40 Soal (Essay) Majas Beserta Jawaban

Posting Komentar

Kumpulan Soal (Esai/Uraian) Materi Majas

1. Tuliskan 5 contoh majas personifikasi !

2. Apa yang dimaksud dengan majas metafora ?

3. Tuliskan 5 contoh majas metafora !

4. Apa yang dimaksud dengan majas asosiasi ?

5. Tuliskan 5 contoh majas asosiasi !

6. Apa yang dimaksud dengan majas hiperbola ?

7. Tuliskan 5 contoh majas hiperbola !

8. Apa yang dimaksud dengan majas eufemisme ?

9. Tuliskan 5 contoh majas eufemisme !

10. Apa yang dimaksud dengan majas metonimia ?

11. Tuliskan 5 contoh majas metonimia !

12. Apa yang dimaksud dengan majas Simile ?

13. Tuliskan 5 contoh majas Simile !

14. Apa yang dimaksud dengan majas alegori ?

15. Tuliskan 5 contoh majas paradoks !

16. Apa yang dimaksud dengan majas antitesis ?

17. Tuliskan 10 contoh majas antitesis !

18. Apa yang dimaksud dengan majas Kontradiksi Interminis ?

19. Tuliskan 5 contoh majas Kontradiksi Interminis !

20. Apa yang dimaksud dengan majas ironi ?

21. Tuliskan 10 contoh majas ironi !

22. Apa yang dimaksud dengan majas sinisme ?

23. Tuliskan 5 contoh majas sinisme!

24. Apa yang dimaksud dengan majas sarkasme ?

25. Tuliskan 10 contoh majas sarkasme !

26. Apa yang dimaksud dengan majas ?

27. Apa yang dimaksud dengan majas personifikasi ?

28. Tuliskan 5 contoh majas alegori !

29. Apa yang dimaksud dengan majas Sinekdok pars pro toto ?

30. Tuliskan 3 contoh majas Sinekdok pars pro toto !

31. Apa yang dimaksud dengan majas sinekdok totem pro parte ?

32. Tuliskan 5 contoh majas sinekdok totem pro parte !

33. Apa yang dimaksud dengan majas simbolik ?

34. Tuliskan 4 contoh majas simbolik !

35. Apa yang dimaksud dengan majas pertentangan ?

36. Apa yang dimaksud dengan majas perbandingan ?

37. Apa yang dimaksud dengan majas sindiran ?

38. Apa yang dimaksud dengan majas litotes ?

39. Tuliskan 5 contoh majas litotes !

40. Apa yang dimaksud dengan majas paradoks ?

Jawaban:

1. 5 contoh majas personifikasi
a. Pena itu menari-nari di atas kertas.
b. Lia termenung menatap daun-daun yang berjoget diterpa angin.
c. Leptopku sedang kelelahan karena digunakan semalam suntuk.
d. Pepohonan di hutan itu tampak sedih karena musim kemarau panjang.
e. Lautan biru itu seolah menatapku dalam hening.

2. Majas metafora adalah suatu majas yang menggunakan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan, melalui suatu ungkapan. Jadi, satu objek dibandingkan dengan objek lain yang serupa sifatnya, tetapi bukan manusia.

3. 5 contoh majas metafora
a. Mila adalah bunga desa yang selalu mengagumkan.
b. Lia selalu menjadi buah bibir karena tingkah lakunya yang urakan.
c. Kita harus waspada dengan orang itu karena ia terkenal panjang tangan.
d. Raja hutan itu memiliki suara yang paling menggelegar.
e. Dodi senang sekali dengan buah tangan yang diberikan paman

4. Majas asosiasi adalah majas yang menggunakan ungkapan dengan membandingkan dua objek berbeda, namun dianggap sama, yang dilakukan dengan pemberian kata sambung bagaikan, bak, atau seperti. Perbandingan dalam majas ini disampaikan secara implisit, sehingga pembaca harus menganalisa sendiri arti dari perumpamaan yang digunakan.

5. 5 contoh majas asosiasi
a. Sita dan Siti bak pinang dibelah dua.
b. Harapan Lina akan beasiswa bak gayung bersambut.
c. Pendiriannya memang seperti air di daun talas.
d. Dia sudah lama tidak muncul bagaikan ditelan bumi.
e. Layaknya tiada gading yang tak retak, begitu juga manusia.

6. Majas hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan kesan yang berlebihan, dan bahkan membandingkan sesuatu dengan cara yang hampir tidak masuk akal.

7. 5 contoh majas hiperbola
a. Dia sudah terbiasa memeras keringat untuk menafkahi keluarga.
b. Luluk girang setengah mati karena mendapat lotre.
c. Dinda menangis sampai air matanya habis karena kehilangan dompet.
d. Lari marathon sungguh melelahkan sampai kakiku terasa mau lepas.
e. Suaranya hampir memecahkan gendang telingaku.

8. Majas eufemisme adalah majas dengan gaya bahasa yang menggantikan kata-kata yang dianggap kurang baik ata kurang etis, dengan padanan kata yang lebih halus dan bermakna sepadan.

9. 5 contoh majas eufemisme
a. Karena terjerat kasus korupsi, ia harus dihadapkan di meja hijau.
b. Orang tua itu sudah tidak memiliki sanak saudara, makanya ia diletakkan di panti jompo.
c. Meskipun ia adalah kaum marginal, tapi ia memiliki semangat belajar tinggi.
d. Jika kita bertemu kaum fakir, kita tidak boleh menghinanya.
e. Dia mengalami gangguan jiwa karena kehilangan pekerjaan dan keluarga sekaligus.

10. Majas metonimia adalah majas yang menggunakan gaya bahasa dengan menyandingkan merek atau istilah tertentu yang sudah populer, untuk merujuk benda yang sebenarnya lebih umum.

11. 5 contoh majas metonimia
a. Ayah suka menghisap gudang garam.
b. Paman memintaku membeli djarum super.
c. Agar tidak mabuk perjalanan, minum dulu antimo sebelum berpergian.
d. Jika sedang akhir bulan, aku biasa makan supermi.
e. Tolong ambilkan aqua dingin, aku haus sekali.

12. Majas Simile ini bisa dikatakan menyerupai majas asosiasi yang menggunakan kata hubung berupa : bak, bagaikan, atau seperti. Hanya bedanya, pada majas simile ini tidak membandingkan dua objek yang berbeda, melainkan membandingkan kegiatan dengan menggunakan ungkapan yang maknanya serupa dan disampaikan secara lebih lugas atau eksplisit

13. Contoh Majas Simile:
a. Sering-seringlah bergaul, agar tidak kurang wawasan, seperti kura-kura dalam tempurung.
b. Dia selalu saja patuh pada ketua geng itu, seperti kerbau yang ditusuk hidungnya.
c. Lili memang sudah terkenal sebagai pemalas, seperti beruang di musim dingin.
d. Adikmu tampak sangat lapar, jalannya seperti singa kelaparan.
e. Rapat hari ini sangat kacau, seperti hutan terserang angin ribut.

14. Majas alegori adalah majas dengan gaya bahasa yang menyandingkan suatu objek dengan kata-kata kiasan bermakna konotasi atau ungkapan.

15. Contoh Majas Paradoks:
a. Dia merasa lapar, padahal tinggal di pusat kuliner.
b. Dia tersenyum, meski hatinya sedih karena ditinggal sang kekasih.
c. Ani tetap saja menangis, ketika orang-orang di sekitarnya tertawa.
d. Lia merasa malas di tengah kobaran semangat para relawan.
e. Didi merasa bising di ruangan kosong yang sepi ini.

16. Majas antitesis adalah majas yang memadukan pasangan kata yang memiliki arti bertentangan.

17. Contoh Majas Antitesis:
a. Besar kecil kue ini tetap enak rasanya.
b. Tinggi rendah martabat kita tergantung pada tingkat laku kita.
c. Orang akan menilai baik buruk diri kita dari sikap kita kepada mereka.
d. Sangat penting untuk menilai orang berdasarkan benar salah perbuatan mereka.
e. Suka benci itu adalah hak kita untuk mengatur perasaan kita sendiri.
f. Kita harus selalu menyapa kawan kita, lupa atau ingat mereka pada kita.
g. Sehat sakit itu adalah anugerah yang harus kita syukuri.
h. Cepat lambat kita pasti akan mendapatkan rejeki.
i. Hidup mati manusia berada di tangah Tuhan.
j. Gemuk kurus bagiku semua wanita itu cantik selama ia memiliki sikap santun.

18. Gaya bahasa dengan ungkapan menyangkal ujaran yang telah dipaparkan sebelumnya, dan biasanya diikuti konjungsi, seperti kata kecuali atau hanya saja.

19. Contoh Majas Kontradiksi Interminis:
a. Kota – kota besar ini semakin mewah, kecuali kota – kota pinggiran yang semakin tersisih.
b. Pesta ini sangat meriah, hanya saja di sudut kolam itu terlihat sepi.
c. Burung-burung di sini sangat cantik, kecuali burung kecil yang sedang terluka itu terlihat buruk.
d. Hewan ternak milik Pak Sugi sehat – sehat, hanya saja ada beberapa ternak yang sakit – sakitan.
e. Mobil-mobil di dealer ini sangat modern, kecuali satu mobil yang ada di ujung sana terlihat kuno.

20. Majas ironi adalah majas yang menggunakan kata-kata bertentangan dengan fakta yang ada dengan maksud menyindir. Jadi, seperti memuji di awal, tapi menunjukkan maksud sebenarnya (yakni menyindir) di akhir kalimat.

21. Contoh Majas Ironi:
a. Bersih sekali tempat ini, sampai –sampai bisa jadi sarang tikus.
b. Wangi sekali bajumu, sampai banyak lalat yang mengerubuti.
c. Besar sekali kadomu, sampai bisa dimasukkan dalam kantong celana.
d. Sepertinya dietmu sukses, berat badanmu naik hingga 10 kg.
e. Kakaknya baik sekali, mengantarkan adik ke sekolah saja enggan.
f. Santun sekali kamu, berbicara saja pakai membentak-bentak.
g. Pandai sekali kamu, matematika bisa mendpatkan nilai nol besar.
h. Rajin sekali adikku ini, matahari sudah di tengah kepala baru bangun.
i. Cepat sekali larimu, dibandingkan dengan kura-kura saja sama.
j. Pengertian sekali kamu, ada tamu tidak pernah dijamu.

22. Majas sinisme ini menggunakan gaya bahasa yang menyampaikan sindiran secara langsung pada hal yang disindir. Sinisme tidak menggunakan ungkapan untuk memperhalus sindiran seperti ironi, namun sindiran juga tidak disampaikan secara kasar.

23. Contoh Majas Sinisme:
a. Kotor sekali kamarmu sampai debu debu bertebaran di mana -mana.
b. Apek sekali bantal ini seperti tidak pernah dicuci.
c. Kurus sekali kamu seperti orang yang sudah tidak makan setahun.
d. Kamu memang sangat malas, tidak pernah mau membersihkan rumah.
e. Dia itu sangat pelit, tidak pernah mau berbagi.

24. Majas ini menyampaikan sindiran secara langsung dan sifatnya kasar, sehingga cenderung seperti hujatan.

25. Contoh Majas Sarkasme:
a. Dia hanyalah sampah masyarakat yang tak berguna!
b. Dia itu sangat dungu dan tidak tahu apa-apa.
c. Anak itu sangat tolol sehingga membuatku muak.
d. Masakan ini rasanya sungguh membuatku ingin muntah.
e. Pestanya sungguh kacau sehingga aku tidak bisa menikmatinya.
f. Burung itu memang buruk rupa sehingga tidak ada yang mau membelinya.
g. Dodo dikenal sebagai orang yang sangat jorok.
h. Bangunan ini sudah reot dan kumuh seperti tempat pembuangan sampah.
i. Suara penyanyi ini sangat jelek membuat telingaku sakit.
j. Buku ini jelek sekali, aku pusing dibuatnya.

26. Pengertian Majas
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan sebuah pesan secara imajinatif dan kias. Hal ini bertujuan membuat pembaca mendapat efek tertentu dari gaya bahasa tersebut yang cenderung ke arah emosional. Biasanya, majas bersifat tidak sebenarnya alias kias ataupun konotasi.

27. Majas personifikasi menggunakan gaya bahasa yang ungkapannya seakan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap seperti manusia. Majas ini membandingkan benda mati dan manusia. Jadi, intinya adalah pada kata ‘person’ yang berarti orang, atau meng-orang-kan benda mati.

28. Contoh Majas Alegori:
a. Jika sudah sampai pada dermaga kehidupan, pada anaklah kita akan berlabuh.
b. Ani sedang mencari pelabuhan cintanya, dan pada Adilah ia berlabuh.
c. Dalam pertarungan mencari jati diri, diri kita sendirilah petarungnya, dan orang tua adalah pelatihnya.
d. Pertandingan politik ini, membutuhkan kapten yang tepat.
e. Di dalam perlombaan memenangkan hati, jurinya adalah perasaan.

29. Sinekdok pars pro toto adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur dengan maksud mewakili keseluruhan benda

30. Contoh Majas Sinekdok Pars Pro Toto:
a. Kita hanya perlu mewakilkan satu kepala saja dalam rapat ini.
b. Ibu membeli tiga ekor ayam untuk pesta nanti malam.
c. Dia hanya menampakkan batang hidungnya sebentar saja, lalu pergi.

31. Sinekdok totem pro parte (total mewakili part/ sebagian) adalah kebalikannya, yaitu berupa gaya bahasa yang menunjukkan keseluruhan bagian yang mewakili hanya pada sebagian benda atau situasi saja.

32. Contoh Majas Sinekdok Totem Pro Parte :
a. Malaysia berhasil mengalahkan Thailand dalam pertandingan bola itu.
b. Amerika Serikat menyerang negara-negara yang dianggapnya berbahaya.
c. China menyatakan bahwa negaranya telah terbuka dalam hubungan internasional.
d. Jepang berhasil menerbangkan rudal tempur terbaru yang diklaim sangat canggih.
e. Sekolahku memenangkan lomba cerdas cermat di Semarang.

33. Majas simbolik menggunakan gaya bahasa yang membandingkan antara manusia dengan sikap makhluk hidup lain dalam bentuk ungkapan.

34. Contoh Majas Simbolik:
a. Rian sangat berani seperti raja hutan.
b. Dina disebut-sebut sebagai kembang desa yang dikagumi semua pria.
c. Lisa seperti ratu lebah yang dipuja oleh banyak orang.
d. Dian yang masih menyendiri hingga sekarang memang layak dianggap bunga teratai, indah tapi susah dijangkau.

35. Majas pertentangan merupakan suatu bentuk gaya bahasa dengan kata-kata kiasan yang bertentangan dengan yang dimaksudkan sesungguhnya

36. Majas perbandingan meliputi majas yang menggunakan gaya bahasa ungkapan dengan cara menyandingkan atau membandingkan suatu objek dengan objek yang lainnya, yakni melalui proses penyamaan, pelebihan, atau penggantian

37. Majas sindiran adalah kelompok macam majas yang menggunakan kata-kata kiasan yang tujuannya adalah untuk menyindir seseorang atau perilaku dan kondisi tertentu.

38. Majas litotes adalah majas yang berkebalikan dengan majas hiperbola, tetapi lebih sempit pada ungkapan yang bertujuan untuk merendahkan diri, dan pada kenyataannya yang dimaksud tidak seperti yang dikatakan.

39. Contoh Majas Litotes:
a. Apalah daya kami hanya bisa menyediakan pondok sederhana ini untuk kalian.
b. Silahkan dinikmati makanan seadanya ini.
c. Ini uang tanda terima kasih sekedar untuk mengganti ongkos pulsa.
d. Ya, baru mobil butut ini yang bisa kami beli.
e. Semoga kalian bisa nyaman dengan alas sederhana ini.

40. Majas paradoks adalah majas dengan ungkapan membandingkan situasi asli atau fakta dengan situasi yang berkebalikan

Materi Sekolah Lengkap


Materi Kelas 4


Materi Kurikulum Merdeka Kelas 7


PTS 12 2023


CP


Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter

Iklan