Kumpulan Soal (Esai/Uraian) Materi Perilaku Tokoh
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tokoh Tritagonis?2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Teknik analitik?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Teknik Dramatik?
4. Tulislah beberapa cara yang dapat digunakan oleh penulis dalam menggambarkan rupa, watak, dan pribadi tokoh cerita!
5. Tunjukkan contoh pengungkapan karakter tokoh yg dpt disimpulkan berdasarkan perilaku tokoh dlm cerita!
6. Apa yang dimaksud dengan Teatrikal?
7. Apa yang dimaksud dengan Karikatural?
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Penokohan?
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tokoh Protagonis?
10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Tokoh Antagonis?
11. Apa yang dimaksud dengan Tokoh utama ?
12. Apa yang dimaksud dengan Foil?
13. Apa yang dimaksud dengan Utility?
14. Apa yang dimaksud dengan Flat Character (Perwatakan Dasar)?
15. Apa yang dimaksud dengan Round Character (Perwatakan Bulat)?
Jawaban:
1. Tokoh Tritagonis merupakan tokoh pembangu (penengah) baik untuk tokoh protagonis maupun antagonis.2. Teknik analitik merupakan karakter/sifat tokoh cerita diceritakan secara langsung oleh pengarang.
3. Teknik Dramatik merupakan karakter/sifat tokoh dikemukakan melalui penggambaran tertentu, misalnya fisik dan perilaku tokoh, lingkungan kehidupan, dialek bahasa, jalan pikiran dan lewat gambaran tokoh lain.
4. Ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh penulis dalam menggambarkan rupa, watak, dan pribadi tokoh cerita, antara lain sebagai berikut:
a. Phisical description (melukiskan bentuk lahir dari pelakon)
b. Portrayal of thought stream or of conscious thought (melukiskan jalan pikiran pelakon atau apa yang melintas dalam pikirannya)
c. Reaction to events (melukis bagaimana reaksi pelakon itu terhadap kejadian-kejadian)
d. Dyrect author analysis (pengarang dengan langsung menganalisis watak pelakon).
e. Discussion of environment (pengarang melukiskan keadaan sekitar pelakon)
f. Reaction of other to character (pengarang melukiskan bagaimana pandangan-pandangan pelakon lain dalam suatu cerita terhadap pelakon utama)
g. Conversation of other about character (pelakon-pelakon lainnya dalam suatu cerita memperbincangkan keadaan pelakon utama).
5.
b. Portrayal of thought stream or of conscious thought (melukiskan jalan pikiran pelakon atau apa yang melintas dalam pikirannya)
c. Reaction to events (melukis bagaimana reaksi pelakon itu terhadap kejadian-kejadian)
d. Dyrect author analysis (pengarang dengan langsung menganalisis watak pelakon).
e. Discussion of environment (pengarang melukiskan keadaan sekitar pelakon)
f. Reaction of other to character (pengarang melukiskan bagaimana pandangan-pandangan pelakon lain dalam suatu cerita terhadap pelakon utama)
g. Conversation of other about character (pelakon-pelakon lainnya dalam suatu cerita memperbincangkan keadaan pelakon utama).
5.
1. Penggambaran Langsung Tokoh :Ayu adalah gadis hitam manis yang lembut dan ramah juga memiliki ukuran tubuh yang lebih mungil dari teman-teman sebayanya ini, memiliki banyak teman dan salah satunya adalah Lisa, yang merasa sangat nyaman berteman dengan Ayu karena menurutnya, Ayu adalah teman yang baik untuknya.
Ø Berdasarkan penggambaran tokoh secara langsung di atas, dapat kita ketahui bahwa tokoh Ayu memiliki karakter yang lembut, ramah dan baikhati.
2. Penggambaran Fisik dan Perilaku :Vania sangat heran mendengar pernyataan teman-temannya yang mengatakan bahwa anak baru yang bernama Alex adalah cowok yang paling perfect di sekolahnya. Memang, Vania juga mengakui bahwa Alex memiliki wajah tampan dengan rahang yang tegas, kulit putih, bertubuh atletis dan juga mata yang indah, namun perilakunya yang tidak mau saling bertegur sapa kepada siapa saja yang lewat dihadapannya membuat Vania membenci Alex.
Ø Berdasarkan gambaran fisik dan perilaku, kemungkinan besar bahwa tokoh Alex memiliki sifat yang angkuh dan sombong.
3. Penggambaran Karakter dari Lingkungan :Lisa dan Ayu mendapatkan nilai 10 besar, sehingga mereka berdua masuk dalam kelas 1A. Kelas 1A merupakan kelas yang dihuni oleh siswa-siswi yang berprestasi dan mendapatkan nilai ujian 40 terbaik, kelas 1B diduduki oleh siswa-siswi 41-80 terbaik dan kelas 1C diisi oleh siswa siswi yang menempati peringkat 80-120.
Ø Dari penggambaran tokoh di atas, maka dapat diketahui bahwa tokoh Lisa dan Ayu memiliki karakter yang pintar dan cerdas.
4. Penggambaran Tokoh dari Ketatabahasaan :“Heh,, dasar gak punya otak lo!! Lo pikir dengan lu pake kerudung terus gue bisa langsung maafin elo, hah?? Gak segampang itu Al. Sampe lu nangis darah pun gue nggak akan maafin lo Alya! Inget itu!!”
Ø Dari bahasa yang dikemukakan oleh tokoh di atas, maka dapat diketahui tokoh Maya memiliki karakter yang kasar dan pemarah.
5. Penggambaran Tokoh Oleh Tokoh Lain :“Ya ampun, Aga!! coba lu liat ke sana deh!! Itu kan Alfri. Teryata bener ya, kata cewek-cewek di sekolah ini kalo ketua kelas IPA1 yang baru itu ternyata ganteng dan ramah banget ya! Tuh,, liat deh! dia senyum ke arah kita!!” ucap Crishtine semangat.
Ø Dari penggambaran di atas, dapat diketahui bahwa karakter tokoh Alfri memiliki sifat yang ramah.
6. Penggambaran Tokoh dari Jalan Pikiran yang dikemukakan oleh penulis :“Mungkin yang lo rasain bukan pengin punya cowok Joy, tapi perasaan ingin dicintai, ingin berharga buat orang lain dan ingin merasa kita cantik.” Wening menerawang dengan wajah penuh arti sekaligus begitu teduh.
Ø Dari kalimat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tokoh Wening memiliki karakter tokoh yang pengertian dan juga tenang.
Ø Berdasarkan penggambaran tokoh secara langsung di atas, dapat kita ketahui bahwa tokoh Ayu memiliki karakter yang lembut, ramah dan baikhati.
2. Penggambaran Fisik dan Perilaku :Vania sangat heran mendengar pernyataan teman-temannya yang mengatakan bahwa anak baru yang bernama Alex adalah cowok yang paling perfect di sekolahnya. Memang, Vania juga mengakui bahwa Alex memiliki wajah tampan dengan rahang yang tegas, kulit putih, bertubuh atletis dan juga mata yang indah, namun perilakunya yang tidak mau saling bertegur sapa kepada siapa saja yang lewat dihadapannya membuat Vania membenci Alex.
Ø Berdasarkan gambaran fisik dan perilaku, kemungkinan besar bahwa tokoh Alex memiliki sifat yang angkuh dan sombong.
3. Penggambaran Karakter dari Lingkungan :Lisa dan Ayu mendapatkan nilai 10 besar, sehingga mereka berdua masuk dalam kelas 1A. Kelas 1A merupakan kelas yang dihuni oleh siswa-siswi yang berprestasi dan mendapatkan nilai ujian 40 terbaik, kelas 1B diduduki oleh siswa-siswi 41-80 terbaik dan kelas 1C diisi oleh siswa siswi yang menempati peringkat 80-120.
Ø Dari penggambaran tokoh di atas, maka dapat diketahui bahwa tokoh Lisa dan Ayu memiliki karakter yang pintar dan cerdas.
4. Penggambaran Tokoh dari Ketatabahasaan :“Heh,, dasar gak punya otak lo!! Lo pikir dengan lu pake kerudung terus gue bisa langsung maafin elo, hah?? Gak segampang itu Al. Sampe lu nangis darah pun gue nggak akan maafin lo Alya! Inget itu!!”
Ø Dari bahasa yang dikemukakan oleh tokoh di atas, maka dapat diketahui tokoh Maya memiliki karakter yang kasar dan pemarah.
5. Penggambaran Tokoh Oleh Tokoh Lain :“Ya ampun, Aga!! coba lu liat ke sana deh!! Itu kan Alfri. Teryata bener ya, kata cewek-cewek di sekolah ini kalo ketua kelas IPA1 yang baru itu ternyata ganteng dan ramah banget ya! Tuh,, liat deh! dia senyum ke arah kita!!” ucap Crishtine semangat.
Ø Dari penggambaran di atas, dapat diketahui bahwa karakter tokoh Alfri memiliki sifat yang ramah.
6. Penggambaran Tokoh dari Jalan Pikiran yang dikemukakan oleh penulis :“Mungkin yang lo rasain bukan pengin punya cowok Joy, tapi perasaan ingin dicintai, ingin berharga buat orang lain dan ingin merasa kita cantik.” Wening menerawang dengan wajah penuh arti sekaligus begitu teduh.
Ø Dari kalimat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tokoh Wening memiliki karakter tokoh yang pengertian dan juga tenang.
6. Teatrikal adalah karakter tokoh yang tidak wajar, unik, dan lebih bersifat simbolis. Karakter-karakter teatrikal jarang dijumpai pada lakon-lakon realis, tetapi sangat banyak dijumpai pada lakon-lakon klasik dan non realis. Karakter ini hanya simbol dari psikologi masyarakat, suasana, keadaan jaman dan lain-lain yang tidak bersifat manusiawi tetapi dilakukan oleh manusia.
7. Karikatural adalah karakter tokoh yang tidak wajar, satiris, dan cenderung menyindir. Karakter ini segaja diciptakan oleh penulis lakon sebagai penyeimbang antara kesedihan dan kelucuan, antara ketegangan dengan keriangan suasana. Sifat karikatural ini bisa berupa dialog-dialog yang diucapkan oleh karakter tokoh, bisa juga dengan tingkah laku, bahkan perpaduan antara ucapan dengan tingkah laku.
8. Penokohan merupakan salah satu unsur intrinsik karya sastra di samping tema, sudut pandang, amanat alur dan latar/setting. Penokohan ialah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Sementara tokoh ialah orang/pelaku yang berperan dalam cerita.
9. Tokoh Protagonis merupakan tokoh yang mendukung cerita, biasanya ada satu atau dua figur tokoh protagonis utama yang dibantu tokoh lain yang terlibat dalam cerita. Tokoh jenis ini biasanya berwatak baik, dan menjadi idola pembaca/pendengar.
10. Tokoh Antagonis merupakan tokoh menjadi penentang cerita, biasanya ada satu atau dua figur tokoh yang menentang cerita, tokoh jenis ini berwatak jahat dan dibenci oleh pembaca dan pendengar.
7. Karikatural adalah karakter tokoh yang tidak wajar, satiris, dan cenderung menyindir. Karakter ini segaja diciptakan oleh penulis lakon sebagai penyeimbang antara kesedihan dan kelucuan, antara ketegangan dengan keriangan suasana. Sifat karikatural ini bisa berupa dialog-dialog yang diucapkan oleh karakter tokoh, bisa juga dengan tingkah laku, bahkan perpaduan antara ucapan dengan tingkah laku.
8. Penokohan merupakan salah satu unsur intrinsik karya sastra di samping tema, sudut pandang, amanat alur dan latar/setting. Penokohan ialah cara pengarang menggambarkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Sementara tokoh ialah orang/pelaku yang berperan dalam cerita.
9. Tokoh Protagonis merupakan tokoh yang mendukung cerita, biasanya ada satu atau dua figur tokoh protagonis utama yang dibantu tokoh lain yang terlibat dalam cerita. Tokoh jenis ini biasanya berwatak baik, dan menjadi idola pembaca/pendengar.
10. Tokoh Antagonis merupakan tokoh menjadi penentang cerita, biasanya ada satu atau dua figur tokoh yang menentang cerita, tokoh jenis ini berwatak jahat dan dibenci oleh pembaca dan pendengar.
11. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Tokoh tambahan adalah tokoh yang tidak sentral kedudukannya dalam cerita tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk mendukung tokoh utama
12. Foil adalah peran yang tidak secara langsung terlibat dalam konflik yang terjadi tetapi ia diperlukan guna menyelesaikan cerita. Biasanya dia berpihak pada tokoh antagonis.
13. Utility adalah peran pembantu atau sebagai tokoh pelengkap untuk mendukung rangkaian cerita dan kesinambungan dramatik. Biasanya tokoh ini mewakili jiwa penulis.
14. Flat character atau karakter datar adalah karakter tokoh yang ditulis oleh penulis lakon secara datar dan biasanya bersifat hitam putih. Karakter tokoh dalam lakon mengacu pada pribadi manusia yang berkembang sesuai dengan perkembangan lingkungan. Jadi perkembangan karakter seharusnya mengacu pada pribadi manusia, yang merupakan akumulasi dari pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi yang dilakukannya dan terus berkembang. Penulis lakon adalah orang yang memiliki dunia sendiri yaitu dunia fiktif, sehingga ketika mencipta sebuah karakter dia bebas menentukan suatu perkembangan karakter. Flat character ini ditulis dengan tidak mengalami perkembangan emosi maupun derajat status sosial dalam sebuah lakon. Flat character biasanya ada pada karakter tokoh yang tidak terlalu penting atau karakter tokoh pembantu, tetapi diperlukan dalam sebuah lakon.
15. Round character adalah karakter tokoh dalam lakon yang mengalami perubahan dan perkembangan baik secara kepribadian maupun status sosialnya. Perkembangan dan perubahan ini mengacu pada perkembangan pribadi orang dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan inilah yang menjadikan karakter ini menarik dan mampu untuk mengerakkan jalan cerita. Karakter ini biasanya terdapat karakter tokoh utama baik tokoh protagonis maupun tokoh antagonis.
12. Foil adalah peran yang tidak secara langsung terlibat dalam konflik yang terjadi tetapi ia diperlukan guna menyelesaikan cerita. Biasanya dia berpihak pada tokoh antagonis.
13. Utility adalah peran pembantu atau sebagai tokoh pelengkap untuk mendukung rangkaian cerita dan kesinambungan dramatik. Biasanya tokoh ini mewakili jiwa penulis.
14. Flat character atau karakter datar adalah karakter tokoh yang ditulis oleh penulis lakon secara datar dan biasanya bersifat hitam putih. Karakter tokoh dalam lakon mengacu pada pribadi manusia yang berkembang sesuai dengan perkembangan lingkungan. Jadi perkembangan karakter seharusnya mengacu pada pribadi manusia, yang merupakan akumulasi dari pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi yang dilakukannya dan terus berkembang. Penulis lakon adalah orang yang memiliki dunia sendiri yaitu dunia fiktif, sehingga ketika mencipta sebuah karakter dia bebas menentukan suatu perkembangan karakter. Flat character ini ditulis dengan tidak mengalami perkembangan emosi maupun derajat status sosial dalam sebuah lakon. Flat character biasanya ada pada karakter tokoh yang tidak terlalu penting atau karakter tokoh pembantu, tetapi diperlukan dalam sebuah lakon.
15. Round character adalah karakter tokoh dalam lakon yang mengalami perubahan dan perkembangan baik secara kepribadian maupun status sosialnya. Perkembangan dan perubahan ini mengacu pada perkembangan pribadi orang dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan inilah yang menjadikan karakter ini menarik dan mampu untuk mengerakkan jalan cerita. Karakter ini biasanya terdapat karakter tokoh utama baik tokoh protagonis maupun tokoh antagonis.
Posting Komentar
Posting Komentar