Berikut ini adalah puisi tentang takdir dengan judul puisi ini adalah takdirku, bagaimana kata kata inilah takdir atau cerita puisi takdir Allah dalam bait puisi yang dipublikasikan Katabijake.com
Untuk lebih jelasnya tentang kata kata kamulah takdirku atau kata kata mungkin sudah takdir dalam bentuk bait puisi takdirku, disimak saja berikut ini puisi tentang takdir.
Puisi Ini Adalah TakdirkuOleh: Alwye Alwye
Aku laksana pohon tandus yang gersang berdiri dipinggiran jalan lusuh tidak terpakai.
Dan aku layaknya tanah yang mengeras yang haus akan tetesan hujan yang sudah lama pergi meninggalkan aku.
Masih seperti biasa aku bercerita tentang betapa pekatnya kehidupan ini.
Karena apa yang aku lihat hanya kesombongan mereka yang selalu menelantarkan aku.
Terkadang aku begitu sedih tapi percuma aku menangis.
Karena mata mereka telah membuta ditelan kehebatan mereka masing masing.
Tuhan.
Ini adalah takdirku yang tidak pernah aku sakahkan.
Dan ini adalah suratan tanganku yang tidak pernah aku pungkiri.
Ya .
Aku sadar akan semua ini,
Tapi adilkah jika matanya harus membuta ketika melihat aku.
Dan haruskah telinganya tertutup ketika aku dengan tenangnya bercerita.
Terkadang.
Aku merasakan detak jantungku terhenti.
Seiring berjalannya waktu.
Terkadang aku merasakan betapa letihnya tubuhku yang telah hampir membusuk dibalut keringat.
Hanya saja aku masih punya mimpi meskipun mimpiku terselip diantara tumpukan sampah.
Dengan rasa keraguan yang peka.
Akankah kutemukan mimpi itu akupun belum tau dimana letak nya.
Tuhan.
Setiap saat didalam do’aku.
Aku berharap aku masih mampu melihat cahaya terang di hujung jalan.
Dan pada akhirnya semua suatu saat nanti akan kudapati sedikit warna yang mampu aku jadikan lukisan indah seindah warna pelangi.
Lalu akan kujadikan sejarah di akhir hayatku kelak
Demikianlah tentang Puisi Ini Adalah Takdirku | Puisi Tentang Takdir baca juga puisi puisi tentang takdir yang sebelumnya telah dipublikasikan Katabijake.com semoga Puisi Ini Adalah Takdirku | Puisi Tentang Takdir dapat menghibur.
Posting Komentar
Posting Komentar