Berikut ini SMAN2MGL susun dengan rapi Materi IPA Kelas 7 Bab 4 Gerak dan Gaya sesuai dengan buku kurikulum merdeka tahun 2022.
Lihat Materi : Zat dan Perubahannya
Materi IPA Kelas 7 Bab 4 Gerak dan Gaya
Gerak Benda
Gerak adalah perubahan jarak dan/atau posisi benda terhadap titik acuan yang pilih.
Jarak tempuh adalah informasi tentang nilai lintasan yang dilalui gerak benda.
Besaran – besaran gerak yang pertama kali perlu diketahui adalah posisi, perpindahan dan jarak tempuh.
Rumus perpindahan benda:
Dalam pengertian Sains, jika suatu benda kembali ke posisi semula saat benda mulai bergerak tadi maka benda tersebut dikatakan tidak melakukan perpindahan.
Dalam gerak benda ada istilah gerak nyata dan gerak semu.
Gerak nyata yaitu ketika benda tersebut benar-benar bergerak.
Misalkan kita berjalan kaki ke sekolah, nah kita nya benar-benar bergerak dengan kaki kan?
Gerak semu adalah benda yang sebenarnya diam namun oleh pengamat teramati bahwa benda tersebut seolah-olah bergerak.
Misalkan kita naik bus, terus melihat pohon pohon di jalan, pohon itu seakan bergerak berlari-larian padahal nyatanya tidak.
Nah gerakan pohon itu yang disebut dengan gerak semu.
Perbedaan Kelajuan dan Kecepatan
Nah ketika sebuah benda bergerak, pasti akan ada kelajuan di dalamnya.
Pernah dengar kelajuan?
Pasti istilah kelajuan jarang didengar dibandingkan dengan kecepatan.
Kelajuan adalah seberapa cepat sebuah jarak ditempuh dalam waktu tertentu tanpa memperhitungkan arah, karena kelajuan termasuk besaran skalar (besaran di dalam Sains yang hanya memiliki nilai besar dan satuan).
Sedangkan kecepatan adalah besarnya perpindahan persatuan waktu.
Kecepatan adalah besaran vektor (memiliki nilai besar dan satuan dan juga harus dinyatakan arah kemana benda tersebut bergerak).
Jadi jelas ya perbedaan kelajuan dan kecepatan?
Kelajuan
Sekarang masuk rumus untuk kelajuan:
Kelajuan yang konstan atau bernilai tetap adalah kelajuan gerak suatu benda ketika setiap bagian jarak itu ditempuh dalam waktu yang sama.
Laju tetap ini sering disebut laju sesaat.
Kelajuan rata-rata ialah kelajuan gerak benda yang menempuh jarak perpindahan tertentu di mana tidak setiap bagian dari jarak itu ditempuh dalam waktu yang realatif sama.
Rumus kelajuan rata-rata:
Kecepatan
Rumus untuk kecepatan adalah:
Percepatan
Selain kelajuan dan kecepatan, ada istilah percepatan.
Sebuah benda ketika bergerak pasti kecepatannya tidak tetap dan berubah-ubah, bisa lebih cepat ataupun lebih lambat.
Besaran yang digunakan untuk mengukur perubahan dinamakan percepatan.
Jadi Percepatan adalah besarnya pertambahan kecepatan tiap satuan waktu.
Rumusnya:
Jika nilai hasil a adalah positif maka disebut gerak dipercepat.
Jika nilai hasil a adalah negatif maka disebut gerak diperlambat.
Gaya
Gaya adalah sesuatu berupa dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak, menyebabkan perubahan arah, bentuk
dan kecepatan sebuah benda.
Dalam gaya ada istilah resultan gaya.
Resultan gaya adalah besar gabungan gaya.
Rumus resultan gaya:
Dengan ketentuan:
R = resultan gaya
F = gaya
Nah hasil dari resultan gaya itu bisa saja nol ataupun positif maupun negatif.
Kok bisa?
Gini, misalkan kita dan satu teman nih lagi iseng dorong meja tapi dari arah berlawanan.
Kita dorong meja ke depan dan satu teman mendorong ke arah sebaliknya dengan besar gaya yang sama.
Kita anggap deh gaya yang dikeluarkan kita sebagai F1, dan gaya yang dikeluarkan oleh teman kita – F1.
Dalam sains, kalau diberikan gaya dengan arah yang SEBALIKNYA cukup dinotasikan dengan tanda negatif.
Kita keluarin sebesar 10N, dan teman juga mengeluarkan yang sama sebesar 10N.
Seperti gambar dibawah ini:
Maka meja itu akhirnya bakal diam, alias resultan gayanya nol, ya kan?
Karena berdasarkan perhitungan:
R = 10 + (-10) = 10 – 10 = 0.
Paham ya?
Sedangkan jika kita dan satu teman kita itu mendorong meja searah, maka itu meja bakal maju ke depan dan hasil resultan pasti akan positif.
Benar?
Seperti gambar ilustrasi dibawah ini:
Nah kalau kita masukin rumusnya maka:
R = F1 + F2 = 10 + 10 = 20N.
Jadi meja tersebut akan bergerak ke kanan dengan resultan gaya sebesar 20N.
Paham ya?
Kemudian gimana ceritanya hasilnya bisa negatif?
Ini bisa terjadi kalau gaya yang diberikan berlawanan dan lebih besar daripada gaya yang searah.
Misalkan kita mendorong meja dengan gaya 10N, sedangkan teman kita mengeluarkan gaya 20N dengan arah berlawanan.
Biar gampang kita gambarin nih:
Kalau kita masukin rumus jadinya:
R = F1 + F2 = 10 + (-20) = 10 – 20 = -10N.
Ingat arti dari negatif disini adalah arahnya berlawanan, maka jawabannya adalah meja akan bergerak 10N ke arah kiri.
Gampang kan?
Nah selanjutnya tentang gaya, ketika mendorong meja pasti kedengeran suara ketika digeser ya kan?
Itu yang disebut dengan gaya gesek.
Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang saling bergesekan dan arahnya berlawanan dengan arah gerak benda.
Gaya gesek itu dibagi dua:
- Gaya gesek statis
- Gaya gesek kinetis
Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang terjadi pada saat benda belum bergerak sama sekali.
Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang terjadi setelah benda bergerak.
Hukum Newton
Pada abad ke-17 atau sekitar tahun 1600-an, seorang pemikir sekaligus ilmuan bernama Isaac Newton merumuskan hukum-hukum gerak yang sangat luar biasa.
Hukum newton itu dibagi menjadi 3:
- Hukum I Newton
- Hukum II Newton
- Hukum III Newton
Karya besar Newton tersebut dituliskan dalam buku yang sangat termashyur, yaitu Philosophiae Naturalis Principia Mathematica.
Kita pelajari lebih jauh ya!
Hukum I Newton
Hukum I Newton berbicara tentang konsep kelembaman benda atau dikenal juga sebagai sifat kemalasan benda untuk merubah posisinya.
Kelembaman benda yaitu kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan geraknya.
Jika dituliskan dalam rumus akan menjadi:
Dimana:
∑ F = Resultan gaya
∑ dibacanya sigma ya!
Hukum II Newton
Besaran penting dari Hukum II Newton adalah yang disebut sebagai percepatan.
Percepatan sebuah benda sebanding dengan gaya yang diberikan pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda itu.
Arah percepatan sama dengan arah gaya itu.
Nah secara rumus ditulis:
Hukum III Newton
Secara sederhana bunyi Hukum III Newton tersebut menyatakan:
“Untuk setiap aksi akan ada reaksi yang sama tetapi berlawanan arah”
Nah hukum ini sering disebut juga Hukum Aksi-Reaksi.
Jadi bisa kita tuliskan:
Lihat Selengkapnya : Materi IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka Belajar Seluruh Bab Tahun 2022
Posting Komentar
Posting Komentar