraku ini tiada hendak berkata?"
Isi kutipan tersebut menceritakan tentang....
A. Masyarakat sedang berduka atas kematian rajanya
B. Orang tua diberi hak berbicara dalam setiap pertemuan
C. Seorang raja telah meninggal dan tidak memiliki anak
D. Para menteri dan orang besar melakukan musyawarah pemilihan raja
E. Hak orang berpendapat untuk memecahkan masalah dalam suatu musyawarah
30. Nilai agama menjadi salah satu nilai kehidupan yang dapat terkadung dalam sebuah cerita. Berikut ini pernyataan yang tepat tentang nilai agama adalah....
A. Nilai yang berkaitan dengan interaksi antara manusia dengan manusia
B. nilai yang berkaitan dengan kehidupan manusia
C. Nilai yang berhubungan dengan kebiasaan atau adat istiadat yang dijunjung masyarakat
D. Nilai yang berkaitan dengan tingkah laku manusia
E. Nilai yang berhubungan dengan kepercayaan
31. Tristan Bernard adalah orang yang kaya raya. Ia terkenal sebagai seorang dermawan yang royal. Para pengemis tahu bahwa ia adalah sasaran yang mudah. Ada seorang laki-laki tua yang biasa meminta-minta di depan pintu rumahnya. Suatu pagi di bulan Juli, ia melihat pengemis itu di tempat biasanya dan ia memberikan uang dalam jumlah yang besar sambil berkata, “Besok aku pergi ke Normandia. Ini uang untukmu selama dua bulan. Kau juga berhak untuk berlibur.”
Unsur lucu atau konyol dalam teks anekdot di atas adalah....
A. Tristan Bernard tetap royal meskipun dijadikan sasaran oleh para pengemis
B. Tristan Bernard berpamitan kepada pengemis saat hendak berlibur ke Normandia
C. Tristan Bernard memberikan uang kepada pengemis dalam jumlah yang besar
D. Tristan Bernard memberikan hak dan uang pada pengemis untuk berlibur dari aktivitasnya sebagai pengemis di rumahnya
E. Tristan Bernard meminta pengemis untuk berlibur
32. Perbuatan tolong menolong antar sesama dan saling mencurahkan rasa kasih sayang merupakan penggambaran dari nilai....
A. Budaya
B. Sosial
C. Agama
D. Moral
E. Pendidikan
33. Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai. “Seandainya keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”.Tetapi kemudian badai ganas menghadang hingga kapalnya oleng hampir tenggelam. Kapalnya selamat setelah dia membuang semua muatannya dengan bersusah payah .kejadiaan tersebut mengingatkan padanya kalau dia seorang ‘pelaut ulung’. Badailah yang membuatnya ulung. Pikirannya kembali kepada keluarganya.“Bagaimana kalau istri dan anakku yang kubuang? Apakah saya akan memperoleh ketenangan dan merasakan kebahagiaan?” ujar si pelaut. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya.
Kalimat yang menunjukkan abstraksi adalah....
A. Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai
B. “Seandainya keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”
C. Tetapi kemudian badai ganas menghadang hingga kapalnya oleng hampir tenggelam
D. Badailah yang membuatnya ulung
E. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya
34. Usai upacara guru piduka, Kayan dan istrinya dibuatkan upcara pernikahan, upacara tidak biasa yang tak banyak dipahami bahkan oleh sebagian besar warga desa. Kutipan novel tersebut merupakan penggambaran dari nilai....
A. Moral
B. Pendidikan
C. Sosial
D. Budaya
E. Agama
35. Bacalah teks berikut! Kira-kira seratus meter kakiku tersandung, lalu jatuh. Beberapa orang yang kebetulan ada di pinggir jalan mula-mula hanya menengokku. Namun, saat aku tak bisa bangun, mereka datang menolongku. Bagaikan salah seorang dari keluargaku, mereka mendudukkan aku.
Nilai moral yang terdapat pada teks tersebut adalah....
A. Tidak menghargai orang lain
B. Teguh pendirian
C. Menghargai orang lain
D. Tidak peduli
E. Tolong-menolong
36. Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga anak sang raja diasuh oleh inang pengasuh. Putri-putri Raja menjadi manja dan nakal. Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka. Sumber teks: Kesusastraan Melayu Klasik dengan penyesuaian
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat tersebut adalah nilai....
A. moral
B. sosial
C. agama
D. budaya
E. pendidikan
37. Nilai yang berhubungan dengan tingkah laku atau perilaku manusia disebut nilai....
A. pendidikan
B. budaya
C. agama
D. moral
E. Sosial
38. Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu.Maka Putri Ratna Sari keluar dari gendang itu.
Karakteristik hikayat pada penggalan teks tersebut adalah...
A. kemustahilan
B. istanasentris
C. kesaktian
D. anonim
E. bahasa
39. Perhatikan penggalan hikayat berikut!
Maka anakanda yang mulia baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Kata arkais yang bercetak miring dititahkan pada penggalan hikayat tersebut memiliki makna....
A. Di usir
B. Diminta
C. Diizinkan
D. Diperintah
E. Di sembah
40. Sebermula ada sebulan selangnya, maka pada suatu hari raja semayam di balairung diadap oleh segala menteri hulubalang dan rakyat sekalian. Maka barang siapa bercakap mengobati raja itu; jikalau sembuh penyakitnya, diambil raja akan menantu.
Karakteristik yang menggambarkan bahwa naskah tersebut karya Sastra melayu Klasik adalah....
A. Istana sentris dan kesaktian
B. Kemustahilan, tokohnya binatang
C. Istana sentris dan struktur kalimat
D. Tokohnya binatang, kesaktian seseorang
E. Struktur kalimat rancu dan kemustahilan
41. Tujuan dari menceritakan kembali isi hikayat adalah untuk....
A. Menyimpulkan isi hikayat
B. menceritakan asal-usul raja
C. Menyimpulkan nilai-nilai dalam hikayat
D. Menyimpulkan isi dan nilai-nilai dalam hikayat
E. Mengetahui isi hikayat
42. Sebermula ada sebulan selangnya, maka pada suatu hari raja semayam di balairung diadap oleh segala menteri hulubalang dan rakyat sekalian. Maka barang siapa bercakap mengobati raja itu; jikalau sembuh penyakitnya, diambil raja akan menantu.
Isi cerita yang diungkapkan dalam kutipan tersebut adalah....
A. Di balairung raja berjanji akan mengambil menantu bagi yang dapat menyembuhkan penyakitnya
B. Siapa pun yang mengobati raja di balairung akan diambil menantu di hadapan menteri dan hulubalang
C. Rasa sakit raja ketika bersemayam di balairung terobati karena raja akan mengambil menantu
D. Para menteri dan hulubalang menghadap raja di balairung sambil mengobati raja
E. Raja yang bersemayam karena sakit, membuat janji kepada menantunya
43. Pada hikayat penggunaan latar tempat sangat menonjol, yaitu.....
A. Istana dan lingkungan sekitar
B. Rumah orang kaya
C. Rumah orang miskin
D. Tempat pariwisata
E. Tempat keramaian
44. Maka, sahut perdana menteri, hai nakoda kapal! Apa gunanya tuan hamba membawa kain yang baik-baik ini kepada hamba? Karena sebab berdakwa ini tuan hamba mengupah hamba. Tiadalah hamba mau mengambil dia. Bawalah kembali dahulu. Maka, hendak pun kami, maka ia menghukum atas seorang tiada dengan pembawaannya itu jadi menang dia berhukum; melainkan apakala barang siapa yang benar itu kami benarkan dan kami serta dia. Jikalau anak kami sesekalipun apabila salah, kami salahkan juga. Janganlah nakoda sangka lagi yang demikian itu. Maka katanya kepada perempuan itu. “Tatkala dahulu istri siapa engkau ini.” Maka, sahut perempuan itu, “Ya, Tuan Hakim! Bahwasanya hamba istri nakoda, hamba tiada tahu bersuami tiga atau dijamah orang lain daripada nakoda ini.”
Karakteristik Melayu Klasik yang terdapat pada kutipan tersebut adalah....
A. kemustahilan, struktur bahasa
B. istana sentris, dewa-dewa
C. kemustahilan, dewa-dewi
D. istana sentris, kesaktian
E. kesaktian, kemustahilan
45. Maka tiadalah terjawab oleh laki-laki itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu. Setelah itu maka dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk, "Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu istrimu sebenar-benamya?"
Konjungsi yang menyatakan urutan waktu atau peristiwa pada penggalan hikayat di atas adalah....
A. kemudian
B. lalu
C. maka
D. setelah itu
E. selanjutnya
46. Maka, sahut perdana menteri, hai nakoda kapal! Apa gunanya tuan hamba membawa kain yang baik-baik ini kepada hamba? Karena sebab berdakwa ini tuan hamba mengupah hamba. Tiadalah hamba mau mengambil dia. Bawalah kembali dahulu. Maka, hendak pun kami, maka ia menghukum atas seorang tiada dengan pembawaannya itu jadi menang dia berhukum; melainkan apakala barang siapa yang benar itu kami benarkan dan kami serta dia. Jikalau anak kami sesekalipun apabila salah, kami salahkan juga. Janganlah nakoda sangka lagi yang demikian itu. Maka katanya kepada perempuan itu. “Tatkala dahulu istri siapa engkau ini.” Maka, sahut perempuan itu, “Ya, Tuan Hakim! Bahwasanya hamba istri nakoda, hamba tiada tahu bersuami tiga atau dijamah orang lain daripada nakoda ini.”
Nilai moral yang terdapat pada kutipan Melayu Klasik tersebut adalah....
A. Perlakuan adil seorang perdana menteri
B. Hakim selalu tunduk kepada tradisi kerajaan
C. Kesetiaan seorang istri kepada perintah suami
D. Perempuan yang baik yang tidak pernah berbohong
E. Nahkoda kapal yang digoda oleh perempuan nakal
47. Bacalah kutipan hikayat berikut!
Setelah sudahlah baginda bertitah demikian itu maka anaknda Cendera Hasan pun menangislah terlalu sangat ,setra dengan tersedu-sedu bunyi tangisnya,seraya mengengeluarkan kata,”Aduh Ayah dan Bunda,sebelum lagi anaknda bercerai dengan ayah dan bunda ke dua,anaknda minta halalkan air susu bunda dari dunia sampai ke akhirat. Apakah untung anaknda yang malang ini, yang tiada serupa pula dengan makhluk yang banyak? Apatah gunanya pula anaknda ini telah dilahirkan Allah Subhanahu wataala, maka anaknda patut merasai dan menanggung azab dan kesukaran pada taiap-tiap masa dan ketika di dalam sepanjang umur anaknda ini? Wahai ayah dan bunda, menerima kasihlah anaknda kepada ayah dan bunda, serta anaknda minta halalkan barang suatu penat dan kesukaran sebab telah memeliharakan anaknda ini.
Nilai-nilai moral dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah....
A. Anak-anak tidak boleh melepaskan diri dari orangtua
B. Orang tua harus memberikan makanan yang baik bagi anaknya
C. Memupuk kasih sayang antara orang tua dengan anaknya
D. Setiap anak yang dilahirkan akan menglami kesulitan
E. Orang tua melepas kepergian anaknya dengan ikhlas
48. Maka, sahut perdana menteri, hai nakoda kapal! Apa gunanya tuan hamba membawa kain yang baik-baik ini kepada hamba? Karena sebab berdakwa ini tuan hamba mengupah hamba. Tiadalah hamba mau mengambil dia. Bawalah kembali dahulu. Maka, hendak pun kami, maka ia menghukum atas seorang tiada dengan pembawaannya itu jadi menang dia berhukum; melainkan apakala barang siapa yang benar itu kami benarkan dan kami serta dia. Jikalau anak kami sesekalipun apabila salah, kami salahkan juga. Janganlah nakoda sangka lagi yang demikian itu. Maka katanya kepada perempuan itu. “Tatkala dahulu istri siapa engkau ini.” Maka, sahut perempuan itu, “Ya, Tuan Hakim! Bahwasanya hamba istri nakoda, hamba tiada tahu bersuami tiga atau dijamah orang lain daripada nakoda ini.”
Inti cerita Melayu Klasik tersebut adalah....
A. Seorang perempuan menggoda perdana menteri
B. Perdana menteri marah kepada nakhoda kapal
C. Hakim akan berlaku adil kepada semua orang
D. Seorang suami sangat setia kepada istrinya
E. Perdana menteri yang tidak mau disuap
49. Bacalah kutipan hikayat berikut!
Kemudian,panglima peringgi berjalan diatas titian menuju dermaga bunga melur kembang cina.ia berdiri diujung titi menunggu kedatangan gadis cik inam.sedangkan raja petukal dan hulubalang yang bertujuh menunggu di geladak kapal dipangkal titi. Raja petukal menunggu gadis cik inam dengan perasaan gelisah.sebentar-sebentar ia memanjang lehernya memendang keujung jalan untuk mebelum.kadang-kadang ia merasa gerah.ia meminta sebuah kipas dari pengawalnya,lalu berkipas sendiri.”jangan lupa tugas masing-masing,”hardik raja petukal mengingatkan hulubang yang bertujuh satu persatu.”kalau kalian berbuat bodoh,aku penggal leher kalian.mengerti?” “mengerti,tuanku,”mereka menyahut dengan suara gemetar.
Amanat yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut....
A. Berbicaralah dengan sopan kepada orang lain
B. Berlakulah adil kepada bawahan
C. Berkatalah jujur kepada pimpin
D. Jangan menunggu sesuatu yang belum pasti
E. Jangan melakukan sesuatu seorang diri
50. "Berapa hari lagi kita bertemu dengan tanah benua Keling?" Maka kata mualim, "Hai panglima kami, sehari semalam lagi berlayar, maka kita bertemu dengan sebuah pulau. Tiga hari tiga malam lagi, maka sampailah ke jajahan benua Keling. Daripada jajahan itu tujuh alam, maka sampailah ke kuala benua Keling." Maka Laksamana pun berdiam dirilah. Maka antara sehari semalam, maka kelihatanlah suatu rupa, seperti gajah kelihatan dari jauh. Maka Laksamana pun bertanya, "Hai mualim, pulau apa namanya itu?" Maka kata mualim itu, "Hai panglima kami, itulah pulau yang bernama Biram Dewa itu. Adapun di pulau itu tiada pernah orang singgah."
Nilai kepahlawanan dalam penggalan hikayat tersebut adalah....
A. Seorang laksamana yang yang terasing sanggup berlayar dari hari ke hari untuk mencari pulau
B. Seorang laksamana yang gagah perkasa dan suka mengarungi lautan untuk mencari nafkah
C. Seorang laksamana yang tangkas yang tidak takut berlayar untuk kepentingan negaranya
D. Seorang laksamana yang sabar berlayar dari pulau ke pulau untuk kepentingan dirinya
E. Seorang laksamana yang berani berlayar untuk mencari nafkah keluarganya
51. Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu. Maka Putri Ratna sari pun keluar dari gendang itu. Karakteristik hikayat pada penggalan kutipan hikayat tersebut yaitu....
A. Kemustahilan
B. Kesaktian
C. Anonim
D. Menggunakan alur berbingkai
E. Kata arkais
52. Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama!
Kutipan hikayat (1)
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Kutipan cerpen (2)
“Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala? Lama lagi!” “Diajak survei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan bangunan besar di sana, Dik Manis! Sekalian penelitian skripsi Mas….” Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah bisa berubah jadi aneh gara-gara hal tersebut? Pikirku waktu itu. “Mas ketemu kiai hebat di Madura,” cerita Mas Gagah antusias. “Namanya Kiai Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia jadi lebih benderang!” tambahnya penuh semangat. “Nanti kapan-kapan kita ke sana ya, Git.
Pernyatan berikut yang sesuai dengan penggalan hikayat dan cerpen tersebut adalah....
A. Kedua kutipan di atas menggunakan konjungsi di awal kalimat
B. Kedua kutipan di atas tidak menggunakan konjungsi di awal kalimat
C. Kedua kutipan di atas menggunakan konjungsi di awal dan akhir kalimat
D. Kutipan (1), menggunakan konjungsi di awal kalimat sedangkan kutipan (2) tidak menggunakan konjungsi di awal kalimat
E. Kutipan (1) menggunakan konjungsi di akhir kalimat sedangkan kutipan (2) menggunakan konjungsi di awal dan akhir kalimat
53. nilai dalam suatu karya sastra seperti dalam hikayat hikayat biasanya berupa....
A. sudut pandang
B. pesan atau nasihat
C. angka
D. huruf
E. alur
54. Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama!
Kutipan hikayat (1)
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Kutipan cerpen (2)
“Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala? Lama lagi!” “Diajak survei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan bangunan besar di sana, Dik Manis! Sekalian penelitian skripsi Mas….” Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah bisa berubah jadi aneh gara-gara hal tersebut? Pikirku waktu itu. “Mas ketemu kiai hebat di Madura,” cerita Mas Gagah antusias. “Namanya Kiai Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia jadi lebih benderang!” tambahnya penuh semangat. “Nanti kapan-kapan kita ke sana ya, Git.
Persamaan kedua penggalan di atas dilihat dari temanya adalah....
A. Pendidikan
B. Petualangan
C. Pengabdian
D. Kekuasaan
E. Keadilan
55. Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya. Maka Syah Peri pun duduklah berkasih-kasihan dengan Puteri Ratna Sari sebagai suami istri dihadap oleh segala dayang-dayang dan inang pengasuhnya. Karakteristik teks hikayat yang sesuai dengan kutipan di atas adalah....
A. bersifat tradisional
B. bersifat universal
C. kesaktian tokoh
D. kemustahilan
E. istana sentris
56. Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama!
Kutipan hikayat (1)
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Kutipan cerpen (2)
“Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala? Lama lagi!” “Diajak survei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan bangunan besar di sana, Dik Manis! Sekalian penelitian skripsi Mas….” Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah bisa berubah jadi aneh gara-gara hal tersebut? Pikirku waktu itu. “Mas ketemu kiai hebat di Madura,” cerita Mas Gagah antusias. “Namanya Kiai Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia jadi lebih benderang!” tambahnya penuh semangat. “Nanti kapan-kapan kita ke sana ya, Git.
Persamaan kedua penggalan tersebut adalah....
A. Kedua kutipan tersebut menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
B. Kedua kutipan tersebut menggunakan bahasa yang tidak lazim digunakan
C. Kedua kutipan tersebut menggunakan dialog dalam mengungkapkan ceritanya
D. Kedua kutipan tersebut menceritakan manfaat dari mengaji yang dilakukannya
E. Kedua kutipan tersebut menceritakan macam-macam ilmu yang dipelajari ketika mengaji
57. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang muda dengan pedang.
Karakteristik teks hikayat yang sesuai dengan kutipan di atas adalah....
A. kemustahilan dalam cerita
B. kesaktian tokoh
C. anonim
D. istana sentris
E. statis (bersifat tetap)
58. Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama!
Kutipan hikayat (1)
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Kutipan cerpen (2)
“Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala? Lama lagi!” “Diajak survei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan bangunan besar di sana, Dik Manis! Sekalian penelitian skripsi Mas….” Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah bisa berubah jadi aneh gara-gara hal tersebut? Pikirku waktu itu. “Mas ketemu kiai hebat di Madura,” cerita Mas Gagah antusias. “Namanya Kiai Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia jadi lebih benderang!” tambahnya penuh semangat. “Nanti kapan-kapan kita ke sana ya, Git.
Kedua kutipan tersebut menjelaskan kebingungan antar tokohnya. Penyebab kebingungan tersebut adalah....
A. Pada kutipan pertama adalah kebingungan dalam menentukan materi pengajian sedangkan pada kutipan ke dua adalah kebingungan dalam memahami ilmu
B. Pada kutipan pertama adalah kebingungan dalam menentukan materi pengajian sedangkan pada kutipan ke dua adalah kebingungan adik terhadap perubahan sikap kakaknya
C. Pada kutipan pertama adalah kebingungan dalam menentukan pengganti tahta sedangkan pada kutipan ke dua adalah kebingungan seorang adik dalam melihat perubahan sikap kakaknya
D. Pada kutipan pertama adalah kebingungan dalam menentukan kapan mulai mengaji sedangkan pada kutipan ke dua adalah kebingungan dalam memahami ilmu
E. Pada kutipan pertama adalah kebingungan dalam menentukan materi pengajian sedangkan pada kutipan ke dua adalah kebingungan dalam melihat perubahan sikap kakaknya
59. Cermatilah kutipan teks hikayat di bawah ini!
Sebelum raja hindustan itu sediakala pekerjaannya pergi berburu juga maka pada suatu hari raja hindustan itu sedang berburu, lalu bertemu dua ekor ular adapun ular yang betina itu terlalu baik rupanya; maka yang jantan sangat jahat rupanya. Maka pada hati baginda, “bukan juga jodohnya ular itu karena yang jantan itu amat jahat rupanya dan yang betina itu elok rupanya.” maka dihunusnya pedangnya, lalu diparangkan kepada ular jantan itu. Maka ular jantan itu matilah. Maka ular betina itu pun putus ekornya sedikit.
Nilai moral dalam kutipan tersebut yang masih dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah....
A. Marah melihat sesuatu yang tidak sesuai dalam pandangannya
B Berlaku kasar kepada orang yang tidak disukai
C. Menghukum yang berperilaku jahat
D. Lebih mempercayai ular
E. Melakukan perburuan dihutan tanpa mengenal batas
60. Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama!
Kutipan hikayat 1
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya. Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Kutipan cerpen 2
“Memang ngapain sih Mas, ke Madura segala? Lama lagi!” “Diajak survei sama salah satu profesor dan kontraktor, untuk perencanaan bangunan besar di sana, Dik Manis! Sekalian penelitian skripsi Mas….” Ah, soal bangunan dan penelitian skripsi. Lalu kenapa Mas Gagah bisa berubah jadi aneh gara-gara hal tersebut? Pikirku waktu itu. “Mas ketemu kiai hebat di Madura,” cerita Mas Gagah antusias. “Namanya Kiai Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia jadi lebih benderang!” tambahnya penuh semangat. “Nanti kapan-kapan kita ke sana ya, Git.
Nilai yang mendominasi pada kedua kutipan tersebut adalah....
A. Sosial
B. Religi
C. Budaya
D. Estetika
E. Pendidikan
61. Cematilah kutipan teks hikayat di bawah ini!
Sebelum raja hindustan itu sediakala pekerjaannya pergi berburu juga maka pada suatu hari raja hindustan itu sedang berburu, lalu bertemu dua ekor ular adapun ular yang betina itu terlalu baik rupanya; maka yang jantan sangat jahat rupanya. Maka pada hati baginda, “bukan juga jodohnya ular itu karena yang jantan itu amat jahat rupanya dan yang betina itu elok rupanya.” maka dihunusnya pedangnya, lalu diparangkan kepada ular jantan itu. Maka ular jantan itu matilah. Maka ular betina itu pun putus ekornya sedikit
Hal yang mustahil dalam kutipan tersebut adalah....
A. Seorang manusia yang menghukum hewan yang jahat
B. Seorang manusia membunuh tetapi salah sasaran
C. Menilai jahat seekor hewan dari wajahnya
D. Pemburu membunuh hewan yang dijumpai di hutan
E. Seorang manusia dapat bercakap-cakap dengan hewan
62. Cermatilah kedua kutipan berikut dengan saksama!
Kutipan cerpen
Entah darimana asalnya, tiada seorang warga pun yang tahu. Tiba- tiba saja datang ke kampung kami dengan pakaian tampak lusuh. Kami sempat menganggap dia adalah pengemis yang diutus kitab suci. Dia bertubuh jangkung tetapi terkesan membungkuk, barangkali karena usia. Peci melingkar di kepala. Jenggot lebat mengitari wajah. Tanpa mengenakan kacamata, membuat matanya yang hampa terlihat lebih suram, dia menawarkan pijatan dari rumah ke rumah. Kami melihat mata yang bagai selalu ingin memejam, hanya selapis putih yang terlihat. Kami pun penasaran ingin merasakan pijatannya. Maklum, tak ada tukang pijat di kampung kami, apalagi yang keliling. Biasanya kami saling pijat-memijat dengan istri di rumah masing-masing, itu pun hanya sekadarnya. Kami harus menuju ke dukun pijat di kampung sebelah bila ingin merasakan pijatan yang sungguh-sungguh atau mengurut tangan kaki kami yang terkilir.
Kutipan hikaya
Maka Si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. Maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu.
Majas yang digunakan pada kedua kutipan tersebut adalah....
A. Alegori
B. Simile
C. Hiperbola
D. Pleonasme
E. Antonomasia
63. Bacalah kutipan teks hikayat di bawah ini!
Sebermula ada sebulan selangnya, maka pada suatu hari raja semayam di balairung diadap oleh segala menteri hulubalang dan rakyat sekalian.Maka barang siapa berckap mengobati raja itu. Jikalau sembuh penyakitnya, diambil raja akan menantu.
Karakteristik yang menggambarkan bahwa naskah tersebut hikayat adalah....
A. istana sentris dan kesaktian
B. struktur kalimat rancu dan kemustahilan
C. kemustahilan, tokohnya binatang
D. tokohnya binatang, kesaktian seseorang
E. istana sentris dan struktur kalimat
64. Cermatilah kedua kutipan berikut!
Kutipan cerpen Entah darimana asalnya, tiada seorang warga pun yang tahu. Tiba- tiba saja datang ke kampung kami dengan pakaian tampak lusuh. Kami sempat menganggap dia adalah pengemis yang diutus kitab suci. Dia bertubuh jangkung tetapi terkesan membungkuk, barangkali karena usia. Peci melingkar di kepala. Jenggot lebat mengitari wajah. Tanpa mengenakan kacamata, membuat matanya yang hampa terlihat lebih suram, dia menawarkan pijatan dari rumah ke rumah. Kami melihat mata yang bagai selalu ingin memejam, hanya selapis putih yang terlihat.
Kami pun penasaran ingin merasakan pijatannya. Maklum, tak ada tukang pijat di kampung kami, apalagi yang keliling. Biasanya kami saling pijat-memijat dengan istri di rumah masing-masing, itu pun hanya sekadarnya. Kami harus menuju ke dukun pijat di kampung sebelah bila ingin merasakan pijatan yang sungguh-sungguh atau mengurut tangan kaki kami yang terkilir. Kutipan hikayat Maka Si Miskin itupun sampailah ke penghadapan itu. Setelah dilihat oleh orang banyak, Si Miskin laki bini dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya. maka orang banyak itupun ramailah ia tertawa seraya mengambil kayu dan batu.
Pendeskripsian tokoh pada kedua kutipan di atas menunjukkan kalau tokoh tersebut adalah seseorang yang berasal dari....
A. Kaum bangsawan
B. Orang kebanyakan
C. Kerabat kerajaan
D. Kaum terpelajar
E. Orang miskin
65. Cermatilah kutipan teks hikayat di bawah ini!
Maka pada suatu hari baginda pun sedang ramai dihadap oleh segala raja-raja sekalian, maka Si Miskin itu pun datanglah di hadapan Baginda itu. Setelah dilihat orang banyak itu akan Si Miskin itu datang dua laki istri dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya, maka orang banyak itu pun ramailah ia tertawa serta mengambil kayu dan batu, habislah bengkak-bengkak, ada yang berdarah, segala tubuhnya itu berlumurlah dengan darah, maka orang pun gemparlah.
Isi penggalan hikayat tersebut adalah....
A. Mengungkapkan orang miskin yang tidak tahu sopan santun
B. Menceritakan raja-raja yang sedang mengadakan rapat
C. Menceritakan orang miskin yang menghadap raja
D. Menceritakan orang miskin yang diperlakukan semena-mena
E. Menceritakan tentang raja yang selalu disembah oleh rakyatnya
66. Jam dinding rumahku menunjukkan pukul 19.00 WIB. Setelah shalat berjamaah, kami sekeluarga pun makan malam bersama. Ada ayah, ibu dan aku. Memang benar aku adalah anak tunggal. Sebelum kami menghabiskan makan malam, ibu berkata jika ibu akan menginap di rumah nenek selama 2 hari untuk merawat nenek yang sedang sakit.
Kutipan hikayat Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat.
Nilai budaya yang ada pada kedua penggalan tersebut adalah....
A. Makan bersama dan membayar upeti
B. Sholat berjamaah dan membayar upeti
C. Menengok orang tua dan membayar upeti
D. Sholat bersama dan mengadakan sayembara
E. Makan bersama dan menyembuhkan penyakit
67. Bacalah teks di bawah ini dengan saksama!
Tidak lama berselang, setelah menerima bayi itu, Raja Malikul Afrah dianugerahi seorang putri yang kemudian diberi nama Siti Syahmah. Pergaulan yang sedemikian akrab akhirnya menumbuhkan benih-benih cinta di antara keduanya. Siti Syahmah meminta Saif Zulyazan untuk meminang dirinya. Pinangan itu diterima Raja Malikul Afrah dengan berbagai syarat. Dalam usaha memenuhi persyaratan itulah, Saif Zulyazan harus berpetualang menghadapi berbagai rintangan. Ancaman terhadap keselamatan dirinya dianggap sebagai sesuatu yang harus ia lalui.
Inti cerita hikayat tersebut adalah....
A. Seorang ayah yang tidak menyetujui pernikahan putrinya
B. Seorang wanita yang memberi syarat bagi lelaki yang ingin mempersuntingnya
C. Seorang lelaki yang menunjukkan keseriusannya meminang anak raja
D. Pasangan yang menghadapi berbagai rintangan sebelum ke jenjang pernikahan
E. Seorang wanita yang meminta izin kepada ayahnya untuk dipersunting seorang lelaki
68. Jam dinding rumahku menunjukkan pukul 19.00 WIB. Setelah shalat berjamaah, kami sekeluarga pun makan malam bersama. Ada ayah, ibu dan aku. Memang benar aku adalah anak tunggal. Sebelum kami menghabiskan makan malam, ibu berkata jika ibu akan menginap di rumah nenek selama 2 hari untuk merawat nenek yang sedang sakit.
Kutipan Hikayat Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat embunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat.
Pada kutipan hikayat dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasanya adalah....
A. Menggunakan banyak majas
B. Menggunakan kata penghubung di awal kalimat
C. Menggunakan bahasa yang digunakan sehari-hari
D. Menggunakan kata-kata arkais di setiap kalimat
E. Menggunakan kata penghubung di awal kalimat dan kata arkais
69. Cermatilah kutipan hikayat berikut!
1) Hatta baginda pun naiklah ke atas kendaraan baginda lembu putih itu menemui ladang padi.
2) Maka Bat raja itu digelarnya oleh Bat sang Suparba Tarambeni Teribuana.
3. Maka keluarlah daripada buih itu seorang manusia laki-laki dinamai Bat dan destarnya terlalu besar.
4) Maka dengan takdir Allah ta’ala lembu kenaikan baginda itu pun muntahkan buih.
5) Maka padinya pun dituainya oleh Wan Empuk dan Wan Malini sesudah itu lembu itu pun makanlah jerami.
6) Syahdan kata yang empunya cerita mereka pun percayalah akan perkataan orang itu.
Urutan yang tepat sesuai dengan konologis teks hikayat tersebut adalah....
A. 6 – 1 – 5 – 4 – 3 – 2
B. 6 – 2 – 4 – 3 – 1 – 5
C. 3 – 2 – 5 – 4 – 1 – 6
D. 2 – 4 – 5 – 1 – 3 – 6
E. 5 – 3 – 1 – 2 – 4 – 6
70. Syahdan, maka adalah raja di dalam negeri itu telah kembali ke Rahmatullah. Maka ia pun tiada beranak seorang pun jua. Maka segala menteri-menteri hulubalangnya dan orang-orang besar dan orang-orang membicarakan siapa juga yang patut dijadikan raja menggantikan raja yang telah kembali ke rahmatullah. Maka di dalam antara menteri yang banyak itu ada seorang menteri yang tua daripada tuanhamba sekdian. Maka ia pun berkata, katanya, “Adapun hamba ini tua daripada tuan hamba sekalian itu. Jikalau ada gerangan bicara, mengapa segala saudaraku ini tiada hendak berkata-kata?”
Nilai sosial yang terdapat pada kutipan hikayat tersebut adalah....
A. Setiap Negara memiliki seorang pemimpin yang dipilih rakyat
B. Memberi kesempatan berbicara kepada semua yang hadir dalam musyawarah
C. Kepemimpinan yang dialihkan kepada perdana menteri oleh raja yang berkuasa
D. Orangtua lebih berpengalaman daripada orangmuda dalam berbagai hal
E. Bermusyawarah untuk memberi kesempatan berbicara kepada yang berwenang
71. Cermatilah kutipan teks hikayat di bawah ini!
Telah beberapa lamanya maka ia pun bertemu sebuah kolam terlalu besar. Maka anak raja itu turunlah ke dalam kolam itu hendak mandi. Maka dilihatnya ada seekor ular menangkap seekor katak di dalam kolam itu. Adapun akan katak itu terlalu amat besarnya, beberapa hendak ditangkap ular itu tiada dapat hingga habislah berluka-luka segala tubuh katak itu, maka berlumur dengan darah. Maka katak itu pun lari juga ke sana kemari, dihambat ular itu.
Maka letihlah rasanya tubuh katak itu. Telah dilihatnya anak raja itu, maka kata katak “Hai orang muda! Lepaskan apalah hamba ini daripada ular itu; karena Allah kiranya tuan hamba menolong hamba! Karena hmba mencari rezeki akan anak-bini hamba.” Maka, anak raja itu pun berkata kepada ular itu, “Hai ular! Pintalah aku katak daripadamu itu.” Maka kata ular itu, “ Hai anak raja! Akan katak itu sedialah rezeki hamba juga akan memberi makan anak-istri hamba.
Jikalau tuan hamba hendak melepaskan katak ini, berilah tukarannya oleh tuan hamba.” Maka kata anak raja itu, “Apakah ada kepada kami, hanyalah dagingku, itulah yang ada padaku.” Maka kata ular itu, “Baiklah.” Maka anak raja itu pun diirisnya daging pahanya sebesar katak itu juga.
Kemustahilan yang terdapat dalam kutipan teks hikayat tersebut adalah....
A. Seorang anak raja yang membantu dua ekor binatang
B. Binatang yang dapat berbicara kepada manusia
C. Seorang anak raja yang bersedia berkorban untuk makhluk lain
D. Dua ekor binatang yang selalu memangsa
E. Manusia yang rela berkorban demi binatang
72. Sekalipun miskin, Sandat selalu menanamkan kepercayaan diri yang besar pada Cenana, anak semata wayangnya. ‘Hidup selalu berubah kau boleh punya impian, kita tahu bahwa kita masih hidup masih beruntung. Tapi jangan pernah memaksakan semua mimpimu jadi kenyataan, kejarlah yang kira-kira bisa kau capai saja. Ah kau makin besar, sehat , dan cantik.
Watak tokoh Sandat dalam kutipan tersebut adalah....
A. Rendah diri
B. Bijaksana
C. Penyabar
D. Baik hati
E. Pesimis
73. Cermatilah kutipan teks hikayat di bawah ini!
Telah beberapa lamanya maka ia pun bertemu sebuah kolam terlalu besar. Maka anak raja itu turunlah ke dalam kolam itu hendak mandi. Maka dilihatnya ada seekor ular menangkap seekor katak di dalam kolam itu. Adapun akan katak itu terlalu amat besarnya, beberapa hendak ditangkap ular itu tiada dapat hingga habislah berluka-luka segala tubuh katak itu, maka berlumur dengan darah. Maka katak itu pun lari juga ke sana kemari, dihambat ular itu.
Maka letihlah rasanya tubuh katak itu. Telah dilihatnya anak raja itu, maka kata katak “Hai orang muda! Lepaskan apalah hamba ini daripada ular itu; karena Allah kiranya tuan hamba menolong hamba! Karena hmba mencari rezeki akan anak-bini hamba.” Maka, anak raja itu pun berkata kepada ular itu, “Hai ular! Pintalah aku katak daripadamu itu.” Maka kata ular itu, “ Hai anak raja! Akan katak itu sedialah rezeki hamba juga akan memberi makan anak-istri hamba.
Jikalau tuan hamba hendak melepaskan katak ini, berilah tukarannya oleh tuan hamba.”Maka kata anak raja itu, “Apakah ada kepada kami, hanyalah dagingku, itulah yang ada padaku.” Maka kata ular itu, “Baiklah.” Maka anak raja itu pun diirisnya daging pahanya sebesar katak itu juga.
Nilai kehidupan paling menonjol yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut adalah....
A. nilai reigius
B. nilai budaya
C. nilai pendidikan
D. nilai sosial
E. nilai adat istiadat
74. Haji Junaedi memperlihatkan surat yang masih dipegangnya itu kepada isterinya. Nyai Salamah terkejut, ternganga mulutnya dan pucat warna mukanya. “Engkau suka bermantukan menteri itu?” tanya suaminya dengan tenang. “Bermantukan orang tua yang berbini dan beranak itu? Daripada anakku bermadu, lebih baik tidak berlaki selama-lamanya. Tidak, Akang, saya tidak mengharapkan pangkat, harta hanya kesenangan anak saya. Rupanya ia suka dengan, siapa gerangan orang muda itu? Den Kasim, ya, benar! Bagaimana rundingan dengan juragan patah arang.
Watak Nyai Salaman dapat diketahui melalui....
A. Pemberitahuan langsung oleh pengarang
B. Penceritaan tokoh lain
C. Tingkah laku tokoh
D. Dialog tokoh itu sendiri
E. Penampilan fisik
75. Nilai yang terkandung dalam asas-asas jati diri Melayu Riau ' Lapang dada tebuka tangan" yaitu....
A. Bijaksana
B. Sabar
C. Pemaaf
D. Berbuat baik
E. Sopan
76. Bacalah teks hikayat berikut!
Sebermula ada pun yang berjalan itu pertama Maharaja Dandah, kemudian menjadi saya pikir itu Maharaja Baruang, dan menjadi kepala jalan Maharaja Syahmar dan Raja Perkasa yang menjadi ekor sekali, dan beberapa pula raja-raja sekalian isi rimba itu berjalan dengan segala rakyat tentaranya mengirimkan Tuan Syekh Alim di rimba itu serta dengan tempik soraknya. Adalah lakunya seperti halilintar membelah bumi dari sebab segala raja-raja yang tiada terkira-kira banyaknya itu. Syahdan maka segala isi rimba yang di tanah itu pun berjeritanlah dan tiadalah berketahuan lagi membawa dirinya, ada yang ke dalam lubang tanah ada yang di celah-celah batu adanya.
Nilai moral yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah....
A. Kekacauan penduduk akibat hasutan
B. Ketidakpedulian raja kepada rakyatnya
C. Kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya
D. Kekejaman raja terhadap rakyatnya
E. Keadilan seorang raja kepada rakyatnya
77. Nilai yang menyadarkan orang untuk berkarya, berbuat kebajikan, berbuat budi dan jasa selama hidupnya serta mewariskan nilai-nilai luhur agama dan budaya, mewariskan karya dan jasa, mewariskan keteladanan dan perilaku terpuji adalah nilai....
A. Tahu hidup meninggalkan, tahu mati mewariskan
B. Lapang dada terbuka tangan
C. Tahu menyemak pandai menyimpai
D. Menang dalam kalah
E. Bercakap bersetinah, berunding bersetabik
78. Bacalah penggalan hikayat berikut!
Maka baginda pun bimbanglah, tida tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat, iya menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda dan berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu....
A. nilai moral
B. nilai agama
C. nilai budaya
D. nilai pendidikan
E. nilai sosial
79. Nilai-nilai asas adat dan budaya Melayu selalu mengutamakan kehidupan yang....
A. Selalu merendahkan orang lain
B. Sombong
C. Pendendam
D. Rukun dan damai
E. Angkuh
80. Bacalah penggalan hikayat “Bunga Kemuning” berikut!
Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga anak sang raja diasuh oleh inang pengasuh. Putri-putri Raja menjadi manja dan nakal. Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka.
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu....
A nilai moral
B. nilai agama
C. nilai budaya
D. nilai pendidikan
E. nilai sosial
Posting Komentar
Posting Komentar